Kebanyakan oscillator akan menghitung berapa banyak kekuatan menjual dan membeli berdasarkan pada pergerakan harga yang ada dalam market. Oscillator umumnya tersedia dalam satu unit indikator yang akan menangkap momentum, termasuk kondisi bearish dan bullish.
Beberapa indikator populer yang dikenal kemampuannya untuk menangkap momentum seperti relative strength index (RSI), money flow index (MFI), atau force index. Tapi ada satu indikator lagi, biasa dikenal dengan Elder-ray index, yang bisa menangkap tekanan bullish dan bearish dari market.
Indikator Elder-Ray Index
Perhitungan ini memakai dua indikator berbeda untuk membaca tiap arah tekanan. Teknik perhitungan tersebut dicetuskan oleh Alexander Elder, dan dua indikator yang dimaksud yaitu bulls power dan bears power. Nama Elder-ray index sendiri terinspirasi setelah Elder melakukan X-ray.
Elder menganggap ada kesamaan, yang mana X-ray bisa menampilkan kondisi tubuh yang tak terlihat, dan indikator Elder-ray index mampu menguak perilaku market di bagian paling dalam. Indikator bears power mampu menghitung keinginan market untuk mendapat harga rendah.
Di sisi lain, indikator bulls power bisa menghitung keinginan market untuk mendapat harga tinggi. Dua indikator tersebut melakukan perbandingan untuk mendapat nilai perhitungan ke tiga. Ini bisa membantu trader melihat nilai konsesi yang ada pada market.
Umumnya exponential moving average (EMA) periode 13 digunakan sebagai garis dasar perhitungan nilai. Lalu apa yang dimaksud dengan nilai konsesi? Elder menjabarkan bahwa ada tiga jenis pelaku market, yaitu pembeli, penjual, dan pelaku yang belum memutuskan akan mengambil posisi apa.
Trading dalam market hanya melibatkan penjual dan pembeli, sedang satu pelaku market masih diam. Elder mendeskripkan kondisi tersebut sebagai momen konsesus antara pembeli, penjual, dan pelaku lain. Momen konsesus bisa berubah kapan saja saat pelaku market lain memutuskan mengambil salah satu posisi, entah pembeli atau penjual.
Pola dari pergerakan harga mendeskripsikan dinamisasi perjuangan antara area bulls and bears. Pergerakan rata-rata akan menampilkan rata-rata nilai konsesus ke jendela observasi atas harga mana yang ingin dibuat rata-rata. Jika bulls naik, harga akan jatuh dan pergerakan rata-rata menujukkan penurunan.
Teknik yang dikembangankan dalam Elder-ray mengkombinasikan dua elemen dari indikator tren dan oscillator. Indikator EMA bisa diperbantukan, yaitu untuk mengukur tren. EMA akan lebih berperan sebagai filter dalam hal ini, sehingga trading akan berjalan sesuai arah tren.
Elemen yan ada dalam bears power dan bulls power merupakan oscillator, sehingga menggabungkan tiga indikator tersebut secara teori bisa memberi gambaran lebih jelas pada trader apakah bulls atau bears yang sedang menguat, sekaligus juga bisa memposisikan trader agar sesuai dengan arah tekanan paling dominan yang ada di market.
Perhitungan Indikator Bulls Power dan Bears Power
Langkah awal untuk memulai perhitungan yaitu dengan membuat titik perbandingan, yang mana merupakan harga EMA. Nilai yang direkomendasikan Elder yaitu EMA harga penutupan periode 13 hari. Elder berdalih kalau harga tertinggi suatu bar mewakili kekuatan bullish.
Lewat membandingkan level ini dengan EMA akan menghasilkan kondisi bullish secara umum (bulls power = harga tertinggi – EMA). Hal yang sama, harga terendah suatu bar mewakili kekuatan bearish untuk suatu periode. Dengan membandingkan harga terendah dengan EMA, akan didapat perhitungan kekuatan bearish market secara umum (bears power = harga terendah – EMA).
