Begitu banyak indikator teknikal yang bisa dipakai untuk trading forex. Semua punya spesifikasi masing-masing, termasuk Bollinger band. Sebagai informasi, Bollinger band dikembangkan John Bollinger. Indikator teknikal ini berbentuk garis gelombang yang berisi tentang pergerakan harga suatu aset.
Gelombang ini terbentuk dari standar deviasi dan moving average, atau pergerakan rata-rata suatu aset. Bollinger band bisa membantu trader memantau arah tren, melihat potensi pembalikan arah harga, juga memonitor tingkat volatilitas market. Semua ini bisa membantu trader membuat keputusan yang lebih baik dengan cara yang tak rumit.
#1. Dasar Bollinger band
Indikator Bollinger band punya tiga garis, yaitu garis atas, tengah, dan bawah. Garis tengah merupakan moving average dari harga, yang parameternya bisa diubah sesuaikan dengan keinginan trader. Ada yang istimewa dari moving average, dan karenanya sering dijadikan indikator sendiri.
Garis atas dan bawah dari Bollinger band ada di tiap sisi moving average. Jarak kerapatan antara garis paling atas dan paling bawah ditentukan dari perhitungan standar deviasi. Trader yang menentukan seberapa banyak standar deviasi yang ingin ditampilkan dalam indikator, dan trader umumnya memakai dua standar deviasi.
#2. Trading tren naik dengan Bollinger band
Bollinger band bisa membantu trader menilai seberapa kuat tren naik suatu aset, juga saat aset turun dan mengalami pembalikan. Informasi yang didapat ini lalu bisa dimanfaatkan trader untuk membuat keputusan trading. Ada beberapa cara memanfaatkan Bollinger band untuk trading uptrend.
Saat harga mengalami tren kenaikan kuat biasanya akan menyentuh garis paling atas jika pergerakan harga naik. Jika pergerakan harga perlahan turun, ini menandakan tren sedang mengalami penurunan dan kehilangan momentum.
Meski sedang mengalami tren naik, ada kalanya harga turun meski untuk beberapa saat, atau biasa disebut pullback (penarikan kembali). Selama tren naik, jika harga bergerak kuat, maka pullback bagian bawah umumnya terjadi di area garis tengah, atau moving average.
Pullback sebenarnya tak harus terjadi di area moving average, tapi jika terjadi penguatan maka akan semakin kuat. Saat harga mengalami tren naik yang kuat, harga tak akan menyentuh garis paling bawah. Jika sampai menyentuh garis paling bawah, maka akan terjadi tren pembalikan arah.
#3. Trading tren menurun dengan Bollinger band
Indikator Bollinger band bisa membantu trader menilai seberapa kuat penurunan suatu aset saat terjadi tren menurun. Juga membantu menilai potensi aset menguat ke atas jika terjadi tren pembalikan. Informasi ini sangat membantu dalam membuat keputusan trading.
Saat harga mengalami penurunan tren yang kuat, maka harga akan menyentuh garis Bollinger band paling bawah saat pergerakan harga turun. Jika situasi ini urung terjadi, bisa diartikan kalau penurunan tren yang ada sudah kehilangan momentum.
Saat penurunan tren sedang berlangsung, harga kemungkinan akan naik untuk beberapa saat. Selama penurunan tren terjadi, jika harga bergerak kuat ke bawah lalu tertarik ke atas, maka akan terjadi di area moving average. Pullback tak selalu ada di area garis tengah, tapi akan menunjukkan penguatan penjualan jika terjadi di area tengah.
Jika harga masih mengalami tren menurun yang kuat, maka seharusnya tak menyentuh garis paling atas dari Bollinger band. Jika kondisi seperti ini terjadi dalam market, berarti ini tanda kalau akan terjadi pembalikan arah.
#4. Pembalikan tren dengan Bollinger band
Semisal harga masih mengalami tren naik, maka akan berlanjut hingga menyentuh garis paling atas. Dan jika harga menyentuh garis Bollinger band paling bawah, ini bisa menjadi sinyal pembalikan sudah mulai berjalan. Jika harga merangkak naik lagi, maka harga tak akan mampu menyentuh garis paling atas atau harga tertinggi yang terakhir muncul.
Saat harga mengalami tren menurun, maka akan terus berlanjut hingga mengenai garis paling bawah dari Bollinger band. Lalu jika harga mengenai garis paling atas, ini menjadi sinyal bahwa tren pembalikan sudah berjalan. Tapi kalau harga turun lagi, maka harga tak bisa menyentuh garis Bollinger band paling bawah, atau harga terbawah terakhir.
#5. Masalah dengan Bollinger band
Isu pertama yang muncul terkait Bollinger band yaitu harus digunakan berbarengan dengan indikator lain. John Bollinger merekomendasikan untuk memakai indikator ini dengan dua sampai tiga indikator lain yang tak punya korelasi apapun. Alih-alih menggunakan Bollinger band sebagai indikator tunggal untuk sistem trading yang berdiri sendiri.
Jika ingin memakai Bollinger band, buatlah pengaturan yang memungkinkan untuk menerapkan satu strategi untuk trading. Atur sedemikian rupa, sehingga saat melihat chart harga masa lalu, trader bisa menemukan cara terbaik untuk trading dengan bantuan Bollinger band.
Semisal Bollinger band tak banyak membantu, coba ubah parameternya, atau jangan gunakan Bollinger band untuk trading aset tertentu. Pengaturan yang ideal dari Bollinger berbeda dari market satu ke market lain, dan bahkan harus diubah tiap waktu meski trading memakai satu instrumen yang sama.