Terdapat sebuah formula sederhana untuk mengidentifikasi mata uang terkuat dan terlemah. Begitu paham, trader bisa menemukan sinyal trading terbaik yang sesuai arah tren. Trading searah pergerakan mata uang terkuat dan menjual terlemah sangat tepat untuk trader tren dan trader swing.
Satu-satunya perbedaan yaitu bahwa trader tren menahan trading hingga waktu yang cukup lama, sedang trader swing lebih fokus pada rasio profit dan risiko. Ide dasar dari trader tren yaitu membuka posisi trading ke suatu mata uang yang berpotensi mengalami tren jangka panjang.
Apa yang dicari trader tren sebenarnya yaitu dengan memilih pasangan mata uang yang terdiri dari pecahan kuat dan lemah. Untuk memberi gambaran yang dimaksud mata uang kuat dan lemah, coba amati chart di bawah yang menunjukkan pecahan kuat melawan mata uang lemah.
Untuk melihat mana mata uang kuat dan mata uang lemah saat ini, trader perlu melakukan analisa kekuatan dan kelemahan lebih dulu. Begitu selesai, trader bisa menambahkan indikator fractal dan CCI ke dalam chart untuk menemukan poin masuk atau mencari pola breakout.
Analisa Kekuatan dan Kelemahan
Tempatkan moving average ke chart mata uang mayor, lebih disarankan yang berdurasi 1 jam atau lebih besar. Sangat direkomendasikan untuk melakukan analisa ini dengan program excel atau lewat coretan kertas yang berisi daftar pecahan mata uang yang diletakkan bersebarangan dengan pasangannya.
Cara ini bisa mempermudah trader untuk melihat yang terkuat dan terlemah sekaligus untuk mencari poin masuk. Semisal memakai chart durasi 4 jam, trader harus menggunakan moving average dengan periode lebih panjang lalu menandai tiap mata uang dengan kategori kuat atau lemah.
Jadi, semisal melihat pasangan EUR/JPY dengan moving average di atas periode 200, maka trader bisa melihat dari tanda bahwa EUR merupakan pecahan terkuat dan JPY merupakan terlemah. Karena data diambil tahun 2013, JPY menjadi yang terlemah berkat kebijakan ekonomi yang diambil.
Dua mata uang terkuat lain dari hasil pengamatan dengan moving average periode 200 hari pada chart durasi 4 jam yaitu dolar Kanada. Pada dasarnya, dengan mampu mengidentifikasi mata uang terkuat dan terlemah, trader akan terhindar dari trading terlalu kuat (banyak) atau terlalu lemah (sedikit).
Semisal sudah jelas cara mengidentifikasi pecahan uang terkuat dan terlemah, selanjutnya yaitu mencari sinyal masuk trading dari chart. Pada tahap ini, trader dituntut sabar dalam mencari poin masuk terbaik. Dengan kesabaran, trader bisa melihat dengan jeli tentang poin masuk yang tepat untuk membeli mata uang terkuat sembari menjual yang lemah.
Metode Entry Untuk Breakout dan Channel Harga
Metode entry yang pertama yaitu dengan menggunakan teknik breakout. Entry breakout termasuk strategi teknikal yang akan membantu trader menangkap perkembangan tren dan menghindari potensi kalah trading beberapa kali. Alat yang paling banyak digunakan untuk melihat entry breakout secara mudah yaitu dengan donchian price channel.
Saat menggunakan price channel, trader harus memakai 20 atau 55 periode tertinggi dan membeli saat harga menembus titik tertinggi lama atau menembus titik terendah karena tren kuat dalam market selalu diperbarui.
Satu argumen kenapa trader harus masuk saat breakout alih-alih membeli disaat rendah yaitu karena harga merupakan satu-satunya indikator yang bisa dipercaya, dan jika harga bergerak masuk ke arah yang baru, maka trader harus mengikuti.
Metode Entry Dengan Kombinasi Indikator Fractal dan CCI
Semisal tak berniat membeli di poin tertinggi baru dan lebih memilih membeli pullback saat tren naik, sangat direkomendasikan untuk memanfaatkan indikator fractal dan commodity channel index (CCI) untuk mencari waktu masuk. Fractal bisa membantu mengenali perubahan perilaku market.
Banyak trader membuat keputusan trading dengan mendasarkan pada stop dan entry jika perilaku market berubah sesuai yang ditunjukkan oleh indikator fractal. Menambah indikator fractal ke dalam chart akan membantu memperihatkan arah naik dan turun saat titik tertinggi baru dan terendah baru muncul dalam 5 bar terakhir.
Untuk memahami lebih dalam tentang apa yang bisa diberikan oleh indikator fractal serta hasilnya, trader bisa menambahkan indikator CCI. Indikator ini termasuk oscillator yang tak terikat yang membantu menghitung variasi harga rata-rata untuk periode waktu spesifik.
Saat trading menggunakan mata uang terkuat melawan pecahan uang terlemah lalu terlihat semacam poin tak biasa dalam chart di mana mata uang terlemah perlahan menguat melawan mata uang terkuat dengan nilai di atas rata-rata, maka trader bisa memakai poin ini sebagai sinyal masuk ke dalam tren.
Dalam suatu tren naik, trader harus mencari poin terendah pada CCI yang pada umumnya menyilang ke bawah lalu kembali di atas -100. Seperti yang bisa dilihat, tergantung pada kekuatan tren, trader mungkin bisa melihat CCI terbaca di bawah -100 (oversold).
Inilah waktu tepat untuk memperhatikan titik temu antara indikator yang dipasangkan dengan fractal sebelum trading lagi searah tren. Tak masalah metode seperti apa yang dipilih untuk masuk trading, memilih mata uang terkuat lalu membelinya untuk melawan mata uang terlemah bisa memberi peluang besar untuk profit pada trader.
Trading GBP/USD di Support dan Resistance
Sangat disarankan bagi trader untuk menggunakan ukuran trading yang layak sesuai dengan ukuran akun forex yang dipilih dan manajemen risiko yang dianut. Pada chart mata uang GBP/USD di atas, level support ditandai dengan warna biru, sementara level resistance ditandai dengan warna merah.
Pada saat tren naik, trader harus mengambil posisi long di support dan take profit di level selanjutnya dari garis resistance. Dengan masuk di dekat level yang signifikan saat tren naik, trader forex bisa mengurangi paparan risiko dan mendapat peluang trading dengan rasio risiko dan profit yang positif.
Trader forex harus mampu mengidentifikasi beberapa titik untuk trading searah tren. Sedang level resistance bisa digunakan sebagai area target profit atau peluang trading breakout begitu harga mendekat di atas level resistance.
Trading AUD/ZND di Area Jual Resisntance
Di sisi lain, level resistance yang signifikan menyediakan entry point ideal dalam tren menurun. Chart menunjukkan dengan jelas bahwa pembeli sedikit jumlahnya saat penjual kembali. Level support selanjutnya bisa digunakan sebagai target area di mana profit akan diambil.
Support juga bisa dimanfaatkan sebagai entry point breakout jika harga mendekat di bawah support. Kekuatan mata uang secara jelas menggambarkan di mana area support dan resistance. Harga bisa memantul lantai dan bergerak ke atas menuju atap lalu bisa turun lagi.
Dengan demikian, penting bagi trader forex mengidentifikasi arah tren untuk pertama kali, lalu membeli di support saat tren naik dan menjual di resistance saat tren menurun. Sebagai informasi, trader bisa menambahkan oscillator stochastic atau indikator RSI untuk mengdentifikasi area yang signifikan dari support dan resistance.