Terdapat banyak aspek dari trading yang tak akan pernah dikatakan siapapun. Terutama oleh mereka yang ingin menjual sistem trading berharga mahal, baik itu broker atau trader yang punya kepentingan lain menyangkut trading. Meski pada dasarnya memang tak banyak trader yang mau berbagi info.
Trading forex seolah industri tertutup, yang mana antara trader satu dengan trader lain punya pola komunikasi tertutup. Tak banyak yang bisa katakan trader, apalagi jika menyangkut strategi trading yang dipakai. Uraian berikut setidaknya bisa menjelaskan beberapa aspek yang tak pernah diungkap.
#1. Tak perlu beragam software dan beberapa layar untuk trading
Rata-rata website trading tak akan mengatakan bahwa trader sebenarnya tak perlu memakai software beragam atau menggunakan beberapa layar monitor sekaligus untuk bisa sukses dalam market. Faktanya adalah, trader tak butuh ini semua untuk trading.
Trader sebenarnya bisa sukses hanya dengan bermodalkan komputer atau laptop, koneksi internet, dan platform trading. Untuk kebutuhan trading secara personal, alat tersebut sudah cukup bisa diandalkan. Aspek paling penting dalam trading sebenarnya trader itu sendiri.
Dalam arti lebih sempit, yang dibutuhkan pertama adalak otak, bukan software trading, indikator, atau ruangan yang dipenuhi layar monitor. Jika saja trader bisa mengelola sikapnya dari kesalahan mental yang bisa menyebabkan kalah, ada peluang 80% trader selalu mendapat profit.
Jika saja trader mau mengkombinasikan kemampuan diri dengan strategi trading yang tepat seperti price action, trader akan memenuhi semua syarat yang dibutuhkan untuk menjad sukses. Ada banyak cara untuk melakukan ini, satu di antaranya yaitu dengan menggunakan akun demo.
#2. Semakin kuat keinginan mendapat profit, semakin sulit didapat
Mungkin saja cara terbaik untuk mendeskripsikan kenapa banyak trader yang kehilangan uang yaitu karena terlalu banyak menekan diri sendiri. Satu yang harus dimengerti saat mulai berkarir sebagai trader yaitu ketakutan utama karena takut kehilangan uang.
Satu-satunya hal yang harus dikalahkan dalam market yaitu diri sendiri, dan lebih spesifiknya yaitu aspek mental yang ada dalam kepala. Untuk kebanyakan trader, mereka masuk ke market hanya dengan tujuan untuk menghasilkan uang karena dianggap sebagai cara termudah.
Sayangnya, realitas yang terjadi sangatlah berbeda, bahkan menjadi semacam paradoks. Artinya, semakin kuat keinginan mendapat pemasukan dari market, hasil yang didapat justru kecil. Meski sangat dibenarkan untuk trading dengan optimis dan antusiasme tinggi, tapi banyak trader yang justru melebih-lebihkan.
Logikanya, saat terlalu semangat untuk trading, pikiran akan menjadi terlalu emosional. Tapi sekali lagi, perasaan seperti ini hanya akan membawa kekalahan. Dalam hal ini, trader hanya menambah tekanan bagi diri sendiri sehingga akan melakukan trading dengan penuh risiko.
#3. Sukses trading identik dengan kebosanan
Trader manapun pasti jarang mendengar ungkapan bahwa trader yang konsisten membuat profit akan lekat dengan kebosanan. Sebagai konsekuensi alami menjadi trader sukses, dengan sikap disiplin dan sabar misalnya, bosan adalah sesuatu yang wajar yang selalu menemani.
Trader amatir bisa jadi tak akan melewati fase yang demikian berat ini. Bahkan trader pro tak akan terkejut dengan hasil apapun yang didapat dari market, baik menang atau kalah. Trader pro sudah mempersiapkan diri untuk hasil apapun karena sudah punya rencana sebelum masuk trading.
Ini bukan berbicara bahwa menjadi trader professional adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan, hanya saja menjadi trader itu sama sekali berbeda dari apa yang banyak dipikirkan. Satu-satunya kesamaan dengan karir lain yaitu bahwa tak ada emosi yang harus dilibatkan.
Perusahaan manapun pasti tak ingin punya pekerja yang terlalu emosional saat melakukan tugasnya. Begitu trader mencapai level di mana tak pernah melibatkan emosi saat trading, atau detak jantung meningkat saat membuka posisi trading, trader berarti sudah ada di jalur yang benar.
#4. Butuh waktu banyak untuk bisa jadi trader sukses
Trader baru mungkin tak akan mendengar ungkapan ini dari trader lain. Kebanyakan broker dan trader lain hanya menjual seperangkat alat sistem trading dengan memberi keyakinan bahwa trading sangat mudah dilakukan, dan profit bisa dengan mudahnya didapat dari market.
Bukan bermaksud menakut-nakuti siapapun, tapi ini adalah kenyataan yang ada dalam market forex. Siapapun bisa menghasilkan uang dari market forex, meski hanya sedikit yang bisa sukses. Trader semacam ini biasanya mau menghabiskan banyak waktu untuk melakukan eksperimen.
Mereka bersedia meluangkan waktu untuk memperbaiki masalah trading yang ditemui, terutama yang berkaitan dengan masalah mental yang seringnya mencegah kemenangan. Siapapun bisa sukses menjadi trader, asalkan bersedia meluangkan waktu untuk belajar.
Meski demikian, trading tak bisa dilakukan oleh siapapun, apalagi jika tak punya dasar yang cukup. Trading bukan pekerjaan yang bisa memberi hasil pasti tiap bulan. Itu sebabnya trader harus membuat rencana berapa uang yang ingin didapat dari trading tiap bulan.
#5. Trader pro tak akan berpikir berapa persen kemenangan
Satu rahasia besar dalam trading yaitu bahwa prosentase pemasukan bukan hal penting yang harus dipikirkan. Bayangkan saja, semisal trader lain mengatakan mendapat profit 100%, berarti ada sesuatu yang tak masuk akal dan jangan asal percaya dengan pernyataan ini.
Artinya bahwa prosentase semacam ini tak masuk akal jika dibuat perhitungan berdasarkan performa trading yang dilakukan. Bisa jadi yang melakukan ini adalah trader amatir yang beruntung bisa trading beberapa kali lalu merubah isi akun trading dari USD 300 menjadi USD 600.
Poin utamanya yaitu bahwa prosentase tak berarti apapun dalam trading karena melibatkan banyak variabel. Bahkan kebanyakan trader professional tak akan melaporkan performa trading secara tahunan, karena mereka trading untuk mendapat profit dengan basis bulanan.
Trader pro tak akan menghitung nilai akun dengan seberapa besar nilai prosentase kenaikan karena saldo akan mengalami fluktuasi dari bulan ke bulan bergantung pada trading menang dan kalah. Yang jadi pertimbangan penting justru rasio profit dan risiko, yaitu seberapa banyak risiko yang diberikan versus seberapa profit yang bisa didapat.
#6. Trader tak harus pandai untuk bisa sukses
Mungkin saja satu di antara kesalahan persepsi paling besar yang tak diketahui dari trader professional yaitu adanya anggapan bahwa menjadi trader harus pandai dalam berhitung dan punya kemampuan super untuk bisa menghasilkan profit dari market.
Faktanya, banyak trader sukses justru tak pernah kuliah atau tak menyelesaikan kuliah. Sebabnya, menjadi trader sukses membutuhkan kemampuan yang tak diajarkan di bangku sekolah atau kuliah. Yang benar, menjadi trader sukses hanya butuh kemampuan psikologis yang mumpuni.
Tak dibutuhkan gelar sarjana untuk mendapat profit banyak dari trading, dan trader tak harus paham ilmu kalkulus atau matematika. Apa yang dibutuhkan yaitu sikap disiplin dan sabar dalam trading yang selanjutnya harus menjadi rutinitas saat trading.
Jadi, jangan terlalu memaksakan diri untuk memahami semua sistem trading yang rumit yang seolah tak ada batasnya. Trader hanya perlu kepandaian mengelola emosi dan kemampuan mengontrol diri sendiri semisal godaan selalu muncul.