Hedging berarti mengambil posisi siaga dengan maksud menghindari risiko karena fluktuasi harga. Dalam forex, teknik ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan hedging parsial atau hedging total. Hedging parsial akan mengisolasi risiko tertentu, dan hedging total kan menghilangkan semua risiko.
Satu contoh mudah, trader dari Inggris ingin menahan saham di salah satu perusahaan yang ada di Jepang dengan harapan harga akan naik. Dalam skenario ini, trader bisa menjauh dari kemungkinan terekspos risiko saham, tapi rentan terekspos risiko mata uang, entah itu paun (GBP) atau yen (JPY).
Artinya, jika yen Jepang melemah, otomatis profit akan menurun. Tapi di sisi lain jika yen menguat, akan ada banyak profit yang bisa didapat. Tapi jika hanya ingin terekspos risiko aset saja, tanpa takut terekspos risiko forex, trader disarankan membeli GBP/JPY sebagai hedging.
Dengan melakukan ini, trader bakal terhindar dari kemungkinan terpapar risiko trading. Tapi ini bergantung pada jenis teknik hedging yang dipilih, apakah parsial atau total. Jika ingin menghindari semua risiko, trader perlu membeli EUR 7,279. Satu nilai kontrak GBP/JPY yaitu EUR 100.000, sehingga trader perlu membeli 7,279/100.000 = 0.07279.
Jika yen melemah terhadap paun, trader akan mendapat profit dari trading GBP/JPY karena nilai tukar mengalami kenaikan. Nominal yang didapat dari hedging risiko dapat menghindari efek negatif dari pelemahan yen. Meski demikan, tetap ada potensi risiko karena nilai mata uang selalu fluktuatif.
Cara Kerja Strategi Hedging
Hedging adalah tentang mereduksi risiko dan melindungi dari pergerakan harga yang tak diinginkan. Tentunya, cara termudah mengurangi risiko yaitu dengan menutup posisi. Tapi ada kalanya trader hanya ingin mengurangi risiko secara parsial dan bersifat sementara agar tetap dapat melanjutkan trading.
Tergantung dengan situasinya, teknik hedging mungkin akan lebih nyaman diterapkan daripada langsung menutup posisi begitu saja. Coba amati contoh lain, yaitu saat trader menahan beberapa posisi saat voting Brexit sedang berlangsung. Dalam hal ini, trader sedang dalam posisi:
- Short satu lot EUR/GBP
- Short dua lot USD/CHF
- Long satu lot GBP/CHF
Secara umum, trader pasti akan suka situasi seperti di atas, tapi tentu saja ada kekhawatiran soal potensi terjadinya volatilitas untuk GBP karena isu Brexit. Alih-alih menutup dua posisi yang berkaitan dengan GBP, trader bisa melakukan hedging. Caranya dengan membuka posisi lagi, yaitu menjual GBP/USD.
Cara ini akan mereduksi risiko GBP, dengan maksud trader akan menjual paun (GBP) dan membeli dolar (USD). Trader bisa menjual dua lot GBP/USD jika ingin hedging total dari kemungkinan risiko paun, yang mana menimbulkan efek tambahan berupa menghilangkan risiko USD. Sebagai alternatif, trader bisa melakukan hedging untuk nilai terkecil, tapi ini tergantung manajemen risiko yang diambil.
Faktor Korelasi
Saat menemukan mata uang yang terkorelasi satu sama lain, akan sangat memungkinkan terjadi situasi netral dalam market. Ambil contoh jika mengambil posisi long pada GBP/USD yang memiliki korelasi negatif kuat dengan USD/CAD (seperti yang terlihat pada gambar di atas).
Secara teori, membeli USD/CAD akan berperan sebagai hedging dari risiko sekaligus memunculkan korelasi. Tapi karena korelasi yang terjadi tidak 100%, trader tak perlu memakai hedging total jika ingin trading dengan dua pasang mata uang ini, hedging parsial sudah cukup.
Ide utama mengkombinasikan posisi yang terkorelasi yaitu untuk menangkal risiko terkait modal yang digunakan untuk trading supaya lebih aman. Hedging merupakan satu di antara banyak cara untuk mencegah terpapar risiko trading, tapi tentu saja ada harga yang harus dibayar oleh trader.
Terdapat ongkos transaksi yang musti dibayar, tapi hedging juga bisa memberi profit besar untuk trader. Hedging memang berguna untuk mengurangi risiko, yaitu mereduksi kemungkinan kalah saat dalam mode trading terutama saat pergerakan market tak bisa ditebak.
Tapi saat market bergerak searah prediksi, profit yang dihasilkan tak akan banyak jika dibanding trading tanpa hedging. Tapi yang harus selalu diingat, hedging bukan trik ajaib yang dapat memberi garansi profit ke trader untuk semua kondisi market.
Hedging hanya merupakan satu cara untuk membatasi potensi kerusakan akibat fluktuasi harga dalam market yang kadang tak bisa ditebak. Oleh sebab itu, hanya dengan menutup posisi atau membatasi membuka posisi merupakan cara terbaik untuk menghindari risiko trading.
Di satu kesempatan, trader mungkin bisa saja menerapkan hedging parsial sebagai langkah terbaik yang bisa dilakukan. Tapi di kesempatan lain, bisa saja hedging total adalah apa yang dibutuhkan trader supaya lebih aman saat trading dalam market forex.
Apapun tipe hedging yang akan diambil, sebaiknya sesuaikan dengan prinsip manajemen yang dianut. Tapi untuk lebih memantapkan teknik hedging, jauh lebih baik jika trader mencoba dulu di akun demo. Trading dengan akun demo merupakan solusi terbaik untuk mencoba berbagai variasi teknik hedging.