Trader menggunakan chart untuk mempelajari pola berbeda yang kerap muncul dalam market, dan salah satu pola yang sering muncul yaitu pola head dan shoulder. Saat terbentuk sempurna, pola ini dapat mengindikasikan berakhirnya downtrend dan awal dari uptrend.

Grafik yang terbentuk membuat trader berasumsi terdapat pola inverse head dan shoulder. Pola ini dapat muncul dalam berbagai situasi market dalam semua timeframe. Jika dapat memanfaatkan pola ini dengan bijak, trader memiliki peluang besar untuk mendapat profit dari pola head dan shoulder.

Kunci utama untuk mendapat profit dengan pola head dan shoulder yaitu jeli melihat perubahan grafik yang ada. Pergerakan harga jelas tidak sama dari waktu ke waktu sehingga butuh strategi yang pas untuk situasi seperti ini. Pola head dan shoulder bisa menjadi salah satu cara alternatif untuk memenangkan trading.

Trading Profit Dengan Pola Head dan Shoulder
Pola chart head and shoulder dalam forex, sumber: medium.com

Mengidentifikasi Pola Head dan Shoulder

Secara umum, pola head dan shoulder akan berfungsi layaknya pola terbalik yang menunjukkan akhir suatu downtrend. Saat harga terus bergerak turun, harga akan menyentuh poin terbawah kemudian tertarik kembali ke atas. Harga kemudian turun ke bawah paling rendah lalu tertarik kembali.

Saat harga turun lagi, harga tidak akan menyentuh dasar paling bawah sehingga menciptakan situasi naik lagi. Pergerakan ini menghasilkan tiga bagian yang biasa disebut shoulder kiri, head, dan shoulder kanan. Trader akan mendapati dua pergerakan naik dan penarikan kembali selama pola ini terjadi, satu terjadi setelah shoulder kiri dan satu lagi setelah head.

Poin tertinggi dari penarikan ini terhubung dengan garis tren yang akan memanjang ke arah kanan. Garis tren ini umumnya disebut neckline, meski banyak juga yang menyebut dengan sideways. Masalahnya, beberapa trader kadang terjebak dengan pola lain yang serupa.

Trader terkadang menganggap pola double top dan triple top reversal sebagai pola head dan shoulder, padahal tiga pola ini memiliki ciri spesifik sendiri. Kesalahan dalam mengidentifikasi pola dapat berakibat tidak baik untuk trader, terutama saat membuat strategi trading lewat beberapa indikator.

Semu pola chart sebenarnya dapat digunakan sebagai indikator tekninal, hanya saja kadang strategi yang digunakan tidak sesuai. Sebagai gambaran, baik double top, triple top reversal, triangle, dan pola head dan shoulder, semua dapat dikatakan sebagai pola terbalik. Oleh karena itu, penting bagi setiap trader mengetahui ciri khas setiap pola yang muncul supaya membuat strategi yang tepat.

Trading Dengan Pola Head dan Shoulder
Contoh strategi trading dengan pola Head dan Shoulder, sumber: forextraininggroup.com

Trading Dengan Pola Head dan Shoulder

Karena pola head dan shoulder adalah bagian terbawah dari suatu chart terbalik, trader harus segera fokus untuk membeli atau mengambil long-trade. Pola ini akan sempurna saat harga suatu aset naik di atas pola neckline. Beberapa trader melihat ini sebagai breakout dan penyempurnaan dari pola head dan shoulder.

Umumnya, trader akan membuka trading pola head dan shoulder dengan mengambil long position saat harga bergerak di atas neckline. Untuk menjaga keamanan, trader harus memberi order stop-loss tepat di bawah poin terbawah dari shoulder kanan. Pola neckline berperan layaknya entry point jika dua garis dalam pola menyentuh level yang sama.

Jika shoulder kanan lebih tinggi dari yang pertama, garis tren akan membentuk sudut naik, dan karenanya tidak akan menjadi entry point yang bagus karena terlalu tinggi. Dalam kondisi ini, berikan order beli atau long-trade jika harga naik di atas garis kedua (di atas kepala dan shoulder kanan).

Gunakan entry point jika garis tinggi kedua muncul tapi lebih rendah dari garis yang pertama. Dengan kata lain, garis tren neckline secara perlahan turun. Juga, gunakan entry point jika neckline menunjukkan sudut lancip, meskipun ke bawah atau ke atas. Pola chart menunjukkan target harga atau perkiraan area berdasarkan ukuran pola yang muncul.

Target harga berperan layaknya panduan, dan tidak ada jaminan bahwa harga akan menyentuh target atau mendekati target. Fokus pada pola trading yang memberi rasio profit dan risiko yang lebih besar dari 2:1 dengan memanfaatkan stop-loss. Pola yang memiliki shoulder kanan lebih rendah akan menyentuh head bagian bawah sehingga menghasilkan rasio profit dan risiko yang lebih baik untuk trader.

Pada pokoknya, pola head dan shoulder akan terjadi saat ada penurunan tren dan berlangsung hingga lama. Pola chart menunjukkan tiga garis rendah, dengan diselingi dua garis penarikan. Pola yang tersusun sempurna akan menyediakan informasi bagus mengenai entry point untuk trading hingga harga bergerak naik di atas neckline atau garis penarikan kedua.

Trader harus menggunakan order stop-loss tepat di bawah shoulder kanan dan membuat target berdasarkan tinggi dari pola yang muncul ditambah harga breakout. Secara ideal, trading semacam ini akan memberi kemungkinan lebih dari 2:1 untuk profit dan risiko. Jika pun tidak demikian, pola chart tetap akan memberi informasi yang berguna, yaitu menunjukkan transisi antara downtrend ke uptrend.

 

1 KOMENTAR

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :