Trading berita termasuk salah satu jenis trading paling menarik karena menyediakan potensi profit instan yang luar biasa tinggi. Tapi untuk bisa mencari profit dari trading berita dengan layak, trader harus paham dengan laporan Non-Farm Payroll (NFP), suku bunga, dan event ekonomi lain.

Trading berita bisa menjadi solusi praktis untuk meraup profit cepat untuk siapapun. Sebabnya, tak banyak trader di dunia yang bisa trading berita secara layak. Dengan memahami berita apa yang akan atau sudah dirilis, trader akan bisa mendapat profit konsisten dalam jangka panjang.

Ada beberapa langkah praktis yang bisa diikuti trader supaya bisa meraup profit tinggi dari trading berita ekonomi. Yang pertama dan harus jelas, trader harus menentukan jenis berita apa yang dipilih. Selain juga harus memilih mata uang yang akan ditransaksikan saat berita dirilis.

Trader harus mampu membaca kemungkinan arah mata uang bergerak, dan yang paling penting trader harus memilih akan masuk trading sebelum berita dirilis atau sesudah. Jika trader mampu membaca bias bagaimana market akan bereaksi setelah berita keluar, itu akan menjadi poin plus.

#1. Memilih Event Berita Ekonomi

Transaksi forex terbuka 24 jam tanpa henti, yang berarti kalender berita ekonomi sudah dijadwalkan kapan rilisnya di berbagai belahan dunia lain. Tapi tak semua kalender berita ekonomi dibuat setara, dan karenanya trader harus fokus pada satu event yang sekiranya punya potensi efek besar.

Beberapa kalender berita ekonomi yang dimaksud seperti suku bunga bank sentral, rasio pengangguran, rasio inflasi, kondisi geopolitik suatu negara, tingkat pendapatan negara, juga laporan NFP. Tapi untuk lebih spesifik, uraian berikutnya akan memakai laporan NFP sebagai contoh.

Meski beberapa berita lain yang disebut tadi sangat penting, tapi laporan NFP dinilai paling bisa memberi efek besar secara langsung pada market. NFP mampu memicu volatilitas tingkat tinggi yang selanjutnya bisa menciptakan peluang trading luar biasa banyak untuk trader.

Setelah menentukan jenis berita ekonomi seperti apa yang dipilih, sekarang waktunya lanjut ke bagian kedua, yaitu memastikan bahwa trader memilih mata uang yang tepat untuk jenis berita tertentu. Sekali lagi, contoh yang digunakan di uraian berikutnya yaitu berita NFP.

Trading berita mampu memberi banyak profit, dan proses analisa sebenarnya mudah dilakukan asal trader mau meluangkan waktu, usaha, dan latihan untuk memahami mekanisme dibalik trading berita. Tapi bagaimana trader bisa tahu ke mana harga akan bergerak setelah berita dirilis? Untuk ini, trader harus memilih jenis mata uang yang akan ditransaksikan.

#2. Memilih Mata Uang yang Berkaitan Berita

Saat trading berita besar terkait ekonomi, trader harus lebih fokus pada mata uang mayor dan mata uang dengan likuiditas paling tinggi. Satu contoh, jika ingin trading laporan NFP Amerika, trader harus fokus untuk trading yang melibatkan dolar Amerika seperti EUR/USD, USD/JPY, atau lainnya.

Tapi di antaranya semua pasangan mata uang yang ada, USD/JPY lebih mudah ditebak saat laporan NFP dirilis daripada EUR/USD atau mata uang lain menurut suatu riset. Jadi jika bank sentral inggris (BOE) mengumumkan rasio suku bunga misalnya, trader harus fokus pada GBP/USD.

Mungkin trading berita terlihat mudah karena hanya perlu mengamati institusi besar pemilik kebijakan. Tapi kesulitan yaitu saat trader harus membuat riset mata uang dengan melihat keterkaitan faktor teknikal dan fundamental, yang mana keduanya sangat berbeda jalur.

Trading berita sebenarnya masuk kategori trading fundamental, karena berita termasuk salah satu faktor fundamental dalam forex. Di sisi lain, riset mata uang berarti riset perilaku market yang mana masuk bahasan faktor teknikal dengan memakai indikator teknikal.

#3. Menentukan Bias Arah Pergerakan Market

Menentukan bias butuh analisa mendalam, dan ini bagian penting dari trading berita. Trader harus membaca berita untuk bisa menyerap kemungkinan sentimen yang bakal terjadi. Analisa ini sebenarnya mudah, dan trader tak butuh alat teknikal atau fundamental canggih.

Satu contoh, konsesi market untuk laporan NFP bulan Juni yaitu 181 ribu dibanding 174 ribu di bulan sebelumnya. Ini berarti, bahwa sentimen market terhadap rilis berita sangat positif. Walau demikian, laporan NFP di bawah 200 ribu tetap tak akan cukup bagi Fed untuk meningkatkan rasio.

Dalam hal ini, dibutuhkan bukti yang lebih kuat dengan melihat laporan pengangguran (penyerapan tenaga kerja). Sekarang alihkan semua fokus ke chart USD/JPY. Dari sini market mulai merespon positif NFP sehingga USD/JPY terlihat mulai naik ke area resistance dibanding sebelum NFP dirilis.

Dari sini juga bisa dipahami pentingnya untuk memakai kombinasi analisa teknikal dan price action saat ingin trading berita ekonomi. Jika mau jujur, trading berita tanpa melibatkan price action justru tak ubahnya seperti taruhan karena harga bisa memberi banyak informasi tentang berita, bahkan sebelum berita tersebut dirilis.

Cara terbaik untuk menginterpretasi berita yaitu dengan melihat bias di area support dan resistance. Semisal trader belum menemukan bias yang jelas, tergantung bagaimana reaksi market pada berita, masih terbuka kemungkinan trader mendapat entry point, atau tidak sama sekali.

#4. Trading Live Dengan Berdasarkan Berita Ekonomi

Terdapat satu kebenaran yang jarang diungkap tentang trading yaitu, bahwa saat mayoritas partisipan market posisinya lebih condong ke satu sisi, justru market akan condong ke sisi sebaliknya. Dalam kasus ini, jika sudah diketahui kalau mayoritas trader mengambil posisi long saat laporan NFP dirilis, berarti kebanyakan dari trader tersebut salah.

Begitu tahu bahwa mayoritas partisipan market mengambil posisi yang salah, trader bisa mengambil posisi short dengan aman karena sudah dikonfirmasi lewat analisa teknikal. Sentimen market seringnya digunakan sebagai indikator contrarian, lagipula prediksi NFP tak terlalu besar angkanya yang bahkan tak menarik Fed atau ekonomi Amerika.

Yang terjadi selanjutnya yaitu laporan NFP dirilis dan tak sesuai dengan ekspektasi market karena hanya menunjukkan angka 138 ribu, yang mana cukup buruk dan membuat dolar menjadi negatif dalam USD/JPY. Padaha jika melihat contoh, nilai ekspektasinya sampai 181 ribu.

Meski demikian, hal terpenting yang harus diingat, trader tak perlu trading semua berita ekonomi yang dirilis. Cukup pilih satu dan trading jika sudah menentukan bias, yaitu dengan melihat bukti kuat yang mendukung trading dikombinasikan dengan strategi yang sesuai.

Pada dasarnya, saat trading berita ekonomi trader perlu memperhatikan pecahan mata uang apa yang akan dipilih, lalu cermati arahnya (naik atau turun) dengan melihat bukti-bukti yang bisa memperkuat bias market. Trader juga harus paham tentang ekspektasi market tentang berita yang akan keluar.

Tiap kalender berita ekonomi sebenarnya dirilis dengan disertai penjelasan guna mempermudah trader dalam menganalisa. Terakhir dan juga penting, trader harus memadukan semua analisa tersebut dengan melihat price action memakai analisa teknikal berupa indikator. Jika trader tak menemukan adanya kesamaan antara semua faktor tersebut, sebaiknya jangan trading berita lebih dulu.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :