Forex adalah lahan uang terbaik untuk trader professional karena menyediakan profit hingga berkali lipat. Tapi ada banyak hal yang jarang diketahui trader pemula, apalagi untuk yang awam dengan trading forex. Semacam ada rahasia yang hanya diketahui para pelaku forex, entah trader atau broker.
Mengetahui informasi ini sangat penting, supaya trader pemula tak terjebak dengan profit besar yang ditawarkan forex. Ini yang membuat banyak trader pemula gagal berkembang. Belum lagi banyaknya referensi yang menyebut forex itu mudah, padahal ini hanya bagian dari mitos forex.
#1. Banyak trader yang gagal
Percaya atau tidak, sekitar 80% trader forex individu sebenarnya lebih banyak kehilangan uang daripada profit. Alasannya, banyak dari trader jenis ini tak terlatih untuk trading di periode volatilitas tinggi, dan sedikit serakah. Sedang 20% sisanya merupakan trader beruntung yang bisa profit dari kesalahannya.
Saat mulai trading, trader seharusnya tak bersikap terlalu optimis. Cukup trading dengan tujuan dapat profit yang sudah ditargetkan secara realistis. Hitungan umumnya, profit target yang diharapkan paling tidak sebesar 5% tiap bulan. Jadi, berpikir realistis dan tak serakah termasuk rahasia berbisnis forex.
#2. Tak semua broker bisa dipercaya
Satu rahasia penting lain yaitu tentang sertifikat atau lisensi yang dipunyai broker, meski tak semua sertifikat punya tingkat keamanan dan kepercayaan yang sama. Broker forex tak ingin trader tahu bahwa sertifikat yang didapat berasal dari regulator tingkat rendah yang sebenarnya tak berguna.
Itulah kenapa trader harus lebih cermat memilih broker yang sudah teregulasi oleh lembaga finansial yang punya wewenang. Coba bayangkan saat ada masalah dengan broker, lalu ingin komplain dan minta modal dikembalikan lagi. Seberapa besar peluang modal akan dikembalikan?
Penting untuk diingat, trading forex bukan suatu bisnis yang mudah diatur di negara manapun. Jadi patut ditelusuri jika ada broker yang menawarkan kerja sama dengan memberi setumpuk sertifikat sebagai bukti. Baiknya, luangkan waktu sejenak untuk mencari tahu detil broker yang akan dipilih.
#3. Dealing desk sangat merugikan
Trader umumnya akan memilih broker yang menyediakan spread rendah supaya trading yang diambil bisa mendapat harga yang masuk akal. Tapi, harga murah bukan satu-satunya yang menarik dari broker. Sebaliknya, harga murah sangat merepresantikan kualitas rendah yang dipunyai broker.
Satu jenis spread paling menarik yang sering ditawarkan yaitu dealing desk. Sayangnya, akun jenis ini adalah bukan pilihan yang baik. Alasannya, saat ada perantara di antara trader dan market, umumnya akan terjadi konflik kepentingan di mana keinginan trader akan diterjemahkan berbeda oleh broker.
Broker yang dengan dealing desk umumnya memberi harga kelewat rendah, dan sering membuat order berlawanan dengan trader. Itu sebabnya, wajib untuk memahami pentingnya membayar lebih beberapa pip supaya mendapat akun trading dengan tingkat komisi yang wajar.
Akan lebih baik jika broker menyediakan pilihan trading salah satu dari STP atau ECN, karena hasil yang lebih pasti, daripada broker yang menjanjikan 0 spread tapi lebih sering membuat trader kalah. Potensi kerugian trader akan lebih besar mengingat sistem ini memang didesain untuk menguntungkan broker.
#4. Sinyal trading palsu
Tak terhitung banyaknya sumber informasi yang mengklaim bisa memberi trader berbagai sinyal trading, juga sistem trading otomatis yang bisa menghasilkan profit luar biasa hanya dalam waktu sebentar, termasuk memberi indikator yang bisa memprediksi pergerakan market dengan akurasi 100%.
Salah satu rahasia utama forex yaitu, bahwa kebanyakan sistem yang ditawarkan tersebut tak berfungsi. Sinyal seperti ini dikembangkan oleh tim marketing, didesain untuk dijual, dan tak akan bekerja di market sebenarnya. Ini tak lebih dari semacam strategi pemasaran saja.
Begitu ada trader yang membeli sinyal trading dan software otomatis ini, trader tak bisa minta uang kembali, meski alat ini tak bisa bekerja. Memang, pasti ada salah satu penyedia sinyal trading yang bisa diandalkan, tapi prosentasenya sangat kecil dan susah ditemukan.
Solusinya, cari trader yang punya rekam jejak mumpuni dalam dunia trading yang sudah bertahun lamanya. Selain itu, tiap kali melakukan trading yang bukan berdasarkan keputusan pribadi, trader paling tidak harus paham alurnya kenapa mengambil keputusan seperti ini.
#5. Jangan gunakan indikator
Saat trader pemula mulai melakukan analisa di market, trader seringnya menambah beragam indikator dalam chart yang dipakai, lalu mulai percaya bahwa semua indikator ini punya suatu makna. Pendekatan seperti ini sebenarnya tak layak digunakan di dunia forex yang penuh kalkulasi.
Trik paling mudah dan paling penting dalam trading forex yaitu menjaga chart tetap bersih dari berbagai indikator. Ini bukan berarti melarang memakai indikator dan oscillator dalam chart. Trader tetap boleh memakai indikator, hanya saja pastikan tiap indikator yang dipakai punya maksud dan tujuan yang jelas.
Terutama saat membuat analisa tentang peluang trading, trader mungkin akan cepat bosan dengan satu indikator karena tak menunjukkan sinyal apapun. Itu sebabnya beberapa trader memakai beberapa indikator sekaligus. Meski begitu, penggunaannya harus dilakukan secara bijak.