Entah sering atau tidak, trader pasti sering berekspektasi kalau periode tinggi merupakan periode tertinggi dalam EMA periode 13. Untuk waktu tersebut, bulls power berarti dalam kondisi positif. Tapi kadang periode tinggi mungkin masih ada di bawah EMA, dan ini menandakan kalau bulls power dalam posisi negatif.
Dengan cara yang sama, trader seringnya tak berekspektasi bahwa periode rendah harusnya ada di bawah EMA periode 13. Dalam kondisi ini, bears power negatif. Tapi saat poin rendah naik di atas EMA periode 13, bears power ada pada posisi positif.
Trading Dengan Bulls Power Dan Bears Power
Aturan trading dengan bulls power dan bears power cukup sederhana. EMA yang menurun memberi petunjuk arah perkembangan tren, dan trader hanya harus membuka trading ke arah yang sama dengan tren. bulls power dan bears power pada dasarnya bisa membantu mencari sinyal masuk dan keluar.
Ada dua kondisi yang harus dipenuhi jika trader ingin membuka posisi untuk membeli, yaitu market harus dalam kondisi tren naik yang sudah diidentifikasi dengan EMA, dan bears power harus di bawah 0 tapi sudah mulai beranjak naik lebih tinggi.
Kondisi tambahan lain yaitu puncak tinggi terbaru dalam bulls power harus lebih tinggi daripada puncak sebelumnya, dan harus ada perbedaan bullish antara bears power dan harga. Perbedaan bullish dalam bulls power harus diidentifikasi semaksimal mungkin untuk menemukan peluang masuk yang optimal.
Perbedaan bullish dalam hal akan terjadi saat harga membentuk titik rendah baru, tapi bears power gagal menunjukkan titik rendah baru tersebut. Untuk sinyal keluar akan muncul saat harga naik ke titik tertinggi baru, tapi bulls power gagal menampilkan titik tinggi baru tersebut.
Kondisi tersebut merupakan tanda kalau pengaruh bulls sudah mulai memberi efek dalam market. Aturan menjual dengan bulls power dan bears power sebenarnya tak jauh beda dengan aturan membeli. Hanya buka posisi short saat EMA menujukkan penurunan tren dan bulls power harus tetap ada dalam area positif tapi nilainya harus tertolak.
Tapi ada aturan tambahan yang bersifat kondisional. Bahwa poin terendah terbaru dalam bears power harus lebih rendah daripada titik terendah sebelumnya, juga bears power harus jatuh dari perbedaan bearish. Yang dimaksud dengan perbedaan bearish yaitu saat harga mencoba naik untuk membuat titik tertinggi terbaru, tapi bulls power hanya menunjukkan titik tertinggi terendah.
Pelemahan dalam sentimen bullish menunjukkan bahwa harga akan terus naik, dan ini merupakan waktu paling tepat untuk masuk dan mengambil posisi short. Meski kombinasi bulls power, bears power, dan EMA sebagai bagian dari metode Elder-ray bisa menguak informasi penting dari market, trader tetap bisa menambahkan satu atau dua indikator lain untuk mendapat benefit lebih.
Indikator tambahan yang akan dipakai harus sesuai dengan kondisi market yang berjalan sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kondisi market, tentu saja dengan mempertimbangkan aspek data yang lebih luas daripada hanya sekedar memanfaatkan data historis harga.
Idealnya, makin luas pilihan indikator yang dipakai, trader akan mendapat fleksibilitas lebih dari kombinasi dengan indikator lain. Bahkan Alexander Elder sendiri menyatakan kalau market terlalu kompleks untuk dianalisa hanya dengan berbekal satu indikator saja.
Tak ada perbedaan mendasar jika memakai dua indikator sama, yang hasilnya justru kadang membuat trader bingung sendiri. Gunakan perpaduan seperti indikator momentum dengan indikator tren, lalu gunakan oscillator sebagai alat konfirmasi sinyal yang didapat.