Hampir semua strategi trading yang ada pasti melibatkan tren dalam market. Satu alat teknikal yang mampu mengidentifikasi tren dengan tingkat akurasi tinggi tak lain yaitu moving average (MA). Tapi tak terbatas itu saja, MA juga bia membantu menghilangkan noise dari fluktuasi harga.

Dengan MA, trader dapat menghitung berbagai jenis data market untuk analisa teknikal, tapi paling umum yaitu data harga. Indikator MA secara terus menerus akan menghitung secara matematis pergerakan harga untuk periode waktu tertentu.

Tiap market bergerak, MA otomatis akan memberi hasil kalkulasi terbaru berdasarkan jenis time frame yang digunakan trader. Sehingga nilai rata-rata akan menyesuaikan seiring harga yang terus berubah. Dengan kemampuannya, sudah bukan rahasia lagi jika MA banyak dimanfaatkan trader.

Mengidentifikasi Tren Jangka Panjang

Chart harga kadang kala memberi kesulitan sendiri untuk trader. Koreksi besar bisa membuat trader kehilangan arah tren dan gambaran keseluruhan market. Trader sangat mungkin teralihkan fokusnya karena banyak pergerakan naik turun yang terjadi dalam market.

Dengan memanfaatkan MA jangka panjang, trader akan jadi lebih terfokus. Trader jadi lebih cepat paham apakah tren akan masih akan berlangsung dalam market. MA juga mampu mengidentifikasi arah tren sehingga trader akan berada di sisi yang benar dalam market.

Lebih lanjut, MA bisa membantu trader menghindari setup trading dengan risiko pembalikan tinggi sehingga memberi kesempatan trader untuk tetap berada dalam tren. Misalnya saja, jika MA jangka panjang menampilkan sudut bearish, akan terjadi tren menurun. Sebaliknya, jika MA jangka panjang menunjukkan sudut bullish, tren naik akan terjadi.

Mengidentifikasi tren bukan satu-satunya keunggulan yang bisa didapat dari MA jangka panjang. Harga cenderung memberi respek dan berhenti di level MA jangka panjang yang merupakan area kunci dan zona untuk mengambil keputusan apakah tren akan berlanjut atau terjadi pembalikan arah.

Yang harus diingat, jika harga menembus MA jangka panjang, pembalikan arah sangat berpotensi terjadi. Jika harga memantul perlahan ke MA jangka panjang, harga bisa menembus ke dua arah. Jika harga memantul kuat di MA jangka panjang, tren sepertinya masih akan berlanjut.

Reaksi harga pada MA jangka panjang merupakan informasi yang luar biasa penting yang dimasukkan dalam pertimbangan. Tapi tentu saja, akan jauh lebih bagus lagi jika memasukkan faktor lain ke dalam pertimbangan, misalnya level Fibonacci juga titik tertinggi dan terendah.

Lebih dari itu, MA juga bisa dipasangkan dengan indikator lain untuk memantapkan hasil perhitungan support dan resistance. Semakin mantap hasilnya, makin presisi pengambilan keputusan. Dengan demikian, breakout dan pola lain yang muncul akan semakin memberi informasi.

Trader bahkan bisa membuka trading dengan breakout tersebut, misalnya dengan menunggu pola candlestick muncul untuk mengindikasikan apakah breakout tetap akan berlangsung atau sudah berakhir. Trader juga bisa melihat apakah pola candle cukup untuk membuat setup.

Periode MA Terbaik

MA yang dimaksud bisa saja exponential moving average (EMA) atau simple moving average (SMA). Trader umumnya memilih MA periode 100-200 untuk jangka panjangnya. Setingan MA paling populer yang sering dipakai trader yaitu periode 100, 150, dan 200 hari.

Beberapa trader juga memadukan dengan deretan Fibonacci sehingga MA yang dipilih yaitu periode 89, 144, dan 233 hari. Dapat dikatakan, MA jangka pendek dan jangka menengah juga sama pentingnya, tapi untuk kepentingan dan pemanfaatan yang berbeda.

MA jangka pendek paling baik digunakan untuk menentukan momentum market, juga area support dan resistance. Sedang MA jangka menengah berguna untuk melihat pembalikan arah dan koreksi harga market. MA jangka pendek biasanya menggunakan periode antara 0-20, sedang MA jangka menengah memakai periode 20-100.

