Hello pembaca sekalian.
Dalam metode analisa trading forex, terutama analisa teknikal, Area Support dan Resistance adalah salah satu faktor penting dalam metode analisa trading, dimana area ini memberikan kita sebuah gambaran minat Beli dan Jual para Trader. Dan penjelasan mengenai Support dan Resistance bisa kita baca di artikel ini: Bagaimana Cara Menentukan Support dan Resistance dengan tepat.
Nah, dalam artikel ini, saya ingin berbagi informasi lanjutan dari seri Support dan Resistance, mengenai Support Become Resistance (SBR) dan Resistance Become Support (RBS), dimana ini adalah suatu kondisi yang patut kita ketahui dan pahami dalam melakukan analisa teknikal.
Lalu, apakah SBR dan RBS itu?
SBR (Support Become Resistance) adalah suatu kondisi, dimana Area Support berubah fungsinya menjadi Area Resistance, sebelum menjelaskannya, mohon perhatikan gambar dibawah ini:
Oke, kotak hitam awalnya adalah sebuah area Support (memiliki minat beli yang tinggi), lalu pada lingkaran biru, tampak harga mampu melewati / breakout area ini dan candle tertutup sempurna dibawah area Support. Terbreakoutnya area ini membuat Area Support berubah fungsi menjadi Resistance, dimana saat harga kembali memasuki area ini, harga mengalami rejeksi kuat dimana area ini kini memiliki Minat Jual yang tinggi sehingga harga mengalami penurunan kembali, hal ini akan menjadi semakin akurat bila terjadi dalam arus Downtrend, bila melawan trend, kemungkinan akan menjadi reversal ataupun Fake Breakout.
RBS (Resistance Become Support) adalah suatu kondisi, dimana Area Resistance berubah fungsinya menjadi Area Support, sebelum menjelaskannya kembali, mohon perhatikan gambar dibawah ini:
Oke, kotak hitam awalnya adalah sebuah area Resistance (memiliki minat jual yang tinggi), lalu pada lingkaran merah, tampak harga mampu melewati / breakout area ini dan candle tertutup sempurna diatas area Resistance. Terbreakoutnya area ini membuat Area Resistance berubah fungsi menjadi Support, dimana saat harga kembali memasuki area ini, harga mengalami rejeksi kuat dimana area ini kini memiliki Minat beli yang tinggi sehingga harga mengalami kenaikan kembali, hal ini akan menjadi semakin akurat bila terjadi dalam arus Uptrend, bila melawan trend, kemungkinan akan menjadi reversal ataupun Fake Breakout.
Lalu, bagaimana cara menggunakan area SBR dan RBS ini?
Baiklah, saya akan mencoba menjelaskan dengan menggunakan contoh RBS (Resistance Become Support). Mohon simak gambar dibawah ini:
Pada gambar, kotak hitam adalah area Resistance. Saat harga berhasil membreakout area ini, maka area ini pun beralih fungsi menjadi area Support.
Untuk menggunakan area RBS ini, sama seperti menggunakan area Support biasa. Dimana kita harus melihat pola dan reaksi harga saat memasuki area RBS ini dan mencari peluang entry Beli (Buy) karena berubahnya Resistance menjadi Support, menandakan bahwa arus tekanan Buyer menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Jadi pada intinya, ini adalah sebuah peralihan fungsi saja dari Area Support atau Area Resistance menjadi kebalikannya dan meningkatkan peluang keberlanjutan setelah breakout serta dapat dimanfaatkan para trader untuk melihat arah kuat selanjutnya.
Baiklah pembaca,
dalam analisa teknikal, kemampuan menyadari dan beradaptasi di setiap perubahan yang terjadi pada market yang dinamis sangatlah penting, salah satunya adalah memahami kondisi SBR dan RBS ini. Sehingga tidak ada kata berhenti dalam belajar disetiap transaksi.
Semoga artikel ini mampu membantu anda mengembangkan teknik dan pengetahuan trading anda sekalian.
Terima Kasih. Happy Trading.