Penjelasan Support dan Resistance

Anda mungkin pernah mendengar klise bisnis lama “beli rendah dan jual tinggi”. Pedagang forex baru biasanya menanyakan pertanyaan seberapa rendahnya rendah dan seberapa tinggi tinggi. Salah satu cara untuk mengukur tingkat ini adalah menggunakan area dimana harga telah berhenti dan berubah arah. Area dimana harga berhenti setelah bergerak naik dan kemudian berbalik disebut resistance. Resistance bertindak sebagai “plafon” yang membatasi kenaikan harga lebih lanjut.

Resistance bukan hanya beberapa area acak dimana harga berbalik. Ada calon penjual, pedagang yang telah menjual pair mata uang Forex sebelumnya dan mengingat kekuatan mata uang yang mengharuskan mereka untuk menekan harga lebih rendah. Ada juga pembeli yang sudah lama buy at support dan kecewa karena harga tidak naik lebih tinggi lagi dan mencapai resistance untuk menutup posisi mereka dengan harga yang baik.

Sebab lain yang membentuk resistensi adalah yang mereka yang membeli pada atau di dekat resistance dan terjebak saat harga turun pada resistance. Trader  ini mengemis agar harga naik lagi untuk mendapatkannya pada titik impas. Mereka ini bekerja sama untuk mengirim harga lebih rendah dan membentuk “penawaran” dalam persamaan penawaran dan permintaan. Lebih banyak penawaran daripada permintaan, harga turun, permintaan lebih banyak daripada kenaikan harga penawaran; Resistance = Supply.

Pada grafik di atas level support GBPUSD disorot dalam warna biru sementara level resistance disorot dengan warna merah. Dalam uptrend, trader melihat untuk membeli pada support dan mengambil keuntungan pada level resistance berikutnya. Dengan masuk pada atau mendekati level signifikan dalam uptrend, trader Forex dapat mengurangi eksposur risiko mereka dan mendapatkan kesempatan trading dengan risiko yang sangat baik terhadap rasio reward. Pedagang valas mampu mengidentifikasi beberapa tempat untuk diperdagangkan dengan tren. Tingkat resistensi dapat digunakan sebagai daerah target keuntungan atau peluang pelarian karena harga ditutup di atas resistance.

Di sisi lain, tingkat resistensi yang signifikan memberikan titik masuk yang ideal dalam tren turun. Mereka jelas menunjukkan countertrend  kelelahan pembeli. Tingkat dukungan selanjutnya bisa dijadikan area target. Support juga bisa dijadikan breakout entry area jika harga tutup dibawah support.

Keseimbangan kekuatan jelas terungkap pada area support dan resistance. Harga bisa terpental dari support dan naik ke resistance lalu melambung turun. Penting bagi trader Forex untuk mengidentifikasi terlebih dahulu arah tren dan kemudian memilih untuk membeli pada support uptrend atau sell pada resistance dalam tren turun. Selain itu, osilator seperti RSI dan stochastics dapat digunakan untuk mengidentifikasi area support dan resistance yang signifikan.

Secara teori, support adalah tingkat harga dimana demand (daya beli) cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih lanjut. Alasannya adalah, karena harga semakin dekat dan mendekati untuk mendukung, dan menjadi lebih murah dalam prosesnya, pembeli melihat kesepakatan yang lebih baik, dan cenderung membeli. Penjual cenderung menjual, karena mereka mengalami kenaikan yang lebih buruk. Dalam skenario itu, permintaan (pembeli) akan mengatasi penawaran (penjual) dan itu akan melarang harga turun di bawah support.

Ada masanya dimana support tidak selamanya berlaku, ini terjadi ketika harga turun di bawah support, perilaku tersebut mengindikasikan bahwa penjual telah menang atas pembeli. Pelanggaran dukungan ini mengindikasikan bahwa sekarang pola pikir trading lebih cenderung laku daripada membeli. Setelah level support dipatahkan, seorang trader dapat mengharapkan level support lain untuk ditetapkan pada titik berikutnya dimana pembeli bisa mengambil posisi baru untuk memperbarui posisi sebelumnya.