Kapanpun jika ingin membuka trading, selalu gunakan stop-loss pada tiap strategi. Pastikan bahwa target profit paling tidak sama jauhnya dari stop-loss dengan entry point. Trader bisa saja mengatur harga tinggi, dan setidaknya memakai rasio 1:2 untuk profit.
Trader harus bisa memilih arah market dengan benar sehingga trading membawa hasil. Jarak dari lokasi stop-loss dan order limit yang sebenarnya akan sangat tergantung pada kondisi market saat itu, tentu dengan melihat mata uang, volatilitas, juga level support dan resistance.
Trader bisa menggunakan rasio risiko dan profit yang sama untuk semua trading. Jika memakai level stop dengan jarak 40 pip, trader bisa mengatur target profit sebesar 40 pip atau lebih tinggi. Begitu juga jika memakai stop 500 pip, target profit setidaknya harus lebih tinggi lagi.
Sebagai contoh, trader memakai strategi paling umum dan sederhana untuk market range, yaitu strategi range dengan mengikuti RSI pada chart berdurasi 15 menit. Aturan masuk trading yaitu saat RSI periode 14 melewati di atas 30, berikan order buy saat membuka trading pada bar selanjutnya.
Sedang untuk aturan keluar trading yaitu kebalikan dari sinyal masuk. Saat menambahkan stop dan limit, strategi yang digunakan bisa saja menutup trading sebelum order stop dan limit tersentuh. Dengan catatan RSI mengindikasikan bahwa posisi trading harus ditutup karena tak sesuai rencana.
Saat order stop dan limit terpicu oleh pergerakan harga, posisi trading lalu akan ditutup dan sistem akan menunggu peluang lain untuk membuka trading lagi berdasarkan aturan masuk yang sudah dibuat. Dalam hal ini, trader harus selalu mengamati setup yang berkembang dalam market.
Chart Harian
Berdasarkan chart di atas, tren harian dari mata uang NZD/JPY sedang mengalami penurunan. Ini bisa terlihat berdasarkan mata uang pengamatan dari titik terendah tinggi dan titik terendah bawah, harga bergerak di bawah SMA periode 200 dan semakin menjauh.
Saat menganalisa chart ini, NZD merupakan pecahan mata uang terlemah sedang pecahan JPY dinilai sebagai yang terkuat. Juga terlihat bagaimana stochastic yang berada di bawah 20 yang menunjukkan sinyal bearish dalam market.
Dari semua hasil analisa tersebut, trader bisa mencari peluang untuk menjual mata uang karena punya peluang sukses yang lebih besar. Dengan demikian, trading harus dibuka searah tren jangka panjang karena lebih potensial dalam memberi profit.
Chart 4 Jam
Jika mengamati chart 4 jam tersebut, lihat retracement yang terjadi (pergerakan yang melawan tren harian) hingga berakhir lalu muncul pergerakan baru ke arah bawah. Dengan kata lain, terjadi pergerakan baru kembali ke arah tren harian.
Beberapa kali pergerakan baru ini akan muncul secara langsung, atau trader harus menunggu sampai terbentuk jika belum terlihat. Pada kasus chart 4 jam di atas, trader harus menunggu mata uang untuk bergerak kembali ke atas karena pergerakan baru ke arah bawah sudah berlangsung lebih dari lima candle merah pada chart.
Trader juga bisa mengambil proses yang sama untuk digunakan pada chart 1 jam dengan setup yang kurang lebih sama. Begitu ‘pergerakan baru’ sudah terbentuk entah pada chart 4 jam atau chart 1 jam. Entry point bisa dibuat lalu menempatkan stop di atas level tertinggi dari retracement terbaru. Indikator stochastic, MACD, atau RSI bisa sangat membantu mencari waktu masuk.
Chart 1 jam
Untuk chart 1 jam, trader harus menunggu terjadinya pullback atau retracement sebelum mengambil posisi short pada satu mata uang. Karena mata uang sangat kuat, tren sedang mengarah turun pada chart harian, trader bisa mengambil posisi sell di poin manapun setelah terjadi retracement (panah hitam).
Trader bisa mengambil posisi short setelah momentum bergerak kembali ke arah bawah (stochastic melewati lingkaran hitam). Posisi stop harus diletakkan di atas titik tertinggi baru setara dengan garis hitam. Mungkin saja beberapa trader menjadi frustasi jika melihat harga bergerak berlawanan dari arah tren harian.
Jangan kuatir dengan hal tersebut. Situasi ini akan baik-baik saja karena retracement sudah berlangsung, dan begitu sudah komplit setupnya, trader akan melihat peluang untuk masuk trading yang arahnya sangat menguntungkan, yaitu searah tren harian.
Tekanan Penawaran dan Permintaan
Dari semua contoh di atas, satu hal penting yang mempunyai pengaruh untuk mendikte harga yaitu tingkat penawaran dan permintaan. Dua aspek ini memang digolongkan dalam faktor fundamental, tapi pengaruh besarnya bisa langsung memaksa harga berubah.
Tingkat penawaran dan permintaan terjadi karena ulah penjual dan pembeli yang sedang bertarung dalam market. Begitu harga bergerak tak tentu arah dalam chart, trader pasti akan mencari alasan kenapa ini bisa terjadi, dan permintaan dan penawaran merupakan agen perubah tersebut.
Pada intinya, tiap satu perubahan harga dalam market selalu diatur oleh penawaran dan permintaan. Berita positif berarti meningkatkan permintaan dan mengurangi penawaran, lalu memicu harga naik. Sedang berita negatif menurunkan tingkat permintaan dan menambah penawaran.
Bayangkan jika bank sentral menrubah tingkat tingkat suku bunga, lalu semua yang terkait pasti akan menyesuaikan diri dari tekanan permintaan dan penawaran. Saat suku bunga naik, biaya rollover juga naik. Artinya, untuk trader yang menahan posisi trading lebih dari semalam akan mendapati suku bunga sudah naik dibanding saat membuka trading di awal, kemudian insentif juga naik.
Jadi, secara umum, akan ada lebih banyak trader yang ingin membeli, sementara lebih sedikit trader yang ingin menjual karena biaya (dalam hal ini rollover) yang dikeluarkan semakin mahal. Ilustrasi grafik di bawah bisa menjelaskan situasi tersebut.
Harga cenderung berada di zona aman, dan akan terus naik sampai di sana tak ada pembeli yang mau membayar harga tersebut. Pada titik ini, penjual melebihi jumlah pembeli, dan harga akan merespon dengan jatuh turun ke bawah.
Setelah harga turun cukup jauh (dilingkari warna biru), trader akan kembali seperti yang tampak pada warna biru. Karena semakin banyak pembeli membanjiri market, harga berangsur naik sebagai respon meningkatnya jumlah permintaan.
Harga kemudian, sekali lagi, akan naik tinggi sehingga tak ada lagi trader yang ingin masuk market pada level ini. Harga kemudian merespon dengan bergerak turun. Ini hanya satu contoh sederhana dari keterkaitan pengaruh tekanan penawaran dan permintaan.
Dalam satu time frame, trader bisa melihat bahwa keterkaitan ini berperan besar dalam menggerakkan chart dari mata uang manapun. Mungkin saja inilah proses yang harus diambil mata uang untuk mencari nilainya, dan situasi ini bisa terjadi pada segala mata uang dan semua market di dunia.
Tapi dengan memahami tingkat penawaran dan permintaan, trader setidaknya mendapat gambaran besar tentang perilaku harga. Dengan demikian, trader diharapkan mampu mengambil prinsip dasar pergerakan harga untuk keuntungannya, yaitu dengan memadukan strategi trading personal.