Trading forex dengan autopilot sering dikaitkan dengan sistem trading mekanis, trading algoritma, atau trading otomatis. Pada dasarnya, trading forex dengan autopilot memungkinkan trader mengatur keluar masuk trading dengan program spesifik yang otomatis tereksekusi.
Trader bisa mengatur waktu dan di mana keluar masuk dengan tepat, termasuk manajemen risiko. Sistem lalu akan menempatkan dan memantau trading. Di antara keunggulan trading autopoilot yaitu mampu membuang keterlibatan emosi yang bisa merusak.
Ada sejumlah keunggulan trading forex dengan autopilot, tapi ada juga kelemahan yang menyertai. Jadi sebelum berencana memakai sistem otomatis ini, trader harus lebih paham tentang trading forex dengan autopilot.
Keunggulan Trading Forex Dengan Autopilot
#1. Meminimalkan peran emosi
Trading forex dengan autopilot bisa mengurangi keterlibatan emosi selama proses trading berjalan. Dengan menjaga emosi tetap menjauh, trader bisa tetap fokus pada rencana trading. Karena order trading dieksekusi otomatis, emosi tak akan bisa mengintervensi.
Dengan parameter yang sudah ditetapkan di awal, trader yang takut memulai trading bisa terbantu. Begitu juga dengan trader yang sering membuka posisi, sistem otomatis bisa membantu menghentikan kebiasaan ini sehingga trader bisa membuka dan menutup di momen yang tepat.
#2. Backtesting strategi
Backtesting memerlukan data historis market untuk menentukan ide dasar suatu trading, apakah perlu dilakukan atau tidak. Saat menyusun sistem trading autopilot, semua parameter ditulis dalam angka absolut sehingga tak ada ruang untuk menginterpretasi.
Komputer tak bisa menebak sehingga harus dikatakan dengan pasti apa yang harus dilakukan. Trader bisa mengatur parameter dengan pasti, lalu menguji dan melakukan simulasi trading forex dengan data historis sebelum mengambil risiko besar dalam trading live di market.
Backtesting yang dilakukan dengan penuh kehati-hatian memungkinkan trader untuk mengevaluasi dan menentukan komposisi terbaik untuk trading. Trader juga bisa menentukan ekspektasi dari sistem ini, dalam arti berapa banyak profit dan loss yang ingin diambil.
#3. Meningkatkan disiplin
Karena parameter trading sudah diatur dan eksekusi trading dilakukan otomatis, disiplin strategi akan lebih terjaga. Seperti yang banyak dipahami, sikap disiplin seringnya hilang karena faktor emosional, misalnya takut kalah atau keinginan untuk mendapat profit lebih.
Trading forex dengan autopilot akan membantu strategi trading tetap terjaga karena rencana trading akan otomatis diikuti. Dengan demikian, kesalahan trader bisa dihindari. Satu tantangan besar dalam trading yaitu, rencanakan trading dan trading sesuai rencana.
Bahkan jika rencana trading punya potensi besar memberi profit, trader yang tak mengindahkan aturan punya kemungkinan gagal lebih tinggi. Memang benar bahwa tak ada rencana trading yang 100% berhasil, karena kekalahan merupakan bagian dari bisnis forex.
Tapi kekalahan bisa memberi efek trauma secara psikologis sehingga trader yang sudah kalah 2-3 kali secara berurutan sangat mungkin terkena efek. Pada dasarnya, trading forex dengan autopilot bisa memberi kemungkinan trader mendapat profit konsisten.
#4. Meningkatkan kecepatan order
Karena komputer mampu merespon situasi market dengan cepat, sistem autopilot lebih cepat menempatkan order begitu kriteria setup sudah muncul. Keluar masuk trading beberapa detik bisa berpengaruh ke hasil yang bisa didapat trader.
Saat posisi trading sudah dibuka, semua order lain otomatis akan dibuat, termasuk stop-loss dan targer profit. Market bisa bergerak cepat, dan akan meruntuhkan mental jika profit target atau stop-loss ternyata sudah terlewat. Sistem autopilot bisa mencegah ini terjadi.
#5. Diversifikasi trading
Sistem trading otomatis membolehkan trader untuk membuka beberapa posisi sekaligus dengan strategi berbeda di satu waktu. Ini bisa memberi peluang untuk menyebarkan risiko dengan berbagai instrumen, sementara membuat ‘tameng’ untuk melawan posisi yang kalah.
Satu yang menjadi tantangan bagi trader yaitu mampu mengeksekusi trading secara efisien dalam beberapa milidetik. Komputer mampu melakukannya, dan mampu memindai potensi peluang dari berbagai situasi market, membuat order, dan memonitor trading.
Kelemahan Trading Forex Dengan Autopilot
#1. Kegagalam mekanis
Aturan dasar dibalik trading forex dengan autopilot sebenarnya sangat sederhana, atur software, program parameternya, lalu biarkan trading berjalan. Pada kenyataannya, sistem autopilot memang sangat canggih, tapi tetap bukan program yang sempurna.
Tergantung platform trading yang dipakai, order trading bisa saja tertinggal di komputer, bukan disampaikan ke server. Artinya, jika sambungan internet gagal, order sangat mungkin tak akan sampai ke market. Itu sebabnya, baiknya pastikan dulu semua alat yang diperlukan.
Setidaknya ada tiga alat utama yang harus rutin diperiksa, yaitu komputer, software trading, dan sambungan internet. Jika salah satu alat mengalami kegagalan mekanis, trading tak akan bisa dijalankan. Bisa jadi trader kehilangan modal karena situasi ini.
Ketahui apa yang akan terjadi, dan pastikan memahami tentang kelemahan sistem autopilot agar bisa waspada. Itu berarti, menjaga tujuan dan strategi tetap sejalan merupakan kunci utama agar sistem autopilot bisa berjalan baik.
#2. Monitoring
Meskipun trading forex dengan autopilot bisa ditinggal sampai berhari-hari, sistem autopilot juga tetap memerlukan monitoring lebih lanjut. Ini karena ada potensi kegagalan teknologi yang digunakan, misalnya terkait koneksi, listrik, komputer error, atau sistem yang tak jalan.
Sangat mungkin sistem autopilot mengalami anomali sehingga membuat order menjad acak atau tak beraturan. Kendala lain order tiba-tiba hilang atau justru menggandakan diri. Jika sistem selalu dimonitor, situasi seperti ini bisa diidentifikasi dan dipecahkan secepatnya.
Tak ada pendekatan trading yang benar-benar ampuh, dan trader perlu mencari tahu apa strategi yang pas jika melihat situasi market dan sistem autopilot. Sama halnya strategi trading lain, sistem autopilot juga tak selalu bisa digunakan di berbagai kondisi market.
Jadi, meski sistem autopilot sangat menarik dilihat dari berbagai sudut pandang, tapi jangan pernah mengandalkan metode ini untuk mencari profit. Kegagalan teknologi sangat mungkin terjadi, sebab itu trader harus lebih waspada.
#3. Terlalu dioptimisasi
Meski tak secara spesifik terjadi pada sistem trading forex dengan autopilot, trader yang melakukan backtesting bisa menghasilkan sistem yang terlihat ampuh di kertas tapi mempunyai performa super buruk di market saat digunakan trading.
Terlalu banyak optimisasi justru semakin memperumit kinerja sistem sehingga kurang bisa diandalkan untuk trading. Sangat mungkin untuk merubah strategi untuk memperoleh hasil luar biasa, tapi ini bisa didapat dengan menguji lewat data historis.
Trader seringnya salah berasumsi dengan menganggap bahwa rencana trading harus 100% memberi profit, atau tak mempunyai kelemahan dan selalu bisa diandalkan. Padahal, parameter hanya bisa disesuaikan mendekati sempurna, dan tentu saja selalu punya peluang gagal.
Kata-kata otomatis sepertinya bisa membuat tugas lebih sederhana, tapi ada beberapa aspek yang harus diketahui trader sebelum mulai memakai sistem ini. Tanyakan pada diri sendiri, apakah perlu trading forex dengan autopilot, atau hanya sekedar coba-coba.
Ada peluang mendapat profit dengan sistem autopilot, tapi seperti strategi yang lain, tetap perlu waktu untuk melihat hasilnya. Pada dasarnya sistem trading autopilot lebih kompleks dari sistem manual, dan jika trader tak punya pemahaman, besar kemungkinan gagal.