Butuh banyak kesabaran untuk bisa sukses dalam bidang forex, di samping pengetahuan yang layak, juga bisa cepat adaptasi dengan situasi market, dan sejumlah kualitas lain. Sama halnya juga, untuk sukses dalam trading forex, trader butuh rencana trading yang komplit dan matang.

Rencana komplit harus terdiri dari kapan masuk, kapan keluar, mata uang yang dipilih, juga mengelola keuangan saat trading. Masalahnya, banyak trader sedikit acuh dengan tata kelola keuangan, padahal ini sangat krusial membantu sukses tidaknya saat berkarir dalam bidang forex.

Alasan kenapa banyak trader kehilangan uang yaitu karena kurang pengetahuan sehingga membuat trader acuh pada prinsip manajemen keuangan. Market forex punya tingkat volatilitas tinggi, dan manajemen keuangan merupakan satu aspek yang mendukung sukses.

#1. Hitung risiko modal

Sebaiknya, hitung semua risiko yang mungkin muncul saat trading. Semisal peluang mendapat profit lebih rendah dari potensi profit yang bisa didapat, hindari trading. Trader bisa memanfaatkan kalkulator trading untuk menghitung pasti berapa risiko yang mungkin didapat dari sekali trading.

Kebanyakan manajemen keuangan berangkat dari hal ini, yaitu menghitung rasio risiko dan profit. Misalnya, jumlah risiko modal keseluruhan yang dipunyai trader bisa menentukan position sizing. Secara umum, risiko modal keseluruhan dalam akun trading harusnya tak lebih dari 2%.

Untuk tiap trading, risiko idealnya tak lebih dari 1% dari modal trading. Untuk satu ini, trader harus menerapkan manajemen risiko dalam tiap strategi yang direncanakan. Ini diperlukan guna memastikan bahwa trader bisa mengelola manajemen risiko dengan baik.

#2. Hindari trading agresif

Terkhusus trader pemula, mungkin inilah salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan, yaitu trading terlalu agresif. Padahal, hanya dengan kekalahan kecil saja sudah bisa mengguncang modal akun trading, yang jika dihitung secara keseluruhan akan memberi banyak risiko.

Cara terbaik mengetahui tingkat risiko yang tepat yaitu dengan menyesuaikan position sizing dengan volatilitas mata uang yang ditransaksikan. Tapi selalu ingat, makin tinggi volatilitas mata uang, cukup gunakan position sizing kecil. Jika volatilitas rendah, maka berlaku sebaliknya.

#3. Berpikir realistis

Satu hal yang membuat trader baru kerap agresif dalam market yaitu karena ekspektasi yang dimiliki cenderung tak realitis. Trader semacam ini pasti terjebak dengan pemikiran bahwa forex itu mudah. Lewat trading agresif, trader berpikir bisa mendapat ROI secepat mungkin.

Padahal, trader terbaik bukan dihitung dari seberapa cepat profit yang dikumpulkan, tapi seberapa konsisten profit yang didapat. Menentukan tujuan yang lebih realistis dan menjaga pendekatan trading yang dipakai merupakan cara terbaik untuk mendulang profit dari forex.

#4. Akui jika salah

Aturan emas dalam bisnis forex yaitu profit sebanyak mungkin dan kalah sesedikit mungkin. Semisal market ternyata tak sesuai harapan, sangat penting untuk keluar secepat mungkin jika strategi yang dipakai tak sesuai situasi dalam market. Kondisi ini sangat terkait dengan psikologi trading.

Sudah menjadi sikap dasar manusia jika punya tendensi untuk mencoba membalikkan situasi kalah menjadi menang. Tapi langkah seperti ini justru salah besar, dan akan memberi kekalahan lain. Itu sebabnya, trader tak bisa mengontrol market. Sederhana, karena egonya!

#5. Gunakan stop-loss

Satu tip penting manajemen keuangan forex yaitu memakai stop-loss di berbagai situasi trading. Order stop-loss akan melindungi modal yang ditaruh dalam market. Karena selalu ada peluang kalah trading, atur stop-loss dengan tak lebih 2% dari total akun trading yang dimiliki.

Asumsikan dalam akun trading ada modal USD 20,000, dan stop-loss ditempatkan 40 pip di tiap trading. Jadi, jika hasil trading tak sesuai, kekalahan maksimal yang bisa didapat hanya USD 80. Tapi, di mana stop-loss akan ditempatkan, itu sepenuhnya bergantung pada karakter dan pengalaman trader.

Ada beberapa macam order stop dalam forex, antara lain margin stop, chart stop, volatility stop, dan equity stop. Strategi manajemen keuangan yang baik merupakan cara paling dasar untuk bertahan. Ini bisa didapat lewat pemanfaatan beberapa macam order stop-loss.

#6. Ambil jeda waktu

Di satu titik tertentu, trader pasti pernah mengalami kekalahan parah yang membuat modal di akun trading hampir habis. Tapi pasti ada godaan setelah kekalahan besar untuk segera membuka trading berikutnya demi mengembalikan modal yang hilang sebelumnya. Tapi ini adalah masalah besar.

Situasi seperti ini adalah waktu terburuk untuk trading karena hanya akan meningkatkan risiko trading saat risiko akun sedang tertekan. Harusnya, pertimbangkan untuk mengurangi risiko jika mengalami kalah beruntun, ambil jeda waktu barang sejenak untuk istirahat dan melakukan evaluasi.

#7. Pahami leverage

Leverage memberi peluang trader untuk mendapat profit beberapa kali lipat dari modal trading kecil, tapi sekaligus meningkatkan peluang risiko. Leverage merupakan alat paling berguna, dan sangat penting untuk memahami ukuran leverage yang disediakan broker karena risiko besarnya.

Broker memberi leverage ke dalam akun sehingga memungkinkan trading dengan profit besar. Tapi baiknya hati-hati jika ingin memakai fasilitas ini. Misalnya, leverage 1:200 untuk akun USD 400, artinya trader bisa membuka posisi trading hingga sejumlah USD 80,000. Jika leverage 1:500, artinya trading maksimal mencapai USD 200,000.

Sisi minusnya, trader akan lebih mudah terekspos risiko jika mengambil leverage besar. Untuk pemula, baiknya hindari ini. Pertimbangkan memakai leverage jika sudah benar-benar paham tentang risiko kerugiannya. Garis besarnya, selain membantu, leverage kadang merugikan.

 

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :