Salah satu aspek dari market forex yang berbeda dari market finansial lain yaitu tentang konsep pasangan mata uang. Saat berada dalam posisi trading, trader akan terekspos dengan dua mata uang berbeda sehingga mendapat berbagai peluang menarik.

Walau demikian, akan menjadi rumit untuk performa pasti suatu mata uang, seperti pada EUR/USD. Jika pasangan mata uang ini punya performa baik, apakah karena EUR punya kinerja lebih baik? Atau karena USD sedang dalam performa buruk?

Satu jenis indikator online yang berguna untuk mengetahui performa mata uang yaitu currency strength meter. Indikator ini mampu menampilkan mana mata uang yang sedang dalam performa baik dan mana mata uang yang sedang mengalami pelemahan.

Forex Correlation Matrix

Hasil analisa currency strength meter lalu ditampilkan dalam bentuk matriks. Dengan memanfaatkan indikator ini secara efektif, trader akan punya lebih banyak alat yang memungkinkan trading berakhir dengan profit. Khusus untuk currency strength meter, indikator ini sudah jauh berkembang.

Currency strength meter bahkan mampu berevolusi hingga mampu menampilkan korelasi berbentuk matriks sehingga lebih kompleks dan akurat. Korelasi dalam forex, seperti halnya korelasi lain, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan hubungan dua mata uang.

Saat dua set mata uang punya keterkaitan sangat kuat, bisa dikatakan bahwa sudah terjadi korelasi tinggi. Jika mata uang bergerak ke arah sama untuk periode waktu tertentu, bisa disimpulkan telah terjadi korelasi yang bersifat positif.

Sebaliknya, saat mata uang bergerak ke arah berbeda, hasil observasi menunjukkan bahwa korelasi akan bersifat negatif. Korelasi sempurna akan terjadi saat dua mata uang bergerak ke arah sama, yang mana jarang terjadi. Sedang korelasi tinggi terjadi saat mata uang mempunyai arah pergerakan sama.

Manfaat Currency Strength Meter

#1. Memberi tahu jika ada sinyal trading berisiko tinggi

Korelasi antara dua mata uang juga bisa memberi sinyal jumlah risiko trading yang mungkin dihadapi trader. Sebagai contoh, jika ingin mengambil posisi long untuk EUR/USD dan GBP/USD, dan dua mata uang tersebut terkorelasi positif, ini bisa memberi sinyal tentang adanya risiko ganda dari posisi yang sama jika satu mata uang ternyata lebih kuat.

Yang juga mungkin terjadi yaitu satu mata uang akan mengindikasikan pergerakan kuat sementara yang lain terjadi pergerakan range. Situasi ini memberi pertanda agar trader menghindari trading dengan mata uang yang terkorelasi ke arah yang berbeda.

Sebagai contoh, jika mata uang EUR/USD terlihat mengalami tren menurun dan GBP/USD menunjukkan pergerakan range, trader harus menghindari mengambil posisi long untuk GBP/USD karena membawa risiko lebih tinggi karena adanya kemungkinan USD menguat.

#2. Mencegah hedging yang tak diperlukan

Jika terjadi korelasi kuat antara dua mata uang hingga ke tingkat lebih tinggi, trader bisa menghindari teknik hedging yang tak perlu. Ambil contoh, jika ada korelasi negatif antara EUR/USD dan USD/CHF, ini akan membatasi kemampuan untuk mengambil posisi dengan arah yang sama.

Alasannya sangat sederhana, bahwa saat trader menang di satu trading, peluang kalah trading di posisi lain sangat besar, yang mana volatilitas membuat mata uang tersebut bergerak tak tentu. Bisa dikatakan trader hanya akan mendapat hasil imbang, satu trading menang sedang satu lagi kalah.

#3. Menghilangkan risiko ganda

Membuka beberapa posisi sekaligus dengan mata uang yang saling terkait sangat tidak disarankan karena bisa menambah risiko kalah. Bahkan, eksposur tinggi pada satu jenis mata uang saja bisa saja merugikan, terlebih jika analisa yang diambil ternyata salah.

Suatu contoh, saat membuka posisi long untuk AUD/CHF, AUD/JPY, dan EUR/JPY, trader berarti mengambil risiko ganda jika ternyata mata uang tersebut punya korelasi tinggi. Jika dilihat lebih dalam, posisi yang memberi risiko lebih tinggi yaitu pada AUD dan JPY.

Dua mata uang tersebut sangat merugikan jika ditransaksikan karena bisa saja bergerak ke arah berlawanan dari ekspektasi trader. Mengetahui tingkat korelasi antara dua mata uang bisa memberi ide trading terkait bagaimana mata uang tersebut bisa terkorelasi.

Kelemahan dan Keunggulan Currency Strength Meter

Trader professional seringnya memanfaatkan currency strength meter sebagai indikator jangka pendek. Indikator ini berguna sebagai panduan singkat untuk mengetahui mata uang mana yang sedang naik daun. Dalam kata lain mampu memberi gambaran singkat terkait satu mata uang.

Keunggulan utama dari currency strength meter yaitu memudahkan pemahaman trader, dan tentu saja ini sangat dibutuhkan trader pemula. Trader tak harus paham sepenuhnya kondisi market, karena trader hanya perlu melihat grafik sederhana dan melihat mata uang mana yang punya performa baik.

Currency strength meter bisa jadi merupakan indikator terbaik untuk mengukur kekuatan uang. Walau begitu, indikator currency strength meter juga menyimpan kelemahan. Kekurangaanya indikator ini yaitu hanya mampu menghadirkan informasi terlalu spesifik.

Itu sebabnya, jauh lebih bagus jika mau mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan mata uang dalam gambaran yang lebih luas. Misalnya, apakah ada alasan fundamental yang mendukung perhitungan kekuatan mata uang secara historis? Atau apakah currency strength meter mampu menghadirkan gambaran market lebih akurat dibanding indikator lain?

Trader mungkin saja menemukan bahwa pemanfaatan currency strength meter terbatas untuk aspek tertentu saja. Tapi seperti alat teknikal lain, akan jauh lebih berguna jika currency strength meter dipadu dengan indikator lain untuk menghadirkan hasil yang lebih baik.

Sebagai contoh, trader bisa saja menggunakan indikator currency strength meter dan relative strength index (RSI) untuk melengkapi atau mengkonfirmasi sinyal trading yang muncul dari indikator lain. RSI mampu mengindentifikasi jika satu instrumen mengalami oversold atau overbought.

Meski demikian, selalu terbuka kemungkinan jika kombinasi dua indikator tetap menghadirkan kekurangan. Memang metodologi di balik indikator tersebut sudah umum diketahui, tapi kalkulasi yang digunakan currency strength meter cenderung agak kurang jelas.

Tetap saja, currency strength meter mampu memberi petunjuk yang lebih mudah tentang bagaimana tiap mata uang berkorelasi dengan mata uang lain. Informasi yang disampaikan currency strength meter juga mampu melengkapi hasil kalkulasi indikator lain lebih mendalam.

Semisal ingin memakai indikator currency strength meter, akan lebih bagus jika mencobanya lebih dulu di lingkungan yang bebas dari risiko. Satu tempat paling cocok untuk mencoba currency strength meter tanpa risiko yaitu lewat akun demo yang bisa didapat dari broker forex.

Dari sini, trader bisa melihat reaksi currency strength meter terhadap satu kondisi lingkungan market tertentu jika dipadukan dengan strategi trading yang spesifik. Pada dasarnya, indikator ini akan melihat semua mata uang yang tersedia dalam market lalu menganalisa kelemahan dan kekuatannya.

Mata uang yang dianalisa termasuk mata uang dasar dan mata uang kuotasi. Dari sini bisa terlihat apakah mata uang terkorelasi secara positif atau negatif, dan selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bagian strategi trading, terutama terkait mata uang yang akan dipilih untuk trading.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :