Terdapat satu ujaran populer dalam trading forex, bahwa tren adalah teman. Ujaran semacam ini sudah bertahan lama melawan waktu dan sudah melewati serangkai uji coba, dan nyatanya tren sifatnya sangat krusial untuk rencana trading apapun.
Penggunaan garis tren bisa dilihat dari hampir semua chart analisa karena fungsional dan sederhana. Chart teknikal ditujukan untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam market dengan menggunakan berbagai jenis chart berbeda, termasuk fungsi di dalamnya.
Membaca chart bisa menjadi sesuatu yang sangat mengintimidasi untuk trader pemula, sehingga memahami dasar analisa teknikal lebih dulu merupakan langkah penting. Terlebih chart merupakan bagian penting dari proses analisa market sebelum memutuskan trading.
Kenapa Tren Sangat Penting Dalam Trading?
Trader profesinal pasti paham bahwa tak ada satupun strategi trading yang mempunyai rasio 100% menang. Pernyataan ini mungkin mengejutkan, tapi inilah alasan dasar kenapa trader harus mencari semua kemungkinan yang bisa meningkatkan peluang untuk menang trading.
Satu di antara cara termudah yaitu dengan memanfaatkan tren. Trading tren termasuk cara termudah untuk menutupi kurang sempurnanya strategi, yaitu dengan mengidentifikasi tren terkuat pada market. Seperti terlihat pada gambar, trading dengan posisi short masih bisa bekerja meski trader masuk market saat baru berkembang.
Tren paling dominan (tren menurun) cukup kuat untuk menghadirkan kemungkinan merubah trading kalah menjadi menang, bergantung pada posisi mana stop ditempatkan. Chart menunjukkan bahwa masih ada banyak pip tersedia yang searah dengan tren.
Cara Menentukan Tren
Untuk menentukan suatu tren, ambil chart harga satu mata uang yang dipilih lalu gambar garis lurus antara 100-200 candle. Dari sini bisa terlihat ke arah mana tren secara umum bergerak. Pada saat tren naik, coba konfirmasi arah tren dengan melihat urutan poin tertinggi paling atas dan poin tertinggi paling bawah.
Suatu tren naik yang valid akan punya tampilan serupa dengan chart tersebut. Perhatikan bagaimana poin tertinggi semakin naik daripada poin terakhir, juga poin terendah yang naik dibanding poin sebelumnya. Meski demikian, tiap tren pasti akan berakhir juga.
Itu sebabnya, tren naik ini akan berubah menjadi tren turun saat poin terendah atas dan poin terendah bawah terbentuk. Chart di bawah menggambarkan poin di mana trader harus mencari tren pembalikan karena market menembus poin terbawah daripada titik terendah sebelumnya.
Jika tren mengalami penurunan, segera konfirmasi tren menurun ini dengan melihat beberapa poin terendah paling atas dan poin terendah paling bawah pada chart. Gambar di bawah menampilkan tren menurun yang valid.
Tren menurun seperti ini akan berubah menjadi tren naik jika beberapa titik tertinggi paling atas dan titik tertinggi paling bawah mulai terbentuk. Diagram di bawah menggambarkan tren pembalikan.
Sangat penting untuk dicatat bahwa tak aturan spesifik untuk mengidentifikasi poin terendah dan tertinggi memakai analisa tren. Ide dasar ini seringnya digunakan untuk trading saat tren naik atau turun. Semisal tak merasa yakin dengan arah tren, sebaiknya pindah menganalisa mata uang lain.
Cara Memanfaatkan Garis Tren
Seringnya mudah untuk mengidentifikasi tren dengan menggambar garis lurus. Garis tren membuat trader lebih mudah melihat area di mana harga berpotensi memantul dari garis tren support dan resistance, atau bahkan menembus garis support dan resitance dan bergerak ke arah sebaliknya.
Chart di bawah menggambarkan tren naik kuat yang dikonfirmasi dengan poin tertinggi paling atas dan tertinggi paling bawah. Menggambar garis tren yang menghubungkan beberapa garis rendah saat tren naik dan beberapa garis tinggi saat tren turun merupakan cara termudah untuk mengidentifikasi tren dari perspektif visual.
Chart menunjukkan level harga yang bergerak naik searah dengan tren. Meski demikian, harap selalu diingat bahwa trader bisa mencari posisi masuk dan mengambil posisi long ke dalam market kapan saja hingga tren naik akan berakhir.
Tetap saja banyak trader yang merasa bahwa trading tren bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Mampu menggambar garis tren hanyalah satu dari banyak pendekatan teknikal untuk memulai trading. Tapi sebelum mulai menggambar, trader setidaknya harus memilih jenis chart yang akan digunakan.
Chart Teknikal Untuk Trading
#1. Chart garis
Chart garis, atau line chart, secara khusus menampilkan harga dan bukan yang lain. Tiap harga selalu punya keterkaitan dengan harga sebelumnya untuk menghadirkan garis berkelanjutan supaya mudah diikuti. Selain dalam forex, jenis chart ini sering digunakan koran atau web artikel karena sangat sederhana dan mudah dipahami.
Chart garis tak banyak menyediakan informasi seperti model chart lain, tapi akan memberi pemahaman lebih cepat tentang situasi market hanya dengan sekali melihat. Keunggulan dari chart garis yaitu bisa membantu mengelola sikap emosi saat trading.
Ini bisa didapat dengan memilih warna netral, seperti warna biru yang ada pada chart di atas. Chart garis bisa menghilangkan pergerakan yang intimidatif dalam berbagai warna seperti pada chart lain. Tapi karena hanya menampilkan harga, banyak trader memanfaatkan chart garis untuk melihat gambaran besar kondisi harga untuk situasi tertentu saja.
#2. Chart bar
Chart bar menampilkan poin harga pembukaan dan penutupan juga titik tertinggi dan terendah di tiap periode bar. Garis bar vertikal dihasilkan oleh harga atas dan bawah, sedang garis dash (-) pada sebelah kiri merupakan harga pembukaan sedang dash di sebelah kanan berarti harga penutupan.
Mampu mengidentifikasi apakah bar sedang naik (hijau) atau turun (merah) bisa memberi indikasi pada trader tentang sentiment market (bearish atau bullish) pada periode tersebut. Jika ada satu kesamaan dengan model candlestick, itu tak lain tentang visibilitas yang ditawarkan.
Baik chart bar dan candlestick akan memberi informasi jika dilihat satu demi satu, sedang chart bar unggul dalam memberi pandangan market secara sederhana. Dengan menghilangkan warna tebal dari chart bar, trader bisa melihat tren market dengan tampilan yang tak terlalu rumit.
#3. Chart candlestick
Chart candlestick menunjukkan harga tertinggi dan terendah juga harga pembukaan dan penutupan untuk periode tertentu yang tampak dalam candle. Bodi tiap candlestick mewakili harga pembukaan dan penutupan, sementara ekor candle menunjukkan harga tertinggi dan terendah untuk satu periode.
Warna dari tiap candle akan bergantung pada pengaturan yang diterapkan, tapi kebanyakan alat charting memakai warna hijau dan merah sebagai warna dasar. Candle hijau merefleksikan bahwa harga ditutup lebih tinggi daripada saat dibuka, dan seringnya disebut candle bullish.
Tiap candle berwarna merah berarti bahwa harga ditutup lebih rendah daripada saat dibuka, dan sering disebut candle bearish. Chart candlestick merupakan jenis chart paling populer yang sering digunakan untuk analisa teknikal karena mampu memberi trader informasi lebih banyak.
Walaupun membawa banyak informasi dan terkesan sangat kompleks, chart candlestick sebenarnya mudah dipahami, meski hanya dengan melihat sekilas. Tak sedikit trader yang memanfaatkan candlestick untuk mencari tren sekaligus menganalisa kondisi market secara luas.