Trader pro seharusnya juga mampu menyusun strategi trading sesi Asia, alih-alih hanya fokus pada sesi London dan New York saja. Barangkali inilah cara terbaik mendapat profit dari trading saat dua sesi trading terbesar di dunia sedang tutup.
Yang diperlukan trader hanya pemahaman tentang waktu terbaik, karakteristik kunci dari sesi Asia, dan beberapa pilihan strategi trading sesi Asia yang sesuai. Bisa dikatakan, inilah cara mendapat hasil terbaik dari trading, yaitu dengan trading sesuai sesi yang berlangsung.
Bukan rahasia lagi kalau rahasia profit akan bergantung pada sesi di mana trading dieksekusi, begitu juga pilihan strategi yang disusun berdasarkan karakteristik market di jam-jam tertentu. Khusus untuk strategi trading sesi Asia, trader perlu membekali diri dengan pengetahuan dasar sesi Tokyo.
Kenapa Harus Trading Sesi Asia?
Keunggulan terbesar dari forex yaitu terkait aksesibilitas. Forex terbuka 24 jam dalam sehari dan lima hari dalam seminggu, yang mana banyak memberi peluang untuk mencari profit selama sesi trading terbuka dari belahan bumi mana saja.
Saat bicara terkait market forex, trader biasanya hanya mempertimbangkan tiga sesi trading saja, yaitu Asia, Eropa, dan Amerika. Secara umum, trading kebanyakan dilakukan di sesi Eropa. Fakta ini didapat karena sesi Asia cenderung datar dibanding dua sesi lain.
Tiap sesi mempunyai waktu buka dan tutup yang berbeda, tapi saling menyambung. Perbedaan waktu buka tutup ini disebabkan pembagian zona waktu yang berbeda. Tapi perbedaan juga bisa disebabkan karena pergantian musim yang berakibat ada perubahan jam trading.
Satu contoh, sesi New York hanya akan terbuka saat organisasi negara atau institusi komersil di New York memulai bisnisnya, dengan menyesuaikan musim panas atau dingin. Tapi trader di Amerika tak perlu khawatir jika sesi New York sedang tutup karena masih bisa trading di sesi Asia, misalnya.
Sesi Asia sering disebut dengan sesi Tokyo, dan beberapa trader kadang memasukkan sesi Sidney sebagai bagian dari sesi Tokyo. Di antara semua negara Asia, Jepang termasuk negara dengan tingkat ekonomi stabil juga didukung teknologi memadai.
Negara seperti Korea Selatan, China, Singapura, atau lainnya sebenarnya juga mempunyai sesi trading sendiri. Tapi yang terbesar di Asia tetap sesi Tokyo. Jadi bisa dikatakan, saat sesi Asia sedang melantai, sesi Sidney, Singapura, Hong Kong, dan lainnya juga ikut berpartisipasi.
Karakteristik Kunci Sesi Asia
Sesi trading Asia tidak secair sesi lain di dunia, juga tak menawarkan volatilitas tinggi layaknya market lain. Tapi sesi Asia tetap merupakan market populer karena Jepang termasuk pusat trading forex dunia. Bahkan yen Jepang termasuk satu dari tiga pecahan uang yang banyak ditransaksikan di dunia.
Terlepas statusnya sebagai market yang pertama kali buka, sesi Asia sering memperlihatkan konsolidasi yang merupakan buntut dari sesi trading sebelumnya (sesi New York).
- Sesi Tokyo seringnya menjunjukkan pergerakan datar yang membuat trader kadang tak bisa melakukan apa-apa. Tapi waktu diam ini bisa jadi merupakan dasar terciptanya breakout.
- Perusahaan komersil Jepang dan bank sentral merupakan dua pemain utama dalam sesi Tokyo karena ekonomi Jepang mengharuskan ekspor terus menerus.
- Likuiditas market kadang sangat kecil dan kebanyakan mata uang bergerak dalam kisaran yang sempit, terlebih jika ada pergerakan harga besar di market sebelumnya.
- Pergerakan mata uang seperti AUD/USD dan NZD/USD selama sesi Asia cenderung lebih kuat daripada GBP/USD.
- Mayoritas aktivitas trading dilakukan di awal sesi karena di waktu ini ada banyak berita ekonomi yang baru dirilis.
- Sesi trading Tokyo merupakan permulaan sesi dunia sehingga bisa dijadikan patokan untuk sesi trading berikutnya di market lain. Dalam hal ini, trader bisa mengamati apa yang terjadi di sesi Asia lalu menyusun strategi trading untuk sesi London misalnya.
- Sesi Tokyo sering mengoreksi kondisi overbought atau oversold dari sesi New York. Jika sesi trading Amerika memunculkan pergerakan besar untuk pecahan tertentu, akan terlihat pergerakan korektif di sesi Tokyo nantinya.
- Bank sental Jepang sering mengintervensi apresiasi terhadap yen sehingga bisa memicu volatilitas besar di sesi Tokyo yang bisa berlangsung sampai sehari.
Rata-Rata Pergerakan Pip di Sesi Asia
Meski banyak dinilai sebagai market range, sesi Tokyo juga menawarkan profit yang cukup jika strategi tading sesi Asia yang diterapkan berhasil. Ini bisa didapat dengan rata-rata pergerakan pip tiap mata uang di sesi Asia.
Tak ada aturan pasti pecahan mata uang seperti apa yang harus dipilih saat sesi Tokyo karena situasi dan kondisi market yang terus berubah, meski selalu dalam posisi range. Tapi jika melihat kecenderungan umum, berita dari Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Inggris merupakan yang populer.
Berita yang dirilis dari negara tersebut cukup memberi pengaruh terhadap laju nilai mata uang saat sesi Tokyo sedang berjalan. Itu sebaiknya, jauh lebih bagus kalau trader mau fokus pada beberapa mata uang dari negara tersebut jika berita ternyata mampu menyebabkan gejolak.
Semakin besar pergerakan pip yang terjadi, semakin besar volatilitas dan peluang yang muncul sehingga meningkatkan kemungkinan mendapat profit, juga loss, dari suatu trading. Berikut gambaran rata-rata pip dari pasangan mata uang yang beredar di sesi Tokyo.
- GBP/JPY 72 pip
- AUD/USD 65 pip
- AUD/JPY 65 pip
- NZD/USD 58 pip
- EUR/JPY 57 pip
- EUR/USD 56 pip
- GBP/USD 54 pip
- USD/CHF 40 pip
- USD/CAD 39 pip
- USD/JPY 30 pip
- EUR/GBP 23 pip
Dua Langkah Strategi Trading Sesi Asia
Ada beragam strategi trading sesi Asia yang bisa dipakai trader, baik itu manual atau otomatis. Tapi dengan melihat kecenderungan karakteristik yang ada pada market Tokyo, strategi trading harian bisa dipakai. Strategi trading sesi Asia ini hanya perlu dua langkah, dan cukup mudah diterapkan.
Langkah pertama, pilih mata uang terbaik.
Volatilitas tinggi sangat diperlukan trader karena bisa menghadirkan peluang besar untuk mencari profit. Sayangnya, volatilitas yang ada di sesi Asia cenderung kecil, tapi sesi Tokyo memberi benefit lain. Mata uang yang paling banyak ditransaksikan yaitu AUD/JPY, disusul AUD/NZD dan NZD/JPY.
Volatilitas paling rendah yaitu sebelum pukul 08.00 WIB karena trader dari Amerika sudah tak aktif, sementara trader Australia yang datang ke market tak membawa dampak signifikan. Untuk strategi trading forex sederhana ini, trader harus menunggu terjadinya konsolidasi antara pukul 06.00-08.00 WIB.
Langkah kedua: identifikasi tren lalu trading breakout
Apa itu breakout? Breakout merupakan harga yang bergerak keluar dari pakem yang ditentukan dalam level support dan resistance seiring meningkatnya volume. Akan lebih kalau memilih breakout yang searah tren karena umumnya akan berlangsung lama.
Semisal breakout tak pernah muncul sampai pukul 08.00 WIB, tak perlu khawatir. Kebanyakan breakout akan terjadi selama sesi Asia berlangsung, sementara breakout palsu hanya terjadi dengan frekuensi yang sangat rendah.
Satu saran penting, jika harga tren saat sedang dalam periode konsolidasi, strategi trading sesi Asia ini sebaiknya jangan diterapkan karena pembalikan harga yang diperlukan strategi mungkin saja tak terjadi.