Cara Trading dengan Pola Inverse Cup dan Handle
Cara Trading dengan Pola Inverse Cup dan Handle/https://www.lancar.id/

Dalam dunia trading, terutama di pasar saham, forex, dan cryptocurrency, terdapat berbagai pola teknikal yang digunakan oleh para trader untuk menganalisis pergerakan harga. Salah satu pola yang sering dibahas adalah pola Cup and Handle. Namun, dalam artikel ini, kita akan fokus pada pola kebalikannya, yaitu Inverse Cup and Handle. Pola ini merupakan sinyal bearish yang menandakan kemungkinan penurunan harga lebih lanjut. Mari kita bahas lebih dalam mengenai pola ini dan bagaimana cara trading dengan pola Inverse Cup and Handle.

Apa itu Pola Inverse Cup and Handle?

Pola Inverse Cup and Handle adalah versi terbalik dari pola Cup and Handle yang sering digunakan sebagai sinyal bullish. Pada pola Inverse Cup and Handle, kita melihat formasi yang menyerupai cangkir terbalik diikuti dengan pegangan yang juga terbalik.

Berikut ciri-ciri pola Inverse Cup and Handle:

  1. Cangkir Terbalik (Inverse Cup): Bagian pertama dari pola ini menyerupai huruf “U” terbalik, yang menandakan tren naik sementara yang kemudian berbalik menjadi tren turun.
  2. Handle Terbalik (Inverse Handle): Setelah “cangkir” terbentuk, harga biasanya mengalami konsolidasi atau sedikit kenaikan yang membentuk “pegangan” terbalik. Bagian ini sering kali menggambarkan koreksi singkat sebelum harga melanjutkan penurunan yang lebih besar.
  3. Breakout Bearish: Setelah formasi pegangan selesai, jika harga menembus di bawah level support yang terbentuk di dasar “cangkir”, ini dianggap sebagai sinyal penurunan lebih lanjut.

Langkah-langkah Trading dengan Pola Inverse Cup and Handle

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti untuk trading menggunakan pola ini:

  1. Identifikasi Pola

Langkah pertama dalam trading dengan pola Inverse Cup and Handle adalah mengenali formasi ini di grafik harga. Cari formasi cangkir terbalik yang diawali dengan tren naik yang kemudian berbalik menjadi tren turun. Setelah itu, identifikasi handle yang muncul setelah cangkir, biasanya berupa pergerakan harga kecil atau konsolidasi.

  1. Konfirmasi dengan Volume

Penting untuk memastikan bahwa pola ini didukung oleh volume perdagangan. Volume yang lebih tinggi selama pembentukan bagian cangkir dan volume yang lebih rendah selama pembentukan handle biasanya merupakan tanda bahwa pola ini valid. Volume yang tinggi saat harga break di bawah level support merupakan konfirmasi kuat bahwa harga siap untuk melanjutkan penurunan.

  1. Tentukan Level Entry

Setelah pola terkonfirmasi, level entry biasanya diambil setelah harga menembus di bawah level support dari pegangan. Trader sering menunggu konfirmasi tambahan seperti candlestick penutupan di bawah level ini untuk menghindari sinyal palsu.

  1. Pasang Stop Loss

Untuk mengelola risiko, selalu pasang stop loss. Letakkan stop loss sedikit di atas level resistance handle. Ini bertujuan untuk melindungi modal jika ternyata pergerakan harga berbalik arah dan pola gagal terkonfirmasi.

  1. Tentukan Target Profit

Target profit pada pola Inverse Cup and Handle biasanya diukur dari jarak antara bagian atas cangkir dan level support yang ditembus. Jarak ini bisa digunakan sebagai patokan untuk menentukan seberapa jauh harga akan turun setelah breakout.

Contoh Trading dengan Pola Inverse Cup and Handle

Misalkan Anda melihat pola Inverse Cup and Handle pada grafik saham XYZ dengan rincian sebagai berikut:

  • Harga saham membentuk pola cangkir terbalik dengan puncaknya di Rp 1.000 dan dasar di Rp 700.
  • Setelah cangkir terbentuk, handle muncul dengan harga bergerak antara Rp 700 hingga Rp 800.
  • Setelah konsolidasi, harga menembus di bawah level support di Rp 700 dengan volume yang meningkat.

Dalam contoh ini, entry point yang baik adalah setelah harga menembus Rp 700 dengan target penurunan hingga sekitar Rp 400 (jarak antara puncak cangkir dan level support). Stop loss bisa ditempatkan sedikit di atas Rp 800, yaitu di area resistance handle.

Tips Trading dengan Pola Inverse Cup and Handle

  1. Periksa Timeframe: Pola Inverse Cup and Handle dapat muncul di berbagai timeframe. Namun, pola yang terbentuk di timeframe yang lebih besar cenderung memberikan sinyal yang lebih kuat dan dapat diandalkan.
  2. Gunakan Indikator Lain untuk Konfirmasi: Selain melihat pola ini, gunakan indikator teknikal lain seperti RSI, MACD, atau Moving Averages untuk memperkuat analisis Anda.
  3. Sabar Menunggu Konfirmasi: Jangan terburu-buru mengambil posisi sebelum pola ini benar-benar terkonfirmasi. Menunggu breakout dan konfirmasi volume adalah kunci untuk menghindari sinyal palsu.

Kesimpulan

Pola Inverse Cup and Handle adalah salah satu pola teknikal yang bisa membantu trader mengidentifikasi peluang penurunan harga di pasar. Dengan mengenali pola ini, mengonfirmasi dengan volume, dan mengatur level entry, stop loss, serta target profit dengan bijak, Anda dapat mengoptimalkan strategi trading Anda. Seperti halnya dengan semua pola teknikal, selalu penting untuk mengelola risiko dengan baik dan menghindari keputusan emosional dalam trading.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :