Trading forex seharusnya tidak dipandang sebagai skema memperkaya diri. Trader harus mengerti bahwa dibutuhkan waktu dan usaha untuk mengembangkan pengetahuan yang diperlukan, dan yang lebih penting trader harus paham tentang cara menggunakan berbagai sistem trading berbeda.
Sistem trading forex sangat bervariasi, dan merupakan alat yang akan membantu trader untuk membuat keputusan apakah akan membeli atau menjual. Sistem trading mencakup semua informasi yang diperlukan untuk melakukan trading, seperti sinyal, chart, rilis berita, dan analisa fundamental.
#1. Sistem Skyplay
Mekanisme sistem trading ini dibuat dengan memanfaatkan MACD, indikator coral, EMA 20, dan time zone and true strength indicator. Secara teknis sistem ini akan mengindikasi tren dalam time frame 1 jam lalu memecahnya menjadi chart 5 menit untuk menemukan entry point dengan probabilitas tinggi.
Sistem ini akan menempatkan stop-loss 25 pip dan profit target 20 pip, dan secara umum sistem ini bisa menghasilkan profit dengan kisaran 3.56% tiap bulan, yang mana dapat dikatakan bagus. Meski mungkin ada sistem lain yang memberi performa lebih bagus, tapi profit yang dihasilkan tetap dianggap layak.
Jika dibuat rata-rata, sistem Skyplay menghasilkan 19.73 pip, dan rata-rata kalah -23.6 pip. Jika dilihat rata-rata kemenangan yang didapat, sistem ini akan menghadirkan performa lebih bagus jika target profit dan stop-loss sedikit dimodifikasi.
Tapi karena memiliki tingkat kesulitan relatif tinggi, sistem ini tak disarankan dipakai trader pemula. Trader baru mungkin akan kesulitan untuk membaca dua time frame berbeda. Tapi untuk trader yang sudah paham cara kerja indikator di atas, bisa dipastikan tak ada kesulitan menggunakan sistem ini.
#2. Sistem Scalping 4H
Sistem ini paling tepat diterapkan untuk mata uang GBP/JPY dengan memakai time frame 4 jam dan tak perlu menggunakan indikator apapun. Aturan untuk entry point sangat sederhana. Trader hanya perlu menggunakan swing atas dan swing bawah sebagai garis pembatas, lalu masuk saat level ini sudah tersentuh.
Stop-loss dan profit target sama-sama ditempatkan 50 pip. Sistem ini mampu menghasilkan 59.52% profit secara keseluruhan, yang mana bisa dikatakan hasilnya sangat memuaskan. Lebih lanjut, sistem dapat memproduksi pemasukan positif hingga 12% selama periode uji coba.
Saat periode uji coba, trader mungkin hanya menghasilkan 0.75% tiap bulan, yang tentunya tetap menarik perhatian. Strategi stop-loss akan membuat sistem bergerak otomatis menghindari kalah jika harga sewaktu-waktu jatuh atau bergerak tak sesuai prediksi.
Sistem Scalping 4H lebih ramah untuk trader pemula dan lebih mudah dipahami karena tak memerlukan indikator sama sekali. Dapat dikatakan, satu-satunya kendala untuk trader pemula saat memakai sistem ini yaitu mengetahui garis batas scalping atau swing atas dan swing bawah.
Rata-rata kesalahan trader pemulai hanya berkutat saat menentukan garis. Trader juga perlu memantau chart untuk melihat garis batas tersentuh, meski secara umum sistem ini masih dikategorikan sebagai salah satu yang termudah. Dan akan lebih menguntungkan untuk trader yang sudah berpengalaman.
#3. Hybrid Scalping
Bisa jadi inilah salah satu sistem trading terbaik. Dengan menggunakan chart Ichimoku Kinkyo Hyo, sistem ini akan mengintegrasikan beberapa indikator dari sistem forex berbeda, seperti sistem Hopwood 10.2 dan sistem Trading Made Simple (TMS). Semua indikator yang dibutuhkan dapat diinstal langsung ke platform trading yang dipakai.
Secara spesifik sistem ini memiliki tingkat profit tinggi meski hanya menggunakan chart 5 menit. Cuma dalam waktu satu bulan, trader bisa mendapat profit 46.50%. Setidaknya ada 178 sinyal trading yang dihasilkan sistem ini dalam satu bulan, dan 50% dari sinyal ini mampu memberi profit.
Kemenangan maksimal jika dikonversi menjadi 156 pip, dan fitur paling signifikan dari sistem Hybrid Scalping yaitu kemampuannya mengelola risiko hingga tingkat paling maksimal. Rata-rata kekalahan berkisar 9.10 pip, yang mana lebih sedikit dari besaran stop-loss dengan 20 pip.
Sayangnya, sistem ini tak muda diterapkan trader pemula. Jauh lebih menguntungkan jika digunakan trader scalping yang terbiasa memakai sistem charting berbeda. Tambahan, sistem Hybrid Scalping mengimplementasikan berbagai indikator berbeda yang kebanyakan tak familiar.
#4. Sistem Double Ranging/Experimental Breakout
Sistem ini terdiri dari dua elemen penting, yaitu trading breakout dan trading bounce, dan hanya bisa diterapkan dengan indikator envelope. Jika mencari sistem yang murni bertujuan mencari profit dari periode waktu tertentu, sistem ini dapat memberi hasil impresif dengan kisaran 18.14%.
Yang menarik, kisaran ini dihasilkan dari prosentase kemenangan trading yang sedikit, yaitu menang 6 kali dari 39 trading. Jika ingin melihat lebih dalam dari toleransi risiko, bisa dikatakan stop-loss sangat ketat. Rasio kemenangan menurun menjadi 15.38% karena jumlah kekalahan trading jadi lebih banyak disebabkan noise dalam market.
Bagaimanapun, sistem ini cukup sederhana diterapkan karena hanya ada satu aturan, membeli di titik terendah dan menjual saat mencapai titik puncak. Satu isu yang bisa memberi masalah pada trader pemula yaitu cara menggunakan indikator envelope, yang mana tak begitu populer di mata trader baru.