Retail Sales adalah penjualan produk jadi (baik itu berupa barang maupun jasa) yang dijual kepada konsumen tingkat akhir (baik perseorangan maupun perusahaan). Produk ini adalah ujung akhir dari rantai penawaran dalam skema penawaran dan permintaan. Rantai penawaran dimulai dari bahan mentah produk; kemudian dilanjutkan dengan penjualan grosir; lalu dilanjutkan dengan penjualan retail / eceran.
Dalam penghitungan Gross Domestic Product / Produk Domestik Bruto (GDP / PDB), angka laporan Retail Sales menjadi salah satu indikator penting. Sebagian besar perekonomian dalam sebuah negara ditopang oleh penjualan produk akhir, dan presentase jumlah perusahaan retail jauh lebih banyak daripada jenis perusahaan lainnya. Sehingga apabila terdapat perubahan dalam angka ini, maka besaran PDB dari suatu negara dapat terpengaruhi. Dan dari angka ini pula, masyarakat lokal dan dunia dapat menentukan apakah denyut nadi perekonomian di suatu negara berdetak dengan kencang, atau pelan. Sebagai contoh, di negara Amerika Serikat, besaran dari pengeluaran oleh konsumen menyokong 70% dari output ekonomi dari negara tersebut. Besaran ini bervariasi dari negara satu ke negara yang lainnya, tergantung dari sistem dan kebijakan ekonomi yang berlaku di negara tersebut.
Laporan ini adalah kumpulan dari data pembelian konsumen tingkat akhir terhadap produk jadi. Yang mana kemudian data tersebut dikategorikan berdasarkan jenis produk jadi. Dan kemudian keseluruhan data tersebut dijumlahkan. Hasil akhir yang didapat kemudian dibandingkan dengan hasil dari bulan sebelumnya. Selisih tersebut kemudian yang dijadikan acuan (angka/digit) dalam pertimbangan-pertimbangan ekonomis; baik dari stakeholder, analis keuangan, maupun pemerintah.
Secara umum laporan ini dirilis oleh instansi yang diberikan wewenang dan kepercayaan oleh pemerintah untuk melaksanakan survey / mengumpulkan data perihal penjualan retail. Dan karena perbedaan kebijakan dan kebiasaan di tiap instansi, maka jadwal rilis dari laporan ini cenderung lebih lama daripada laporan ekonomi lainnya. Di negara Australia, laporan jenis ini dikeluarkan oleh ABS (Australian Bureau of Statistic / Biro Statistik Australia) dengan rentang waktu 35 hari setelah sebuah periode penghitungan berakhir. Yang berarti apabila kita ingin melihat laporan Retail Sales untuk bulan Februari 2017, kita harus menunggu 35 hari setelahnya. Di minggu awal bulan April 2017 kita bisa melihat laporan Retail Sales tersebut. Dan begitu seterusnya untuk bulan-bulan selanjutnya.
Berikut adalah instansi yang merilis laporan Retail Sales di beberapa negara beserta rentangan waktunya :
- Office for National Statistic – Inggris (GBP) – antara 15-21 hari setelah akhir periode;
- Australian Bureau of Statistic – Australia (AUD) – antara 30-35 hari setelah akhir periode;
- Ministry of Economy, Trade, and Industry – Jepang (JPY) – antara 25-30 hari setelah akhir periode;
- United States Census Bureau – Amerika Serikat (USD) – antara 14-25 hari setelah akhir periode;
- Eurostat – Uni Eropa (EUR) – antara 14-30 hari setelah akhir periode;
- Dan masih banyak lainnya.
Berikut adalah contoh laporan Retail Sales yang dirilis oleh Eurostat untuk wilayah uni eropa per Januari 2017; dan berikut adalah penjelasan bagian-bagian dari tabel :
- Judul dari tabel; perlu diingat bahwa angka yang dijadikan patokan pertimbangan forex adalah volume dari retail sales;
- Hasil retail sales / trade dari bulan sebelumnya;
- Wilayah dimana survey retail sales dilakukan; untuk uni eropa terdapat beberapa wilayah yang dibagi berdasarkan daerah ekonomi tertentu;
- Jumlah keseluruhan dari Retail Sales;
- Pembagian kategori retail sales untuk setiap jenis produk jadi;
- Angka final dari survey retail sales yang telah dilakukan.
Dampak dari berita / laporan ini bervariasi untuk tiap pair. Untuk beberapa negara yang berfokus pada ekspor maka dampak laporan ini akan berkurang. Namun untuk negara dengan impor yang besar, maka dampak laporan ini terhadap pergerakan mata uangnya akan signifikan. Contohnya untuk mata uang / pair AUD dan USD. Apabila angka dari laporan ini lebih tinggi dari laporan bulan sebelumnya, maka kondisi ekonomi negara tempat laporan tersebut dirilis akan mendapat efek positif yang berujung pada penguatan nilai mata uang negara tersebut. Terlebih apabila angka laporan tersebut dapat melampaui perkiraan pasar akan pertumbuhan nilai penjualan retail untuk bulan yang sama. Salah satu yang perlu diperhatikan juga adalah komoditi utama yang menjadi ujung tombak perekonomian di suatu daerah; seperti misalnya di negara Jerman, penjualan produk otomotif yang mampu mengangkat angka penjualan retail.
Contoh :
Dibulan Juli 2015, tercatat angka dalam laporan Retail Sales negara Australia sebesar -0.1%, jauh dari angka bulan sebelumnya sebesar 0.7%. Angka dibulan Juli tersebut jauh dari perkiraan pasar sebesar 0.4%, dan berjarak 1.6% dari laporan bulan Juni 2015. Hal ini menandakan adanya sebuah kemunduran besar dari perusahaan retail di negara tersebut. Yang mana kemudian menandakan adanya permasalahan ekonomi yang menimpa negara tersebut, terlebih negara tersebut adalah negara yang memiliki kebutuhan impor yang besar. Dan apabila dilihat pada grafik forex, pada tanggal diluncurkannya laporan tersebut, terjadi penurunan nilai mata uang yang signifikan; dan dapat ditemui pola bearish pada pair yang berawalan dengan AUD. Contohnya di pair AUDUSD.