Terlepas dari sifat market forex yang sangat sangat cair, pasti ada kalanya pola tertentu muncul yang bisa menjadi sinyal untuk trader untuk segera melantai. Pergerakan harga yang terlihat seperti acak sebenarnya bisa menjadi indikator untuk trader tentang tren yang terjadi saat itu. Situasi seperti ini dapat dimanfaatkan trader untuk mendapat untung.
Saat masuk ke dalam market, trader mungkin mendapati pola trading yang sama. Tapi bagaimana cara mendapatkan satu yang terbaik? Relative strength dapat membantu. Di berbagai bidang investasi, instrumen ini kerap digunakan untuk beragam situasi market. Khusus untuk forex, relative strength dapat memberi saran tentang pasangan mata uang mana yang harus dibeli.
Apa Itu Relative Strength dan Relative Weakness?
Relative strength dapat dimanfaatkan untuk mengukur kekuatan mata uang sekaligus memberi gambaran kondisi pasar. Contohnya, mana yang terbaik antara GBP/CHF dan EUR/CHF untuk long trade? Dua pasangan mata uang ini seperti terlihat sama, tapi pasangan mana yang memberi trader profit besar? Relative strength termasuk salah satu metode untuk membuat keputusan seperti ini.
Yang harus dipahami, relative strength bukan suatu strategi. Jangan tertukar pengertian dengan relative strength index (RSI), meski memakai istilah yang hampir sama. Relative strength merupakan metode untuk membandingkan performa satu pasangan mata uang dengan yang lain, termasuk pengaruh dan efek yang diciptakan dari suatu pasangan mata uang.
Satu contoh sederhana, jika EUR/USD naik 1% dan GBP/USD naik 0.5% hari ini, maka EUR masih lebih kuat jika dibanding GBP. Artinya, EUR relatif lebih kuat daripada GBP di market yang berjalan hari itu. Sebaliknya, jika EUR/USD turun 3% dan GBP/USD turun 1% hari ini, maka EUR lebih lemah daripada GBP. Ini yang disebut dengan relative weakness.
Cara Menggunakan Relatif Strength
Trading dengan relative strength tetap butuh strategi, dan jangan langsung membeli mata uang apapun yang terlihat kuat. Sebaiknya tetap ikuti rencana trading yang sudah dibuat, termasuk menentukan kapan waktu masuk, mengelola risiko, position size, dan waktu keluar. Relative strength hanya membantu trader mendapat informasi mengenai aset yang sedang ditransaksikan sesuai dengan strategi yang diambil.
Karena relative strength selalu terkait pergerakan mata uang yang kuat, strategi trading yang mengikuti tren merupakan pendekatan terbaik yang bisa diambil. Tapi tetap ada aturan dasar saat trader ingin memanfaatkan relative strength atau relative weakness.
Saat sedang terjadi kenaikan tren, ditandai dengan indek market bergerak naik, trader harus trading di salah satu mata uang yang mengalami kenaikan paling besar. Mata uang ini bergerak paling aktif dengan arah pasti, dan tentu saja menarik minat banyak trader.
Saat terjadi penurunan tren, ditandai dengan indek pergerakan harga turun, trader harus transaksi di salah mata uang yang mengalami penurunan paling besar. Mata uang ini terlihat jelas turun ke bawah dan mungkin banyak trader yang meninggalkan. Metodenya seperti investasi, yaitu membeli saat harga turun lalu menahan dan menjual saat harga mulai mengalami kenaikan.
Menentukan Mana yang Baik dan Buruk
Untuk menentukan mana peluang terbaik dan terburuk, trader membutuhkan bantuan platform trading. Software ini akan membantu menunjukkan mana pasangan mata uang yang memiliki performa baik dan buruk hari itu dengan beberapa timeframe yang dapat disesuaikan. Informasi yang disampaikan bisa menjadi semacam pengingat tentang pergerakan harga yang diinginkan.
Atau, bisa juga dengan membuka fitur lain untuk mengetahui mata uang dengan pip tertinggi juga terendah. Trader juga bisa membandingkan performa antara mata uang satu dengan yang lain yang sedang melantai. Ini penting karena biasanya ada selisih harga saat pembukaan sehingga berimbas ke prosentase performa mata uang.
Jika trader memiliki beberapa pasangan mata uang yang melantai di market forex, perkembangannya dapat dipantau langsung secara bersamaan. Trader sekaligus dapat membandingkan langsung mana pasangan mata uang yang memiliki performa baik dan buruk.
Untuk melakukan ini, cukup masukkan pasangan mata uang pada kolom utama yang tersedia. Lalu klik seting dan pilih perbandingan kemudian masukkan beberapa simbol. Pilih warna yang berbeda untuk tiap mata uang untuk memudahkan saat dipantau. Jangan lupa, pilih skala prosentase untuk memudahkan perbandingan satu mata uang dengan yang lain. Ini penting karena pergerakan yang terjadi untuk tiap mata uang pasti tidak sama.
Bagaimanapun juga, relative strength bukan strategi utama, melainkan hanya instrumen tambahan. Relative strength merupakan tambahan bantuan untuk trader menemukan satu aset mata uang yang tepat lewat perpaduan strategi tertentu. Fokuslah untuk membeli mata uang yang memiliki pergerakan kuat dengan strategi yang sudah dibuat, dan jual mata uang yang melemah dengan strategi yang sudah ditentukan.
Mata uang yang kuat atau lemah sekarang ini mungkin saja dapat berubah dalam beberapa menit, sehingga memonitor relative strength butuh konsistensi. Akan jadi keunggulan sendiri jika trader menguasai cara menggunakan relative strength, terutama kejelian dalam melihat mata uang yang mengalami pergerakan harga paling cepat.
Dimana kita bisa mendapatkan RSW?
itu adalah di indikator seperti biasanya