Trading swing punya banyak kesamaan dengan trading jangka panjang karena umumnya trading berjalan lebih dari satu hari, bahkan hingga lebih dari seminggu. Itu sebabnya, trader swing seringnya memakai chart dengan durasi panjang, bisa harian atau mingguan.
Untuk membaca chart, trader swing mengkombinasikan analisa fundamental dan teknikal saat akan membuat keputusan. Situasi terbaik untuk trader swing yaitu saat market mengalami tingkat volatilitas tinggi. Menurut trader swing, makin tinggi volatilitas market, makin besar kesempatan yang muncul.
Dalam hal ini, ada dua pendekatan yang dapat diambil, yaitu trading searah tren atau melawan tren. Strategi melawan tren dimaksudkan untuk mendapat profit saat support dan resistance tertahan. Sedang strategi searah tren bermaksud mendapat profit saat support dan resistance berakhir.
Trading Swing Searah Tren
Trading swing sebenarnya adalah gaya, bukan strategi. Time frame yang digunakan akan mendefinisikan gaya yang dipakai trader, dan ada banyak strategi yang bisa digunakan untuk trading swing. Gaya trading ini cocok diterapkan untuk berbagai time frame pendek.
Chart di atas menampilkan tren naik selama seminggu, dengan pergerakan yang membentuk pola zig-zag. Harga naik untuk beberapa jam, lalu turun untuk beberapa periode waktu. Setelah itu, tren naik terjadi terus menerus sehingga pergerakan secara umum menjadi tren naik.
Poin tertinggi makin naik, dan titik terendah juga mengalami kenaikan. Karena tren secara keseluruhan mengalami kenaikan, ada pelebaran di garis tengah (12-13 Juli) di mana terjadi pembalikan. Selama periode ini, market tak membuat titik tertinggi baru sementara titik terendah semakin ke bawah.
Setelah periode tren terbalik ini, tren naik kembali lagi. Dengan metode ini, trader bisa menangkap swing bullish dengan catatan trader yakin bahwa tren ini akan berlanjut. Tapi berapa lama tren ini berlanjut? Tak ada yang tahu. Perlu dikonfirmasi dulu bahwa market sudah kembali ke tren awal.
Dengan kata lain, trader harus mengamati tren lebih dulu kemudian tunggu hingga tren berbalik, lalu segera masuk market setelah tren pembalikan mulai terjadi. Sinyal masuk yaitu berupa permulaan dari titik tertinggi paling rendah yang menyatakan bahwa pullback sudah berakhir.
Pada titik ini, terlihat market membuat titik tertinggi makin tinggi, dan titik terendah juga makin naik. Ambil contoh trading dimulai dengan membeli 1.1082 dengan menempatkan stop-loss di poin terendah dari tren pembalikan sebelumnya, yaitu 1.1042. Dalam hal ini, ada risiko sebesar 40 pip.
Strategi ini sangat sederhana dengan rasio risiko profit 1:2. Karena risiko yang diberi 40 pip, jadi batas pip paling tinggi yaitu 80 pip di poin 1.1162. Poin ini tersentuh pada 14 Juli saat market menyentuh poin 1.1164. Karena limit sudah tersentuh, ada profit sebanyak 80 pip yang bisa diambil.
Trading Swing Melawan Tren
Secara umum, ide awal dari strategi ini kurang lebih sama dengan trading swing strategi tren, hanya saja dibalik. Prinsipnya yaitu mencoba melihat tren jangka pendek sebelum terbangun, tapi profit diambil dari banyaknya frekuensi tren yang berakhir sebelum terbentuk.
Yang harus dipahami, meningkatnya titik tertinggi berarti sedang terjadi tren naik, dan menurunnya titik terendah berarti sedang terjadi tren menurun. Trader kadang juga melihat tren yang baru terbentuk akan diikuti penarikan kembali sebelum tren berlanjut lagi.
Strategi ini dimaksudkan untuk menangkap swing saat periode pembalikan. Untuk dapat melakukan ini, trader harus paham dengan pola tren naik. Kemudian saat titik tertinggi terbentuk diikuti deretan kegagalan dalam membentuk poin tertinggi baru, maka diperkirakan akan terjadi pembalikan.
Saat menerapkan strategi melawan tren, sangat penting untuk menjaga tingkat disiplin jika harga bergerak melawan arah. Jika ternyata pergerakan harga tak sesuai, akui bahwa strategi yang diambil memang salah dan segera keluar trading untuk mengantisipasi kekalahan yang diinginkan.
Strategi ini sebenarnya sederhana, hanya saja dibutuhkan kemampuan untuk mengenali dan memahami price action. Untuk ini, trader harus coba menyesuaikan trading dengan tren jangka panjang. Meski dalam contoh sebelumnya memakai chart 1 jam, trader juga bisa memakai chart lebih panjang untuk mendapat gambaran tren jangka panjang.
Cara lain untuk meningkatkan peluang trading yaitu dengan memakai indikator teknikal tambahan untuk memperkuat keputusan dan mengkorfirmasi strategi. Sebagai contoh, untuk trader dengan strategi melawan tren dan bermaksud menjual, gunakan indikator RSI untuk mendapat sinyal apakah market sedang mengalami kelebihan pembelian.
Moving average merupakan indikator lain yang bisa dimanfaatkan. Indikator MA membantu menyoroti harga sehingga memberi pandangan lebih jelas tentang tren. Dan karena MA selalu terkait data harga lama, akan sangat mudah dilakukan perbandingan dengan data harga sekarang.
Trading swing merupakan gaya yang paling tepat diterapkan untuk market dengan volatilitas tinggi, dan menawarkan peluang tinggi. Meski demikian, dibutuhkan waktu untuk memantau kondisi market serta memahami time frame. Itu sebabnya, gaya trading swing tak selalu cocok untuk semua trader.