Trading Forex adalah salah satu bentuk investasi yang sangat populer saat ini, karena potensi keuntungan yang tinggi dan fleksibilitas dalam melakukan trading. Namun, seperti halnya setiap bentuk investasi lainnya, trading Forex juga memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, menjadi trader Forex yang sukses tidak hanya memerlukan pengetahuan yang baik tentang pasar Forex dan strategi trading, tetapi juga memerlukan sikap dan karakteristik psikologis yang tepat.
Berdasarkan sisi psikologi, ada beberapa tipe trader Forex, yaitu trader yang agresif, trader yang konservatif, trader yang emosional, dan trader yang rasional.
- Trader Agresif
Seperti namanya, trader agresif memiliki sikap yang sangat berani dan memiliki kecenderungan untuk mengambil risiko yang lebih tinggi dalam trading. Mereka memiliki keyakinan dalam kemampuan mereka untuk memprediksi pasar dan tidak takut untuk memasuki posisi yang berisiko tinggi. Trader agresif seringkali memiliki kebiasaan untuk overtrading dan seringkali membuat keputusan trading dengan cepat tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.
- Trader Konservatif
Sebaliknya, trader konservatif memiliki sikap yang lebih hati-hati dan memiliki kecenderungan untuk menghindari risiko yang lebih tinggi dalam trading. Mereka memiliki pendekatan yang lebih hati-hati dan mencoba untuk memastikan bahwa mereka membuat keputusan trading yang tepat dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi. Meskipun memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah, trader konservatif seringkali memiliki tingkat kesuksesan yang lebih stabil dalam jangka panjang.
- Greedy Trader
Ini adalah tipe bagi mereka yang trading dengan lot terlalu besar dan risiko terlalu banyak karena tujuan mereka hanyalah mendapatkan uang dengan gampang. Mereka biasanya berakhir kerugian besar pada akun mereka.
- Trend Trader
Tujuan mereka hanyalah untuk menunggangi tren dan menghasilkan uang. Trend trader akan membeli dengan harga tinggi dan menjualnya jauh lebih tinggi lagi. Kemudian ia menutupnya jauh lebih rendah. Mereka tampak seperti jenius dalam market yang sedang trending, tapi mereka terlihat seperti tidak mampu bertrading di saat market berombak atau whipsawing. Dalam jangka panjang, mereka melakukannya dengan sangat baik.
- Trader Emosional
Trader emosional memiliki kecenderungan untuk membiarkan emosi mereka mempengaruhi keputusan trading mereka. Mereka seringkali terpengaruh oleh perasaan seperti ketakutan atau keserakahan dan membuat keputusan trading berdasarkan emosi mereka. Hal ini dapat menyebabkan trader emosional membuat keputusan trading yang buruk dan menimbulkan risiko yang tinggi.
- Rich Trader
Tujuan mereka hanyalah untuk secara konsisten menghasilkan uang dan mengembangkan modal mereka dalam jangka panjang. Mereka tidak meminta tips atau saran, mereka telah menyelesaikan PR nya dan mereka trading forex dengan metode sendiri. Mereka meningkatkan kepercayaan diri dan metodenya terlepas dari apakah mereka profit atau loss.
- Prophet Trader
Tujuan mereka adalah untuk ikut memprediksi pergerakan market dengan benar kemudian membiarkan mengetahui prediksi mereka tersebut. Mereka selalu berpikir mereka tahu bagian top atau bottom. Mereka mencintai target dan percaya bahwa grafik menunjukkan dengan tepat apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka tidak benar-benar membahas trading mereka sendiri, mereka hanya memprediksi harga.
- Trader Rasional
Trader rasional memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi mereka dan membuat keputusan trading berdasarkan analisis dan informasi yang tersedia.
- Arrogant Trader
Tujuan mereka adalah untuk membuktikan bahwa mereka benar dan memuaskan ego mereka yang rapuh. Trader sombong akan berbohong, menghapus tweet dan posting, tidak pernah mengakui ketika mereka salah. Ketika mereka salah mereka akan bersembunyi di bawah jubah, ketika mereka benar mereka akan meneriakkannya dengan lantang dari atas atap.