Tidak ada hal yang lebih baik daripada menemukan market dengan tingkat voaltilitas tinggi. Ini dapat dimengerti sepenuhnya, karena saat terjadi jeda, trader dapat mengambil manfaat dengan masuk market dan harga mulai naik lagi secara besar-besaran. Strategi semacam ini dapat diterapkan di berbagai market dengan volatilitas tinggi.

Untuk menangkap peluang besar seperti ini, trader harus mengetahui beberapa kondisi, termasuk cara menemukan tingkat volatilitas yang layak untuk trading, kapan waktu yang tepat untuk menerapkan strategi pola triangle, dan bagaimana sebenarnya cara trading dengan pola yang ada.

Pola triangle dapat digunakan di berbagai market, terutama yang memiliki banyak pergerakan hingga membentuk triangle. Potensi profit yang dihasilkan dari pola triangle umumnya lebih dari 2:1. Tapi tentu saja trader harus menguasai breakout, stop-loss, dan mengkalkulasi target untuk dapat menggunakan triangle secara maksimal.

Menemukan Volatilitas Tinggi
Contoh grafik market dengan volatilitas tinggi. Sumber: fxleaders.com

Menemukan Volatilitas Tinggi

Sekali lagi, strategi dengan pola triangle paling tepat diterapkan untuk market yang memiliki volatilitas tinggi. Ini dikarenakan pola triangle akan menunjukkan price action yang terjadi dalam market secara perlahan. Semisal suatu pasangan mata uang cenderung stabil, pola triangle akan jarang muncul selama sesi trading dibuka.

Tapi dalam kondisi tertentu, pola triangle tidak mengindikasikan bahwa harga akan bergerak secara besar-besaran saat pola triangle sudah terbentuk sempurna. Dalam arti, harga menembus keluar dari pola triangle. Di sisi lain, jika mata uang bergerak terlalu banyak, maka pola triangle yang terbentuk adalah suatu anomali. Ini seperti menunjukkan bahwa trader tidak yakin sehingga terjadi gejolak.

Tapi ketika pola triangle sudah terbentuk sempurna, pola ini akan memberi tahu lokasi entry point dengan sangat tepat. Termasuk penempatan order stop-loss dan target profit yang ingin ditangkap saat terjadi transisi hingga terjadi pergerakan besar-besaran. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui tingkat volatilitas pasar terlebih dahulu sebelum menerapkan triangle.

Dengan menggunakan tingkat volatilitas, trader dapat meningkatkan peluang profit dengan strategi ini. Saat suatu pasangan mata uang tidak banyak bergerak dalam waktu tertentu, sebaiknya abaikan strategi ini. Pola triangle harus didahului oleh munculnya volatilitas yang nantinya akan membantu mengindikasi jika volatilitas akan tetap terjadi setelah pola terbentuk sempurna.

Jika terjadi pergerakan kuat kemudian diikuti pola triangle kecil, sebaiknya tahan posisi untuk mendapat profit lebih besar sehingga lebih proporsional. Untuk contohnya, USD 1 bergerak diikuti USD 0.10 (tinggi triangle), berarti ada peluang akan bergerak lebih dari USD 0.10 saat breakout. Pertimbangkan untuk menunggu USD 0.40 atau USD 0.50 dan seterusnya karena risikonya hanya beberapa cent saja.

Trading Dengan Triangle
Pola ascending triangle. Sumber: youtube.com

Trading Dengan Triangle

Diperlukan dua swing bawah dan dua swing atas untuk dapat memanfaatkan pola triangle. Dua titik swing atas dan dua titik swing bawah kemudian dihubungkan dengan garis tren yang memanjang ke kanan. Ada tiga jenis pola triangle yang memiliki karakteristik berbeda tapi dapat dimanfaatkan dengan cara yang lebih kurang sama.

Tiga pola triangle yang umum dikenal yaitu symmetric, descending, dan ascending triangle. Symmetric triangle terjadi saat harga awalnya berada di swing atas lalu bergerak ke swing atas paling bawah, dan saat harga berada di swing bawah lalu bergerak ke swing bawah paling atas.

Pola descending triangle terjadi saat swing atas kedua lebih rendah dari swing atas sebelumnya, tapi dua swing bawah memiliki harga yang sama atau bergerak sideways. Mudahnya, garis tren menurun bertemu dengan garis horisontal bawah.

Pola ascending triangle terbentuk saat swing atas memiliki harga yang sama atau bergerak lurus, tapi swing bawah kedua lebih tinggi daripada swing bawah sebelumnya. Sederhananya, garis tren atas sejajar bertemu garis tren bawah yang naik.

Seelum menggunakan triangle, pastikan ada pergerakan kuat sebelum triangle terbentuk. Begitu pola triangle mulai tampak, segera gambar garis tren yang terjadi. Jika harga menembus batas garis tren atas, segera beli dan tempatkan order stop-loss di bawah swing bawah terakhir. Aternatif lainnya, stop-loss dapat ditempatkan di bawah garis tren paling bawah dari triangle. Tapi karena dapat meningkatkan risiko trading, beberapa trader menghindari ini.

Jika harga menembus batas garis tren triangle paling bawah, segera jual dan tempatkan stop-loss di atas swing atas terakhir. Untuk mengkalkulasi target profit, ambil poin tertinggi dari pola (poin atas dikurangi poin bawah) dan tambah ke harga breakout jika breakout mengalami kenaikan. Atau, bagi poin tertinggi dari harga breakout jika terjadi breakout menurun.

Karena pola triangle umumnya berbentuk lancip, harga breakout pasti akan berubah tiap waktu. Oleh karena itu, trader harus secara aktif memantau chart. Tempatkan order stop-loss secepatnya, dan masukkan order target begitu pola triangle sudah dikalkulasi.

Target adalah perkiraan, bukan merupakan jumlah pasti. Sebelum melakukan trading, hitung semua risiko yang mungkin akan dihadapi, juga seberapa banyak profit yang bisa didapatkan berdasarkan tinggi pola triangle. Lakukan trading jika profit lebih banyak dua kali daripada risiko.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :