Keltner channel merupakan salah satu indikator teknikal yang populer digunakan untuk menganalisa tren yang berlangsung di market. Selain juga membantu melihat potensi pembalikan arah dan mampu menyediakan sinyal trading. Karena fungsinya yang demikian, tak heran Keltner channel banyak dipakai.

Keltner channel menggunakan tingkat volatilitas dan harga rata-rata untuk membuat garis atas dan garis bawah, sedang garis tengah berupa moving average. Tiga garis ini bergerak mengikuti harga sehingga terlihat seperti channel (saluran).

Sumber: freestockcharts.com

Menghitung Keltner channel                            

Sebelum trading memakai Keltner channel, sangat penting untuk memahami apa itu Keltner channel. Dengan mengetahui bagaimana Keltner channel terbentuk, trader akan lebih mampu melihat mana kelemahan dan kekuatan dari indikator ini. Termasuk juga cara menghitungnya.

Keltner channel pertama kali diperkenalkan Chester Keltner tahun 1960, lalu disempurnakan Linda Bradford Raschke tahun 1980. Model terbaru inilah yang sampai sekarang banyak dipakai untuk beragam keperluan. Keltner channel sebenarnya merupakan gabungan dari dua indikator lain, yaitu exponential moving average (EMA) dan average true range (ATR).

Seperti ini cara menghitung Keltner channel:

Garis atas            = EMA + (ATR x jumlah aset)

Garis tengah      = EMA

Garis bawah       = EMA – (ATR x jumlah aset)

Periode EMA bisa diatur sesuai kemauan trader. Untuk trading harian, jumlah 15-40 EMA merupakan yang umum dipakai.

Kalkulasi ini akan menghasilkan garis atas dan garis bawah, tentunya berdasarkan indikator ATR yang menghitung berapa banyak rata-rata aset bergerak dalam timeframe tertentu. Jumlah aset umumnya dua, artinya garis paling atas akan dihitung 2 x ATR di atas EMA.

Jumlah aset bisa disesuaikan berdasarkan banyaknya aset yang di-trading. Meski umumnya memakai dua, tapi beberapa trader menggunakan 1,7 sampai 2,3 untuk mendapat informasi lebih pasti dari pergerakan harga saat trading. Makin tinggi jumlah aset, makin lebar channel yang dibuat. Sebaliknya, makin kecil jumlah aset, makin kecil channel yang muncul.

Sumber: freestockchart.com

Strategi Tren dan pullback dengan Keltner channel

Keltner channel sangat berguna karena mampu membuat tren terlihat lebih jelas lagi. Saat satu aset mengalami tren naik, umumnya akan menyentuh garis paling atas, atau sangat dekat. Bahkan untuk beberapa kondisi, tren kenaikan akan menembus garis paling atas dari Keltner channel.

Harga akan tetap berada di atas garis paling bawah, dan akan diam di atas garis tengah. Saat aset mengalami tren turun, maka akan menyentuh garis paling bawah dari Keltner channel, bahkan bisa menembus untuk kondisi tertentu. Harga akan tetap ada di bawah garis paling atas, dan umumnya berada di bawah garis tengah.

Keltner channel harus diatur supaya bisa menampilkan informasi valid dari market. Dengan kata lain, jika harga terus naik tapi tak menyentuh garis paling atas, maka channel yang dibuat berarti terlalu lebar. Lalu jika harga terus naik tapi sesekali menyentuh garis paling bawah, berarti channel terlalu sempit.

Inidikator Keltner channel bisa membantu menganalisa market, dengan catatan harus dilakukan penyesuaian secepatnya. Jika tidak, maka data yang ditampilkan tak sesuai dengan kondisi market yang berjalan, dan indikator ini tak akan banyak membantu dalam membuat keputusan trading.

Semisal indikator sudah di atur, strategi yang dipakai yaitu membeli saat tren naik ketika harga tertarik ke garis tengah. Tempatkan stop-loss di antara garis tengah dan garis paling bawah, lalu tempatkan profit target dekat garis atas. (Stop-loss dan profit target biasanya diatur langsung saat trading).

Sumber: freestockcharts.com

Strategi breakout dengan Keltner channel

Strategi ini digunakan untuk menangkap pergerakan besar yang tak bisa ditangkap strategi tren dan pullback di atas. Strategi ini paling tepat diterapkan saat market forex baru buka, karena saat inilah ada pergerakan besar yang sangat eksplosif terjadi, yang mana cocok dengan karakteristik breakout. Breakout paling tepat dilakukan di 30 menit pertama saat market baru buka.

Strategi ini secara umum yaitu membeli saat harga bergerak naik menembus garis paling atas, atau menjual saat harga turun di bawah garis paling bawah. Garis tengah Keltner channel merupakan pintu keluar trading. Tak perlu mengatur profit target untuk strategi ini, segera keluar trading saat harga menyentuh garis tengah meski posisi menang atau kalah.

Karena volatilitas sangat tinggi saat market baru buka, trader mungkin akan mendapat satu sinyal yang akan menghasilkan profit kecil atau bahkan kekalahan, yang lalu diikuti sinyal lain. Lakukan trading di sinyal kedua yang muncul. Cukup ambil dua sinyal trading untuk strategi ini di 30 menit pertama.

Jika pergerakan besar tak terjadi di breakout satu dua, maka tak akan pernah terjadi. Gambar di atas menunjukkan terjadi dua breakout setelah market buka. Yang pertama, lakukan short-trade di breakout di bawah garis paling bawah, lalu keluar trading begitu harga menyentuh garis tengah. Yang kedua, ambil long-trade setelah harga naik di atas garis paling atas. Trading profit bisa berlangsung 40 menit, dan keluar saat harga menyentuh garis tengah.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :