Hold posisi dalam trading bukanlah sebuah hal yang dilarang, ini boleh saja anda lakukan dalam waktu yang cukup lama untuk mendapakan sebuah keuntungan. Namun sebelumya terlebih dahulu anda harus memahami dulu kedua hal berikut ini. Yang pertama adalah manajemen risiko dan yang kedua adalah level close posisi anda.
Jika dalam akun trading anda ada dana trading yang cukup besar, maka pengetahuan seperti ini harus dipahami sebelum anda masuk ke dalam perdagangan. Namun pemahaman ini juga penting dilakukan untuk anda yang melakukan trading dengan dana kecil untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Anda sudah siap?
Mengapa kedua hal ini sangat penting untuk diperhatikan?
Banyak trader pernah bercerita kepada saya mengenai kesalahan kesalahan yang mereka lakukan saat pertama kali melakukan trading forex. Yang saya harapkan dari anda setelah selesai membaca artikel ini, anda akan semakin paham apa pentingnya kedua hal ini saat anda dihadapkan pada realita di trading anda. Kalau anda saat ini belum terlalu berpengalaman dalam dunia trading, maka pengalaman dari para trader ini akan sangat penting anda pahami sebelum nantinya anda mengalaminya sendiri.
Banyak trader yang saat memulai transaksi mereka pertama kali mempunyai keyakinan bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan yang cukup tinggi di trading forex. Keyakinan yang tinggi ini akhirnya membuat kepercayaan diri menjadi sangat tinggi juga dan akhirnya malah mengaburkan apa arti resiko yang sebenarnya dalam sebuah trading forex.
Keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi inilah yang akhirnya membuat trader menjadi nyaman. Apakah ini salah? Sebenarnya tidak juga kalau trader memahami mengenai faktor resiko yang ada. Namun kebanyakan yang ada kenyamanan karena keyakinan dan kepercayaan diri ini membuat banyak trader melupakan apa itu Stop Loss.
Ini terjadi karena mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang cukup tinggi bahwa harga akan bergerak ke harga yang mereka harapkan. Satu kali dan dua kali trading terkadang berbuah keuntungan, namun pada saat mereka terlena trading tanpa stop loss akan membuat sebuah kerugian yang sangat besar.
Tidak jarang pada akhirnya trader akhirnya trauma dan tidak mau lagi melakukan trading karena hal yang seharusnya bisa diantisipasi sejak awal ini.
Namun mereka yang masih bertahan akhirnya bangkit lagi dan berjuang dari awal untuk menghindari bahaya bahaya yang pada akhirnya membuat mereka rugi.
Bagaimana caranya? Mari kita sekarang berhitung dengan resiko
Berapa risiko per trade yang seharusnya?
Sebelum kita membahas lebih lanjut, pertama tama kita harus menentukan berapa resiko maksimal yang sanggup anda ambil dengan nyaman dalam setiap trading nya. Memang tidak ada yang menginginkan dana trading mereka berkurang, namun ini akan lebih baik daripada anda menanggung resiko yang lebih besar lagi.
Tentukan berapa persentase resiko yang anda ambil dalam satu kali trading.
Misal kita ambil contoh anda mengambil persentase resiko adalah 2% dari setiap akun trading. Jadi kalau dalam akun trading anda saat ini ada dana sebesar $10,000 maka maksimal resiko yang anda ambil adalah $200 per satu kali transaksi. Jadi dana anda baru akan habis setelah anda melakukan 50 kali kesalahan transaksi.
Kalau resiko yang anda ambil adalah 5%, maka maksimal kerugian yang anda ambl adalah $500 per satu kali transaksi, jadi anda akan mempunyai kesempatan kesalahan 20 kali sebelum akhirnya dana anda habis.
Kalau resiko yang anda ambil adalah 10%, maka maksimal kerugian yang anda ambl adalah $1,000 per satu kali transaksi, jadi anda akan mempunyai kesempatan kesalahan 10 kali sebelum akhirnya dana anda habis.
Nah disini apakah anda melihat sebuah pola? Anda akan selalu mempunyai resiko yang tinggi dalam setiap perdagangan
Jika Anda memiliki dana di account $ 5.000 maka dengan resiko 2% per perdagangan, ini berarti sama dengan risiko $ 100 per perdagangan. Dengan risiko 5%, Anda meresikokan $ 250 per perdagangan.
Dengan risiko 10% maka risiko per perdagangan adalah $ 500.
Secara pribadi saya berdagang dengan risiko dari mana saja antara 1% sampai 5%. Dengan meresikosikan 5% per transaksi bagi saya hal tersebut adalah bunuh diri.
Hal yang paling penting untuk anda pahami adalah, semakin anda beresiko, maka dana dalam akun trading forex anda akan hilang lebih cepat.
Supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, maka inilah yang sebaiknya harus dilakukan.
- Miliki resiko perdagangan harian antara 1% – 5%, besarannya tergantung anda sendiri berapa maksimal yang bisa anda tanggung.
- Kalau hari ini sudah mencapai batas resiko yang sudah ditetapkan pada poin pertama maka sebaiknya berhenti trading karena akan sangat berpengaruh pada psikologi trading.
- High Risk = High Return, Low Risk = Low Return, mana yang lebih baik untuk psikologis trading anda saat ini sampai akun trading yang tadinya rugi menjadi kembali seperti semula?
Memang tidak ada aturan baku untuk persentase sebuah manajemen resiko, namun kebanyakan pakar forex menganjurkan angka 2% adalah yang terbaik untuk psikologis trading. Dan mereka juga menjalankan resiko sebesar 2% dari trading harian mereka.
Strategi close posisi
Sebenarnya ini adalah perkara yang terpenting setelah faktor resiko. Sebenarnya anda mau open posisi dimana saja itu bukan masalah, permasalahan sebenarnya adalah anda setelah open posisi itu mau apa?
Anda harus mempunyai sebuah planning atau perencanaan yang sangat baik setelah anda open posisi untuk menutup sebuah posisi.
Inilah yang dilakukan kebanyakan trader dengan planning mereka saat harus menutup / close sebuah posisi:
- Posisi terkena Stop Loss
- Target keuntungan harian sudah terpenuhi
- Trailing stop sudah kena
- Close posisi saat kerugian sudah terlalu banyak (beberapa kali terkena stop loss)
- Close posisi ketika melihat sebuah entri sinyal perdagangan yang berlawanan dengan posisi terbuka
- Strategi memungkinkan untuk segera close posisi entah itu dalam keadaan untung atau rugi.
Jadi, penting bagi kita untuk mengetahui kedua hal di atas sehingga kita dapat menggunakannya pada transaksi forex sehari-hari.