Pendahuluan

Jepang adalah salah satu kekuatan ekonomi besar di Asia, dan juga pada lingkup internasional. Jepang adalah salah satu eksporter terbesar di dunia. Dan karena besarnya nilai perdagangan antara jepang dengan negara-negara besar seperti Amerika, Eropa, Perusahaan multinasional memiliki kebutuhan untuk mengkonversi mata uangnya kedalam bentuk yen (dan sebaliknya) secara reguler. Nilai suku bunga yang rendah dan konsisten di Jepang telah membuat Yen menjadi mata uang populer dalam bentuk perdagangan Currency Carry Trade (dimana para investor menjual mata uang tertentu dengan nilai suku bunga yang rendah dan kemudian mempergunakan dana yang diperolehnya untuk membeli mata uang lain dengan nilai suku bunga yang lebih tinggi). Dan karena alasan tersebut, pair ini merupakan salah satu pair yang jamak diperdagangkan dalam pasar Forex.

Mata uang Yen Jepang sangat sering dipergunakan di Asia dan merupakan mata uang keempat yang paling sering diperdagangkan di dunia. Di tahun 1980an, beberapa analis percaya bahwa suatu saat Yen akan berdiri sama rata dengan Dollar Amerika sebagai mata uang dunia. Kemerosotan kondisi ekonomi Jepang kemudian membuat harapan tersebut pupus. Dampak utama dari kemerosotan kondisi ekonomi Jepang tersebut adalah Bank sentral Jepang dipaksa untuk menjaga nilai suku bunga nya tetap dalam angka yang sangat rendah guna memupuk / mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Namun Yen tetap menjadi salah satu mata uang penting dalam perdagangan forex di pasar global.

Karakteristik pair USD/JPY

The USDJPY has the following characteristics:

  • Spread dari broker forex (rata-rata) : 2-3 pip;
  • Range harian (rata-rata) : 50-100 pip;
  • Waktu trading terbaik : Sesi Asia / Tokyo (06.00 – 15.00 WIB). Untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini silahkan baca artikel Waktu Trading Forex yang Optimal;

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan pair USD/JPY

Seperti yang dibahas sebelumnya, menjual Yen sebagai bagian dari Currency Carry Trade adalah salah satu strategi populer. Popularitas dari jenis trade tersebut bergantung penuh pada kondisi ekonomi global. Ketika kondisi ekonomi global dalam kondisi yang prima dan volatilitas rendah, para trader memandang Yen Carry Trade sebagai cara yang bagus dalam menghasilkan keuntungan. Namun ketika volatilitas bertambah, Yen Carry Trade cenderung ditinggalkan. Perlu diperhatikan bahwa trader jenis trade ini adalah institusi-institusi besar, sehingga arus uang yang keluar-masuk termasuk dalam jumlah besar. Pada periode yang cukup stabil (sedikit sentimen dalam ekonomi global), Yen Carry Trade sangat populer, dan membuat adanya tekanan jual yang cukup besar sehingga membuat Yen melemah. Namun ketika volatilitas pasar global bertambah, maka hasil sebaliknya dapat kita lihat, Yen menguat.

Faktor lain yang cukup berpengaruh adalah ketergantungan Jepang akan Komoditi Impor dan Hasil Ekspor. Jepang sangat bergantung pada impor produk minyak dan produk-produk alam lainnya, sehingga kenaikan harga komoditas cenderung berdampak negatif pada perekonomian Jepang dan menyebabkan nilai mata uang Yen melemah. Pertumbuhan ekonomi yang lambat pada partner Ekspor Jepang juga akan menyebabkan perekonomian Jepang (yang bergantung pada Ekspor) ikut melemah dan membuat Yen melemah. Ketergantungan Ekspor tersebut juga dapat memancing adanya intervensi dari Bank sentral Jepang ketika Yen menunjukkan penguatan berlebih. Bank sentral Jepang memiliki reputasi yang cukup terkenal dalam mengintervensi pasar Forex ketika pergerakan yen berpotensi mengurangi keuntungan negara dari Ekspor atau berpotensi menurunkan angka pertumbuhan ekonomi Jepang. Para trader Forex harus memahami ini, sehingga nantinya tidak kaget apabila intervensi Bank sentral Jepang menyebabkan perubahan mendadak pada pergerakan pair ini.

Sebagai salah satu mata uang yang paling sering diperdagangkan di Asia, Yen Jepang juga dipergunakan sebagai indikator utama untuk meninjau kondisi pertumbuhan ekonomi Asia secara umum. Ketika kondisi ekonomi di Asia menjadi tidak stabil, para trader akan bereaksi dengan membeli atau menjual Yen sebagai pengganti dari mata uang dari negara Asia lainnya yang cukup sulit diperdagangkan (untuk mencari keuntungan).

Berikut adalah faktor-faktor yang berperan / menyebabkan volatilitas pada pair USD/JPY :

  • Intervensi dalam bentuk apapun oleh Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) pada nilai mata uang Yen;
  • Pemberitaan apapun yang berkaitan dengan penurunan produksi komoditas impor Jepang;
  • Laporan ekonomi dan perdagangan dalam negeri;
  • Laporan ekonomi dan perdagangan dari Amerika Serikat;
  • Dan dengan dampak yang cukup kecil, harga minyak mentah dunia;
  • Serta bencana alam yang melanda Selandia Baru.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :