Trading forex sudah berkembang menjadi bisnis paling menguntungkan saat ini. Tapi untuk bisa mencari profit dari forex, trader harus membuka trading dengan cara yang memang dibenarkan. Trading forex yang legal memang tidak sulit, tapi juga tidak mudah.
Ada banyak aspek legal yang harus dipenuhi, baik itu dari trader sendiri ataupun broker yang dipilih. Yang dimaksud trader legal yaitu bahwa trader bisa membuktikan segala bukti identitas diri sehingga tidak dicurigai terkait aktivitas pencucian saat trading.
Dari sisi broker, legatilitas yang dimaksud berupa dokumen resmi atau lisensi yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang menangani transaksi seputar forex di wilayah tersebut. Tergantung tempat broker berada, proses legalitas kadang mudah tapi tak jarang juga ada yang berbelit.
Bagaimana Cara Trading Forex yang Legal?
Ada banyak kekhawatiran terkait cara trading forex yang legal. Satu fakta penting, bisnis forex tidak dilarang di negara manapun. Beberapa negara memang melarang bitcoin dan mata uang digital lain, tapi menjadi rancu karena negara tersebut melarang apa yang sebenarnya tidak bisa dikontrol.
Forex merupakan market yang menjadi pusat aktivitas jual beli mata uang yang tidak diatur oleh suatu negara manapun atau bank sentral. Satu-satunya yang bisa menentukan laju mata uang dalam market forex yaitu tingkat permintaan dan penawaran.
Rasio nilai tukar terbentuk sendiri mengikuti sentimen market yang terpengaruh oleh penawaran dan permintaan. Instansi atau badan yang berwenang hanya mampu memengaruhi rasio harga secara tidak langsung dan bertugas mengatur broker dalam kaitannya dengan trader.
Satu contoh, bank sentral di suatu negara hanya bisa memengaruhi hubungan broker dengan trader jika broker tersebut terdaftar di negara tersebut. Trader dari negara lain juga tidak dilarang mendaftar broker di negara tertentu asalkan sudah punya legalitas.
Trader pun secara legal bisa membuka akun pada broker tersebut dan mendapat penawaran lebih baik, juga lingkungan trading yang lebih menarik. Sebagai trader sudah menjadi keharusan untuk menyajikan bukti diri agar valid dan legal, dan broker harus bisa menunjukkan bukti legalitas yang dipunyai.
Apakah Perlu Lisensi Agar Bisa Berbisnis Forex?
Trading forex pada dasarnya hanya aktivitas yang melibatkan jual beli mata uang, membeli saat harga rendah lalu menjual saat hargi tinggi guna mendapat profit. Banyak trader baru bermunculan karena tertarik dengan kemungkinan trading forex profit setiap hari.
Jadi, pada dasarnya, trading forex tak memerlukan lisensi atau sertifikat dalam bentuk apapun, terlebih untuk trader individu. Tapi ada situasi di mana trader diharuskan melengkapi diri dengan berbagai lisensi, legalitas, dan bukti diri yang bentuknya bisa beragam.
Semisal trader masuk market lalu membuka trading dengan modal sendiri dan tidak memakai sumber keuangan lain dari individu atau institusi tertentu, maka tak diperlukan lisensi dan dokumen kelengkapan lain. Tapi kondisi berbeda jika trader tidak memakai modal sendiri.
Jika trader tergabung pada institusi, agensi, atau lembaga tertentu yang sifatnya mengelola modal trading, jelas diperlukan berbagai kelengkapan dokumen. Begitu institusi sudah dinyatakan legal oleh broker, trader baru bisa membuka trading dalam market.
Sangat mungkin bagi trader untuk membuka akun forex di broker luar negeri lalu membuka trading. Semisal tidak bisa dilakukan sendiri, bergabung dengan konsorsium juga tak masalah. Tapi banyak broker luar negeri yang memerlukan berbagai lisensi agar trader bisa mulai trading.
Apakah Ada Batas Umur Untuk Trading Secara Legal?
Karena peluang besar yang disediakan forex tak pernah ada habisnya, ada banyak pemuda yang kemudian tertarik untuk terjun menjadi trader. Tapi untuk menjadi trader harus memenuhi beberapa syarat, dan umur merupakan salah satunya.
Ada batasan minimal umur yang diperbolehkan agar bisa trading forex. Negara Inggris misalnya, batas minimal yang diperbolehkan trading yaitu umur 18 tahun. Sementara mayoritas negara di dunia memberi batas minimal lebih tinggi, yaitu 21 tahun.
Terdapat satu alasan mendasar dari aturan tersebut. Trading merupakan bisnis yang penuh risiko, jadi semisal trader muda membuat kesalahan, trader bisa terjebak hutang dalam jumlah tinggi selama hidup. Tapi bukan berarti trader tua lebih unggul dibanding trader muda.
Jika demikian, berapa rentang umur yang ideal untuk trading? Sayangnya, tidak ada jabawan pasti terkait pertanyaan ini. Semua bergantung pada pribadi trader, lebih khususnya pada aspek mentalitas. Semisal masih muda tapi punya pembawaan tenang, sukses adalah jaminan pasti.
Tapi fakta menunjukkan bahwa ada banyak trader muda yang sukses meski prosentasenya masih lebih banyak trader tua. Situasi tersebut umumnya dipengaruhi oleh modal yang dimiliki trader saat trading, yang mana trader tua seringnya lebih unggul dalam aspek ini.
Trader forex yang lebih pandai tentu akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan dunia trading, apalagi jika ditambah masa pembelajaran yang panjang. Trader yang demikian seringnya memiliki sikap alami seperti mentalitas tangguh sehingga tak gampang menyerah.
Regulator Forex dan Fungsinya
Negara yang membolehkan warganya ikut berpartisipasi dalam trading fores pasti mempunyai badan regulator dan aturan khusus guna menjaga semua transaksi tetap terkontrol. Meski regulator di tiap negara punya aturan kerja yang sedikit berbeda, tapi mereka tetap menjaga aturan main tertentu saat memberi lisensi dan mengatur aktivitas trading.
Sebagai bagian dari pekerjaan, regulator juga membantu menjaga tingkat kestabilan market dengan memberi aturan yang kadang berbeda meski di wilayah sendiri. Kondisi ini umumnya diterapkan pada pair pecahan minor atau saat ada kejadian luar biasa.
Demi mencegah broker dan trader mengambil keuntungan sepihak, beberapa regulator kadang memberlakukan jumlah maksimal yang bisa diberikan broker dan yang bisa diambil trader. Tapi secara umum regulator memang mengambil peran dalam membatasi besaran rasio leverage.
Badan regulator untuk broker forex umumnya hadir di tiap negara dengan peran yang sangat krusial, yaitu untuk melegalisasi aktivitas trading. Untuk Amerika, regulator yang dimaksud yaitu NFA, Australia dengan ASIC, Uni Eropa dengan CySEC, Rusia dengan FFMS, dan Swis dengan SFBC.
Regulator tersebut juga berperan aktif dalam mengatur semua aset trading yang berkaitan dengan trading forex. Satu yang harus diingat, regulator tersebut hadir dalam rangka membantu trader, terlepas dari kinerjanya yang selalu mengatur broker.
Tujuan dari diberlakukannya aturan yang dikeluarkan regulator yaitu untuk mencegah broker menyalah-gunakan kewenangannya demi memperkaya diri. Jika kondisi semacam ini benar-benar terjadi, trader bisa bangkrut karena broker akan mematok leverage dalam jumlah besar.
Situasi tersebut bisa menuntun trader ke lembah hutang, alih-alih menolong trader untuk mencari peruntungan dari trading forex yang legal. Dengan kewenangan yang dimiliki regulator, trader juga wajib memahami karena nantinya berpengaruh pada aspek legalitas.
Trading forex yang legal pun sebenarnya tak akan menjamin bisa mencegah trader dari kemungkinan terkena risiko trading. Tapi dengan mengetahui aspek legalitas, trader setidaknya paham harus ke mana jika terjadi broker terlihat mulai bermasalah.
Ulasan yang menarik, bagaimana untuk mengetahui broker yang curang ya? mungkin secara legalitas dia sudah sah. tetapi secara sistem ternyata melakukan kecurangan dengan memanfaatkn requote atau slipage. trims
betul, banyak yang seperti itu.
ciri2 broker yang “nakal” seperti itu biasanya memberikan leverage yang super besar, misalnya 1:1000 atau keatas, kemudian kasih bonus deposit super besar misalnya 30% sampai 100% (ini jelas nggak masuk akal, bonus segitu besar kalau bukan bandar maka nggak akan bisa), lalu kasih fix spread, fix kurs, padahal di pasar yang sebenarnya harga itu selalu fluktuatif
ya kurang lebih begitu
baca ini juga ya: https://brokerforex.com/broker-forex-terbaik-dan-kredibel/memilih-broker-yang-benar/