Tiap trader dituntut untuk memahami bagaimana cara memakai stop-loss yang benar supaya bisa mengambil profit dari trading yang dijalankan. Dua aspek ini merupakan elemen penting dari manajemen trading. Stop-loss merupakan perintah untuk membatasi jumlah kekalahan di tiap posisi dalam trading.

Sebagai salah satu cara untuk mengambil profit, stop-loss harus dikirim ke broker untuk memberi tahu supaya menutup posisi trading saat profit yang diinginkan sudah tercapai. Mudahnya, stop-loss berguna untuk mengurangi risiko kalah sekaligus untuk mengambil profit saat trading.

Cara menempatkan order stop-loss

Hal pertama yang harus dipikirkan trader yaitu tempatkan stop-loss dalam batasan logis. Maksudnya, batasan yang bisa memberi informasi ke trader saat sinyal trading yang dipakai sudah tak valid lagi. Tentunya, ada banyak strategi yang untuk keluar trading di waktu yang tepat.

Salah satu strategi yang dimaksud yaitu dengan membiarkan market menyentuh order stop-loss yang sudah ditempatkan saat memulai trading. Metode lain yaitu keluar secara manual, mungkin saat price action sudah memberi sinyal bahwa pergerakan market akan melawan arah.

Mengetahui cara mengelola stop-loss dan mengambil profit sangat penting untuk trader manapun, meski kebanyakan saat keluar trading umumnya didasari pada emosi semata. Misalnya saja, beberapa trader akan menutup trading saat tahu bahwa harga akan menyentuh stop-loss.

Dalam situasi ini, trader justru bersikap emosional karena market bergerak melawan, meski tak ada tanda price action akan muncul. Padahal tujuan utama dari stop-loss yaitu untuk membantu trader tetap dalam posisi trading hingga market yang menutupnya sendiri.

Beberapa trader memakai stop-loss untuk untuk memberi jaminan bahwa trading bergerak sesuai harapan. Saat mengidentifikasi lokasi terbaik untuk menempatkan stop-loss, trader harus berpikir tentang batasan logis terdekat yang akan disentuh market.

Itu sebabnya, stop-loss harus ditempatkan dekat dengan poin masuk supaya mempercepat keluar trading jika market bergerak melawan. Tapi ada sisi negatif jika memilih posisi seperti ini, yaitu profit terbatas hanya pada poin tertentu, bukan berdasar pada seberapa banyak uang yang bisa dihasilkan.

Mengatur profit target

Bisa dikatakan, pendekatan yang dipilih untuk menempatkan stop-loss dan profit target dalam forex barangkali hal paling menguras emosi dan secara teknis merupakan aspek paling kompleks. Triknya adalah keluar trading saat profit yang didapat sudah layak.

Ini lebih baik daripada harus menunggu hingga market berbalik arah lalu keluar dengan rasa kuatir. Masalahnya adalah, banyak trader tak mau keluar trading saat profit bergerak sesuai keinginan. Trading lalu dilanjutkan karena ingin mendapat profit lebih daripada yang ditargetkan.

Yang ironis jika tak segera keluar trading meski arah market sesuai prediksi yaitu trader akan mengalami proses keluar market yang sangat emosional karena ada kemungkinan hasil trading melawan arah posisi. Itu sebabnya, gunakan stop-loss secara logis untuk meraup profit.

Mengambil profit saat trading harus dilakukan secara bijak. Ada aturan tak tertulis tentang jumlah profit minimal yang bisa diambil, perbandingannya 1:2 untuk rasio risiko dan profit. Ini adalah perbandingan minimal, tapi jika perbandingan profit lebih besar, itu lebih baik untuk trader.

Untuk trading profit, merupakan keputusan bijak jika mau memakai stop-loss saat ingin mengambil profit dari market yang berjalan. Terlebih jika market mengalami tren, trader akan sering melihat konsolidasi ke arah samping setelah tren membuat pergerakan kuat dalam market.

Periode konsolidasi ini bisa memicu munculnya breakout besar ke arah tren, dan trading breakout seperti ini bisa memberi keuntungan besar buat trader. Ada dua cara memakai stop-loss jika ingin trading dengan breakout saat tren, yaitu menempatkan stop-loss sekitar 50% dari garis konsolidasi, atau di sisi berlawanan dari munculnya price action.

Menempatkan profit target

Setelah mengidentifikasi penempatan order stop-loss paling logis, berikutnya yaitu menentukan lokasi profit target secara logis, begitu juga dengan rasio risiko/profit. Sangat penting untuk menentukan rasio risiko/profit yang layak untuk tiap trading, karena jika tidak, trading hanya akan berakhir sia-sia.

Langkahnya, setelah menempatkan stop-loss, proses lalu dilanjutkan dengan menentukan lokasi untuk mengambil profit paling logis. Dengan melakukan ini, maka trader akan mengetahui rasio risiko/profit yang layak untuk diambil, sehingga trading akan memberi hasil yang memang diharapkan.

Untuk situasi ini, trader harus jujur pada diri sendiri, jangan abai pada kondisi market dan kesulitan lain yang muncul dalam proses mencari rasio risiko/profit yang tinggi. Alasannya sederhana, karena semua ini bisa mengganggu proses trading. Juga, jangan lupa memakai rasio stop-loss/profit-target yang benar.

Trader harus pandai menganalisa situasi dan struktur market secara keseluruhan, termasuk support dan resistance, poin pembalik dalam market, bar rendah dan tinggi, juga elemen penting lain dalam trading. Pastikan apa ada sinyal kunci tertentu yang bisa menjadi tempat untuk mengambil profit secara logis.

Sangat penting untuk menimbang risiko dan profit dari tiap trading yang akan diambil, lalu membuat keputusan apakah trading layak dilakukan atau tidak. Dalam trading forex yang penuh dengan sesuatu yang tak pasti, trader harus pandai menimbang tiap risiko juga potensi profit yang bisa diambil.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :