Reksa dana punya banyak jenis, dan tiap jenis punya risiko yang tak sama. Karenanya, penting untuk tahu tiap jenis reksa dana supaya peluang munculnya risiko bisa dihindari. Secara umum, makin besar potensi keuntungan yang bisa didapat, makin besar pula risiko yang mengiringi.
Meski begitu, beberapa jenis reksa dana lebih minim risiko daripada jenis lain. Dan meski lebih minim risiko, semua jenis reksa dana pasti punya tingkat risiko berbeda. Bahkan sangat tak mungkin untuk bisa membedakan risiko tiap jenis reksa dana, dan ini sudah lazim terjadi di dunia investasi.
Reksa dana sudah mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun sebagai satu diantara cabang investasi paling populer. Memilih satu jenis reksa dana yang tepat sebagai investasi tentu harus berdasar pada tujuan. Supaya tak salah pilih, berikut jenis reksa dana yang umum dipilih sebgai investasi.
Sebelum Investasi Reksa Dana
Kalau ada satu jenis investasi yang ‘dianggap’ mudah, sudah tentu itu adalah investasi reksa dana. Sudah bukan rahasia lagi kalau kini ada banyak ‘uang baru’ yang ditujukan untuk mendanai laju perusahaan. Uang baru ini umumnya merujuk dari kucuran dana para investor yang bergabung.
Secara sederhana, reksa dana yaitu kumpulan uang yang disediakan para investor, perusahaan, dan organisasi lain untuk beragam keperluan. Jumlah uang ini lalu dikelola perusahaan penerima investasi, seturut dengan tujuan yang dibuat dan disepakati oleh para investor tentang pengelolaan uang.
Sebagai satu bidang investasi yang menyediakan banyak keuntungan, reksa dana jelas jadi incaran para investor, terkhusus untuk para pemula. Tapi jangan pernah investasi pada bisnis apapun yang tak diketahui, dan memahami alur reksa dana kadang sulit, bahkan untuk professional sekalipun.
Apalagi dengan banyaknya pilihan rekasadana sekarang, ini membuat lebih sulit bagi pemula untuk segera ikut terjun di reksa dana. Itu sebabnya, sebelum terjun dan menaruh uang ke dalam reksa dana, ada baiknya pahami lebih dulu tentang seluk beluk reksa dana dan bagaimana cara kerjanya.
Seperti halnya saham, siapa saja bisa memiliki reksa dana dengan mudah. Umumnya, ada dua pilihan investasi reksa dana, yaitu secara mandiri atau ikut gabung ke broker (pengelola reksa dana). Tentu ada nilai positif dan negatif saat memilih satu diantara dua cara investasi reksa dana tersebut.
Kalau memilih langsung secara mandiri, investasi bisa diatur sesuai skema reksa dana yang berlaku dan keuntungan bisa lebih besar. Di sisi lain, kalau investasi reksa dana dilakukan lewat broker, skema investasi akan ikut aturan yang ditetapkan dan masih harus bagi-bagi hasil.
Jenis Reksa Dana
#1. Equity fund
Jenis investasi reksa dana yang masuk kategori ini yaitu saham. Reksa dana macam ini bisa tumbuh lebih cepat dari jenis lain dan mampu memberi peluang profit lebih besar. Tapi seturut dengan profit besar yang ditawarkan, risiko kerugian juga makin membesar.
Risiko sekaligus keuntungan yang didapat sepenuhnya bergantung ke pasar saham. Jenis ini cocok untuk siapapun yang mau investasi untuk jangka lama. Yang patut ditimbang, jenis ini punya volatile tinggi. Nilainya kadang naik dan turun tajam cuma dalam periode pendek.
#2. Debt fund
Jenis ini mengacu ke saham milik pemerintah seperti BUMN dan instumen lain yang sejenis. Reksa dana macam ini cocok untuk investor jangka menengah hingga panjang yang berniat menghindari risiko dan mencari pendapatan secara reguler dan tetap.
Dibanding dengan equity fund, debt fund lebih minim risiko. Karenanya, banyak yang bilang kalau reksa dana ini dinilai sebagai investasi paling aman dan menyediakan keuntungan pasti. Bahkan untuk profit dengan nominal tertentu, debt fund aman dari pajak.
#3. Money market fund
Beberapa contoh sekuritas yang masuk golongan money market fund yaitu deposit, sertifikat bank, lembar niaga, juga lainnya. Secara umum, jenis reksa dana ini dinilai aman untuk investasi, meski potensi keuntungan yang ditawarkan lebih rendah dibanding jenis lain.
Sebutan lain dari money market fund yaitu liquid fund, ini karena instrumen reksa dana ini sangat cair di pasar dan menyediakan likuiditas yang mudah buat investor. Bahkan periode investasi jenis ini bisa berlangsung hanya satu hari, dan cocok untuk investor jangka pendek.
#4. Index fund
Merupakan instrumen investasi reksa dana yang mewakili pergerakan indeks pasar saham. Reksa dana ini punya pola yang mirip dengan grafik pasar saham sesungguhnya. Nilai dari index fund sangat variatif porsinya kalau mengacu pada benchmark index.
Nilai reksa dana ini akan berbanding lurus dengan nilai yang ada di pasar saham, ini karena berperan sebagai cermin dari market sebenarnya. Index fund umumnya punya harga beli yang lebih terjangkau kalau disandingkan dengan jenis reksa dana lain.
#5. Balanced fund
Tujuan dari reksa dana ini yaitu menjaga stabilitas finansial investor lewat keamanan, pemasukan dan apresiasi secara kapital. Strategi yang biasa diambil yaitu dengan investasi pada satu portofolio saham yang punya keuntungan tetap dan punya ekuitas tinggi.
Prosentasi pertimbangan umumnya melibatkan 60% ekuitas dan 40% pemasukan tetap. Batasan prosentase ini bisa berubah tergantung jenis aset yang dipilih. Semisal, jika harga saham naik lebih tinggi, maka secara otomatis akan diseimbangkan senilai porsi yang diambil.
#6. Income fund
Jenis reksa dana ini diberi nama sesuai tujuannya, yaitu memberi pemasukan dengan nominal tetap dan reguler. Investasi macam ini paling sering terjadi di perusahaan milik pemerintah dan pada beberapa perusahaan yang punya kualitas pengeloaan finansial tinggi.
Kalau pemegang saham lebih memikirkan nilai saham, para investor income fund lebih tertarik pada stabilitas pemasukan yang ditawarkan. Jadi tak perlu heran kalau investasi reksa dana jenis ini banyak didominasi investor bertipe konservatif dan para pensiunan.
#7. Fund of fund
Merupakan bentuk investasi reksa dana ke reksa dana lain dan keuntungan bergantung pada performa target investasi. Dalam kata lain, reksa dana ini bisa dimaknai dengan multi investasi. Karena statusnya yang demikian, investasi ini dinilai relatif aman untuk siapapun.
Rasa aman ini terjadi karena uang investasi sebenarnya ditahan di investasi lain sehingga risiko bisa lebih minim. Hampir sama dengan balanced fund, jenis ini memberi diversifikasi dan alokasi aset ke investor sehingga untung yang didapat bisa lebih terjamin.
#8. Specialty fund
Reksa dana jenis ini fokus pada bidang tertentu seperti real estate atau investasi sosial. Artinya, dana sosial bisa diinvestasikan pada perusahaan yang bergerak di bidang alam, hak asasi, dan isu sosial lain seperti larangan judi, memiliki senjata, ata lainnya.
Karenanya, penjelasan specialty fund sangat luas meski terkonsentrasi ke satu segmen dengan strategi yang sudah ditargetkan. Sayangnya, jenis ini sangat rentan jika terjadi gejolak pada pasar saham karena umumnya saling terkait dengan kondisi lain.
Investasi reksa dana secara mandiri lebih banyak dipilih karena bisa menghemat komisi dan untung yang didapat bisa lebih besar. Bagi yang mau investasi reksa dana mandiri secara langsung, baiknya riset lebih dulu lewat web reksa dana, atau datang ke cabang resmi jika memungkinkan.