Leverage memungkinkan trader untuk mendapat profit berkali lipat tanpa harus mengeluarkan banyak modal. Leverage memberi peluang lebih bagi trader untuk mendapat pemasukan besar dari investasi kecil. Meski begitu, trader akan mendapat risiko yang sama besar saat memakai leverage.
Dalam kata lain, leverage tak ubahnya seperti modal pinjaman yang lalu diinvestasikan untuk membuat profit lebih besar karena punya kemampuan membeli lebih tinggi. Saat modal pinjaman dikembalikan, trader tetap akan dapat profit besar jika dibanding investasi dengan modal sendiri.
Leverage dalam forex
Dengan bantuan leverage, trader bisa trading hingga 1,000 kali dari modal yang dipunyai. Dalam kata lain, leverage merupakan cara trader untuk mendapat akses ke volume trading lebih besar daripada yang seharusnya. Itu sebabnya, banyak yang menyebut forex sebagai bisnis dengan profit tinggi.
Bahkan leverage menjadi salah satu alasan kenapa market forex selalu dipenuhi trader baru. Itulah kenapa, banyak trader mendefinisikan leverage sebagai kredit yang disediakan untuk kliennya. Tapi ini tak sepenuhnya benar, karena leverage tak menarik biaya atas modal yang diberikan.
Gambarannya, saat trading dengan leverage, trader tak dituntut membayar hutang secara kredit. Tak ada deadline atau semacamnya saat trader ingin memakai leverage. Garis besarnya, leverage adalah semacam alat untuk meningkatkan volume trading saat ingin membuka posisi.
Cara kerja leverage
Katakanlah trader punya USD 1,000 dalam akun trading, dan 1 lot regular nilainya sama dengan 100,000 unit mata uang. Tapi untuk deposit dengan nominal ini, trader hanya diizinkan memakai micro lot, atau setara dengan 1,000 unit mata uang. Jika trading tanpa leverage, peluang profit tiap trading berkisar 2%, atau setara USD 20.
Itu sebabnya trader butuh suatu alat berupa leverage untuk trading yang membuat volume trading dan profit bertambah. Mari buat asumsi lagi dengan trader yang punya USD 1,000 dalam saldonya, dan mengambil leverage sebesar 1:500 yang disediakan oleh brokernya.
Dengan leverage ini, trader bisa membuka posisi hingga 5 lot reguler, dan hitungannya menjadi: USD 1,000 x 500 = USD 500,000. Ibaratnya, trader bisa membuat USD 500 alih-alih USD 1 dari sekali trading yang diambil. Atau, trader bisa membuka posisi hingga 500 kali dalam market.
Leverage yang tepat
Sangat sulit untuk menentukan satu ukuran leverage yang tepat, dan ini sebenarnya lebih tergantung ke strategi trading juga prediksi pergerakan market yang didapat. Aturannya, makin lama membuka posisi di market, sebaiknya gunakan leverage dengan perbandingan kecil.
Sebaliknya, saat trader membuka posisi untuk beberapa menit atau bahkan beberapa detik saja, bisa dipastikan tujuannya adalah mencari profit besar dalam waktu terbatas. Untuk tujuan satu ini, leverage yang tepat yaitu yang memiliki perbandingan besar, dan makin bagus jika makin besar.
Dari sini bisa dilihat bahwa rasio leverage forex sepenuhnya tergantung pada strategi yang akan dipakai trader saat trading. Untuk lebih memberi gambaran, trader scalping dan breakout umumnya akan memakai leverage setinggi mungkin karena tujuannya memang mencari profit cepat.
Sedang trader positional lebih sering trading dengan leverage rendah atau tanpa leverage sama sekali. Trader macam ini seringnya memakai leverage antara 5:1 sampai 20:1, tak lebih. Untuk scalping, trader umumnya memakai leverage mulai 50:1 sampai yang tertinggi 500:1.
Memahami efek leverage dan mengetahui cara mengoptimalkan rasio leverage saat trading sangat krusial untuk mendukung kesuksesan. Oleh broker, trader umumnya disarankan melakukan eksperimen terhadap besaran leverage dengan strategi yang dianut untuk menemukan satu yang sesuai.
Besaran leverage
Tak seperti di broker saham atau sejenisnya yang membatasi pemakaian leverage, hal sebaliknya justru terjadi di bisnis forex, di mana broker memberi leverage sebesar-besarnya sehingga trader mendapat profit maksimal. Meski begitu, sulit untuk menemukan ukuran leverage yang ideal untuk trader.
Kebanyakan broker akan menawarkan leverage mulai 100:1, dan rata-rata 200:1. Ada juga broker yang menawarkan hingga 1:500, bahkan ada broker yang berani memberi 1,000:1 meski sepi peminatnya. Meski begitu, kadang ada trader yang tak mau memakai leverage sama sekali saat trading.
Merubah leverage
Tak jarang trader ingin merubah besaran leverage yang dipakai dengan beragam alasan. Sebenarnya, ini tergantung broker, apakah mengizinkan atau tidak. Beberapa broker membolehkan trader merubah besaran leverage, dan proses perubahan ini umumnya tak butuh waktu lama.
Meski demikian, hati-hati saat ingin mengurangi besaran leverage jika masih membuka posisi dalam market. Yang juga musti diingat, leverage terkait erat dengan level akun deposit. Jadi suatu saat ingin menambah deposit ke akun trading, leverage mata uang yang di-trading bisa berkurang.
Contoh, broker akan memberi leverage 1:500 untuk deposit di bawah USD 1,000, dan leverage 1:200 untuk deposit antara USD 1,000 sampai USD 5,000. Jika trader sudah memakai USD 950 dan membuka posisi 3 lot untuk EUR/USD, trader butuh tambahan deposit untuk menjaga margin. Saat sudah deposit, leverage akan berubah dan posisi dalam market akan tertutup saat menyentuh stop out level.