Sebagai trader, keberlangsungan trading akan bergantung sepenuhnya pada broker yang dipilih. Tanpa broker, trader tak bisa menempatkan order dalam market sehingga tak bisa mendapat profit dari trading. Masalahnya, ada banyak broker bermasalah yang berbedar luas.
Masalah kian bertambah, karena secara jumlah broker bermasalah justru lebih banyak daripada broker baik. Itu sebabnya, trader harus mampu menyortir berbagai broker untuk menemukan satu yang terbaik. Ini penting, karena broker merupakan jalan satu-satunya bagi trader untuk mencari profit.
Karena posisinya yang demikian penting, banyak broker justru berlaku seenaknya, dalam arti curang. Berbagai hal dilakukan demi mendapat untung lebih dari trader. Yang jadi persoalan, banyak trader yang kurang paham bahwa selama ini sudah dicurangi broker.
#1. Memenangkan Kepercayaan Trader Lewat Website Resmi
Sudah sering broker tak jujur mengakali kepercayaan trader dengan menulis beragam sisi positif tentang layanan yang diberikan lewat website resmi. Kebanyakan target yang dicari yaitu trader pemula, yang mana jenis trader ini masih kurang pengalaman dan tak mau riset.
Setelah mendapat kepercayaan trader, broker mencoba membujuk trader supaya trading dengan margin dan order stop-loss yang diinginkan sehingga membuat trading ditutup saat market bergerak kuat, dengan harga yang sudah diatur oleh broker.
Semisal pergerakan arah market sesuai dengan arah trading yang dilakukan oleh trader, broker akan menderita kalah, dan ini yang tak diinginkan. Dengan mengatur trading, broker akan mendapat keuntungan karena trader akan lebih sering menderita kalah daripada menang.
#2. Memboikot Trader
Terkadang broker juga memboikot trader yang berada di bawahnya sendiri. Kecurangan seperti ini biasa terjadi jika trader mendapat profit yang signifikan dari hasil trading. Begitu juga saat catatan profit yang didapat lebih konsisten, broker akan melakukan apapun untuk menghentikan trader.
Tindakan seperti ini terkesan tak professional dan aneh, tapi ini benar-benar terjadi dalam dunia broker. Broker tak akan peduli apakah trader akan mendapat profit atau tidak selama mereka bisa mendapat profit pribadi. Karenanya, trader dituntut menyadari situasi ini.
Sebenarnya sudah banyak aturan tentang usaha broker, tapi tak banyak dijalankan. Broker seringnya mendapat tuntutan dari trader terkait tindak curang ini, karena memang profit yang didapat menjadi hal trader. Meski ada pinalti besar menanti, nyatanya ini tak mengurangi jumlah broker curang.
#3. Menawarkan Software Teknologi Tinggi
Saat sedang mencari satu broker forex, trader akan menemui berbagai broker yang terhitung jumlahnya. Satu penawaran paling menarik yang disediakan broker online pada laman website yaitu terkait software trading dengan teknologi tinggi, biasa disebut dengan software premium.
Untuk yang baru terjun dalam trading forex, penawaran semacam ini jelas sangat menggiurkan, apalagi disertai embel-embel berteknologi tinggi. Yang terjadi adalah, justru software teknologi tinggi ini yang nantinya akan menggerogoti uang dari akun trader.
Seperti yang sudah banyak disebut, tujuan utama dari software ini yaitu mentransfer uang trader ke akun broker sendiri. Dengan beragamnya software saat ini, tindak curang tersebut makin mudah dilakukan broker, sedang di sisi lain trader sulit untuk mengamatinya.
#4. Layanan Konsumen yang Bagus di Awal
Dukungan dan layanan konsumen sangat krusial untuk bisnis apa saja, termasuk dalam forex. Tiap trader pasti ingin kerja sama dengan broker yang mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan tanpa terbatasi waktu karena kendala bisa muncul kapan saja.
Semisal broker yang dipilih tak merespon pesan yang disampaikan di awal, segera beralih ke yang lain. Pastikan untuk mencari broker yang menyediakan dukungan konsumen mumpuni. Jika broker tak punya layanan konsumen atau semacamnya, bisa dipastikan broker tersebut sering curang.
Mungkin saja broker melihat tindak mencurigakan terkait aktivitas trading dan trader tak bisa atau bahkan tak mampu menjelaskan, saran terbaik yaitu segera berganti broker. Akan ada banyak kerugian ke depan jika masih bekerja sama dengan broker semacam ini.
#5. Stop-Hunting
Misalnya saja, trader memprediksi kalau harga satu mata uang akan naik, lalu membuka posisi trading di 123.40 dan menempatkan stop-loss di 123.05 hanya beberapa poin di bawah entry point. Sayangnya, trading bergerak melawan lalu menembus level stop-loss yang sudah diatur.
Saat stop-loss tersentuh, trader akan keluar posisi secara otomatis. Dari sini trader mungkin merasa apa yang sudah diterapkan sudah benar, bahkan berpikir masih beruntung tak kalah lebih banyak. Tapi lihat apa yang terjadi selanjutnya, dan itu pasti membuat trader terkejut.
Saat trader sudah keluar, harga kembali naik sesuai prediksi di awal trading. Seperti inilah cara broker menghasilkan uang. Salah satu solusi yang bisa diambil trader yaitu dengan menyembunyikan stop-loss. Solusi ini tak menjamin akan membantu, tapi setidaknya broker tak akan melihatnya.
#6. Bucket Shop
Bucket shop merupakan istilah yang umum digunakan firma broker yang akan mencatat order dari trader yang sayangnya tak pernah dieksekusi. Istilah ini merujuk pada situasi di mana broker meletakkan order pada semacam bucket (wadah) tanpa pernah bermaksud mengeksekusi.
Tanpa dieksekusi, trader sebenarnya hanya membuka transaksi dengan operator bucket shop, bukan ke market forex yang sebenarnya. Situasi ini jelas membawa dampak buruk ke trader, terutama pada modal trading yang sudah disetorkan akan membuka trading.
Strategi broker semacam ini sangat berbahaya, tak jujur dan jelas ilegal di negara mana pun. Oleh sebab itu, penting bagi trader untuk memeriksa kecakapan broker yang akan dipilih. Sebisa mungkin lakukan riset meski sederhan supaya tak terjebak dengan broker bermasalah nantinya.
#7. Menambah Komisi
Broker yang tak menarik biaya lain umumnya menghasilkan uang dari spread. Makin rendah nilai spread yang dikenakan, makin besar peluang profit yang bisa didapat trader. Yang harus dipahami, broker berbeda kerap menarik spread dengan besaran pip berbeda.
Meski demikian, membayar senilai 10 pip untuk mata uang mayor merupakan tanda bahwa ada yang tak beres dengan broker. Kebanyakan broker pasti menawarkan spread rendah sehingga trader lebih punya peluang mendapat profit lebih banyak untuk sekali menang trading.
Secara logis trader pasti akan memilih broker dengan spread rendah dan terjangkau. Meski demikian, trader harus mampu menyeimbangkan kemampuan broker dan biaya yang ditawarkan. Spread yang kompetitif tak akan berguna jika faktor lain ternyata tak mendukung.
#8. Memanipulasi Spread
Beberapa broker mencurangi trader dengan memanipulasi besaran spread bid dan ask. Secara umum spread untuk mata uang mayor untuk broker yang sudah teregulasi kisarannya bervariasi antara 1-3 pip, meski kadang bisa naik sampai 6 pip saat volatilitas sedang tinggi.
Broker curang akan menaikkan spread hingga 4 saat market dalam kondisi normal untuk mata uang mayor, dan mungkin bisa mencapai 10 pip untuk mata uang mayor saat volatilitas tinggi. Banyak broker yang mengklaim sudah ikut aturan, meski pada faktanya berbeda.
Bahkan, manipulasi spread merupakan praktik biasa yang marak terjadi dalam dunia trading. Sebagai trader, sangat penting untuk memverifikasi status broker pada semacam lembaga regulator yang menaungi industri semacam ini, begitu juga dengan membaca review dari trader lain.