Periode yang dipilih bisa berbeda antara satu trader ke trader lain, dan angka-angka di atas merupakan jumlah periode yang umum digunakan. Pada faktanya banyak trader yang memakai tiga jenis MA sekaligus pada chart yang digunakan.

Misalnya saja, satu MA periode antara 5-20, satu MA periode 20-100, dan satu MA lagi periode 100 ke atas. Keunggulan dengan memakai tiga jenis MA sekaligus ke dalam chart yaitu trader bisa melihat kondisi market hingga 360 derajat dari berbagai sudut.

Tapi tentu saja, trader harus mampu melakukan analisa market yang layak untuk pertama kali sebelum memilih instrumen yang akan ditransaksikan. Apapun jenis MA yang dipilih nantinya, trader sebaiknya mencoba lebih dulu sebelum menerapkan dalam akun live.

Strategi Trading Dengan MA

#1. Strategi dual MA

#1. Strategi dual MA
Via: google.com

Merupakan jenis strategi sederhana yang mampu menyediakan berbagai sinyal kepada trader saat MA jangka panjang bersilangan dengan MA jangka pendek. Coba amati chart GBP/USD durasi 1 jam di atas. MA periode 30 sudah ditambahkan pada chart yang tampak sebagai garis merah tipis.

MA periode 100 juga sudah ditambahkan ditandai dengan garis hijau tebal. Aturan strategi yang digunakan sangat sederhana, saat MA periode pendek melewati di atas MA periode panjang, ambil order buy. Saat menyilang di bawah, ambil order sell.

Seperti yang tampak pada chart, pada tanggal 25 April MA periode pendek melewati di atas MA periode panjang. Ini merupakan sinyal untuk membeli. Lihat bagaimana harga terus mengalami tren naik lebih tinggi setelah sinyal untuk membeli muncul.

Sistem trading yang dipakai juga berpengaruh, apakah itu posisi long atau short. Sinyal untuk menutup posisi trading akan muncul MA jangka pendek berbalik melewati MA jangka panjang. Saat kondisi ini terjadi, segera ambil posisi short karena akan terjadi pembalikan.

Lalu apa yang harus dilakukan jika kondisi tersebut tak terjadi dalam market? Trader bisa memakai strategi MA yang lebih kompleks, misalnya dengan menggunakan tiga MA sekaligus, alih-alih hanya dua saja. Strategi ini dikenal dengan strategi triple MA.

#2. Strategi triple MA

#2. Strategi triple MA
Via: google.com

Seperti nama yang tertera, strategi ini memakai tiga jenis MA sekaligus, yaitu MA jangka pendek, MA jangka panjang, dan MA jangka panjang. Sinyal trading akan dihasilkan saat MA jangka pendek melewati atas MA jangka menengah, sama halnya dengan strategi MA dua periode.

Tapi ada satu tambahan aturan yang harus dipertimbangkan, bahwa MA jangka panjang hanya digunakan sebagai filter tren. Bisa dikatakan, trader hanya perlu membuka trading jika MA jangka pendek dan menengah berada di sisi tepat dari MA jangka panjang.

Jika ingin mengambil posisi long, MA pendek dan menengah harus lebih tinggi. Untuk mengambil posisi short, dua MA tersebut harus ada di posisi lebih rendah. Chart harian GBP/USD di atas menampilkan tiga jenis MA yang ditambahkan pada chart.

Garis merah putus-putus merupakan MA periode 150 hari, garis hijau tebal merupakan MA 250 hari, sedang garis biru putus-putus adalah MA 350 hari yang bertindak sebagai garis filter. Catat bahwa hanya ada dua titik dalam chart di mana garis merah melewati garis hijau.

Titik pertama merupakan persilangan ke atas yang mengindikasikan sinyal beli. Tapi karena garis sinyal ada di bawah filter, jangan dulu membuka trading kali ini. Tapi untuk kedua kalinya, MA jangka pendek (merah) melewati di bawah garis MA jangka menengah (hijau). Saat ini terjadi, ambil posisi short karena dua garis berada di sisi yang tepat dari garis filter biru.

Pada dasarnya MA memiliki banyak model penerapan jika digunakan trading. Keistimewaan indikator MA yaitu bahwa trader bisa membuat strategi trading yang kompleks terlihat mudah. Dengan demikian, trader bisa sepenuhnya terfokus pada posisi trading yang sedang diambil.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :