Teknik Entry Breakout adalah salah satu teknik trading forex yang cukup populer digunakan oleh para trader, baik itu trader pemula maupun trader profesional. Teknik Entry Breakout dikenal sebagai teknik yang cukup sederhana namun mampu memberikan hasil yang cukup signifikan dalam trading forex. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang teknik Entry Breakout dalam trading forex.
Pertama-tama, apa itu teknik Entry Breakout? Teknik Entry Breakout adalah teknik yang dilakukan dengan cara memanfaatkan pergerakan harga yang signifikan di atas atau di bawah level support atau resistance yang kuat. Dalam teknik ini, kita akan mencari titik masuk (entry point) pada saat harga menembus level support atau resistance. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan pergerakan harga yang signifikan setelah terjadi breakout.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam teknik Entry Breakout. Pertama, kita perlu mengidentifikasi level support atau resistance yang kuat. Level support adalah level harga di mana permintaan untuk membeli instrumen keuangan lebih kuat daripada penawaran untuk menjual instrumen tersebut. Sedangkan level resistance adalah level harga di mana penawaran untuk menjual instrumen keuangan lebih kuat daripada permintaan untuk membeli instrumen tersebut. Kedua, kita perlu menunggu hingga harga menembus level support atau resistance tersebut. Ketiga, kita perlu membuka posisi buy atau sell setelah terjadi breakout. Keempat, kita perlu menetapkan level stop loss dan level take profit.
Salah satu keuntungan dari teknik Entry Breakout adalah kita dapat memanfaatkan pergerakan harga yang signifikan setelah terjadi breakout. Namun, kita juga perlu hati-hati dalam menggunakan teknik ini karena terkadang terjadi false breakout atau breakout palsu yang bisa merugikan kita.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan teknik Entry Breakout. Pertama, kita perlu memperhatikan time frame yang digunakan. Semakin tinggi time frame yang digunakan, semakin kuat level support atau resistance yang dihasilkan. Kedua, kita perlu memperhatikan volume trading pada saat terjadi breakout. Semakin tinggi volume trading, semakin kuat breakout yang terjadi. Ketiga, kita perlu memperhatikan berita ekonomi atau fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan harga. Keempat, kita perlu menggunakan level stop loss dan level take profit dengan bijak.
Dalam menggunakan teknik Entry Breakout, kita juga perlu mengambil risiko. Kita perlu memahami bahwa tidak semua breakout berakhir dengan keuntungan. Oleh karena itu, kita perlu memiliki manajemen risiko yang baik dan disiplin dalam mengikuti rencana trading yang telah dibuat sebelumnya.
Awas Jebakan False Breakout
Walaupun teknik Breakout dalam forex sangat menjanjikan, bukan berarti tidak ada risiko yang perlu diwaspadai. Setiap strategi selalu ada kelemahan yang perlu diperhitungkan, begitu pula dengan teknik Breakout ini. Banyak trader yang merasa tertarik dengan teknik Breakout dalam forex sering tertipu dengan False Breakout, yaitu ketika harga sudah menembus suatu level penting tapi kemudian justru berbalik arah dan tidak melanjutkan penembusan.
Inilah mengapa, menempatkan Pending Order dengan cara entry trading yang tepat sangat penting. Alasan ini pulalah yang menyebabkan trader konservatif tidak suka menempatkan entry terlalu dekat dengan Low terakhir. Dalam hal ini, cara entry trading dengan Support harga berikutnya cukup bisa mengeliminasi jebakan False Breakout dalam forex, karena area tersebut merupakan kisaran penting yang sulit ditembus oleh sekedar pergerakan korektif, atau ketika harga tidak didukung oleh momentum kuat.
Kesimpulan
Kesimpulannya, teknik Entry Breakout adalah salah satu teknik trading forex yang cukup populer digunakan oleh para trader. Teknik ini memanfaatkan pergerakan harga yang signifikan setelah terjadi breakout dari level support atau resistance yang kuat. Namun, kita perlu hati-hati dalam menggunakan teknik ini karena terkadang terjadi false breakout atau breakout palsu. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti time frame, volume trading, dan berita ekonomi atau fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.