Satu langkah penting untuk siapa saja yang ingin mulai trading forex yaitu mengimplementasikan setup trading yang meliputi sinyal masuk dan sinyak keluar market. Setup dalam hal ini dimaknai sebagai strategi trading, yang mana tiap trader pasti punya jurus andalan sendiri.

Terdapat begitu banyak strategi yang bisa dicoba trader dalam rangka mencoba meraih profit dari market forex. Trader pemula tentu beda dengan trader yang sudah pengalaman. Itu sebabnya, trader pemula cenderung lebih sedikit mencoba variasi strategi dibanding seniornya.

Saat trader pemula masih mencari-cari strategi yang sesuai dengan gaya tradingnya, trader pengalaman mungkin saja sudah menemukan satu atau beberapa strategi yang paling sesuai. Setidaknya ada tiga strategi tingkat lanjut yang umumnya dipakai trader professional.

#1. Positional Trading

Sudah barang tentu ini termasuk strategi trading tingkat lanjut, dan seringnya dipakai oleh trader top. Keunggulan dari strategi ini yaitu tak butuh banyak perhatian layaknya strategi lain. Meski demikian, untuk menjalankan strategi ini dibutuhkan analisa market jangka panjang yang mendalam.

Kebanyakan strategi forex disusun dari time frame kecil, yang artinya bahwa kebanyakan strategi ini bisa dianggap sebagai strategi trading harian. Padahal positional trading merupakan sesuatu yang sama sekali berbeda dengan trading harian, juga beda dengan scalping.

Saat trader mulai dalam posisi trading, mereka berharap untuk menahan posisi untuk periode waktu yang lumayan lama. Sangat sulit untuk diidentifikasi berapa minimal waktu yang direkomendasikan karena ini bergantung pada pandangan trader terhadap market, juga berapa profit yang ingin dicapai.

Saat memakai positional trading, yang merupakan salah satu teknik trading tingkat lanjut, trader harus melakukan apapun secara menyeluruh, yang mana berbanding terbalik dengan forex scalping. Ukuran trading cenderung lebih kecil dibanding dengan modal yang ada dalam akunnya.

Selama melakukan positional trading, trader paling tidak harus mendapat 100 pip, yang mana akan membuat trader lebih aman saat market mengalami fluktuasi. Untuk menghindari risiko tambahan, trader direkomendasikan untuk mengambil trading skala kecil, dan menempatkan tak lebih 2% dari modal untuk margin trading.

Dengan cara ini, trader bisa dengan mudah mendapat 20-30 pip tanpa harus menutup posisi lebih dulu. Keunggulan lain dari positional trading yaitu bisa memastikan terjadinya break even di akhir trading. Beberapa trader mungkin tetap mendapat pip untuk tiap trading, tapi tetap saja kehilangan modal.

Ini karena posisi dalam market ditahan dalam beberapa hari, minggu, hingga bulan. Pada titik inilah terjadi swap, yang diartikan sebagai biaya untuk mentransfer posisi dari hari ke hari. Contoh, trader membuka posisi long pada EUR/USD 1 Mei lalu keluar posisi 1 Juli dan menghasilkan 50 pip.

Masalahnya, biaya swap pasangan mata uang ini umumnya lebih tinggi, dan 50 pip yang dihasilkan tak akan cukup mengkompensasi swap selama 60 hari. Bisa dikatakan bahwa swap tak selalu memberi keuntungan, meski dalam instrumen tertentu swap bisa menjadi keuntungan untuk trader.

Artinya, bahwa dengan menahan posisi masih ada peluang untuk mendapat keuntungan. Bahkan ada satu strategi lanjutan lain bernama carry trading, yang sengaja dikhususkan mencari profit lewat swap. Untuk sukses dalam positional trading, trader dituntut untuk mempunya pandangan luas tentang situasi ekonomi suatu negara.

#2. NFP Trading

Non-fram payroll (NFP) merupakan berita ekonomi mayor yang dirilis di Amerika tiap bulan. Secara umum, jenis berita ekonomi seperti ini punya imbas besar terhadap trader harian karena bisa membuat fluktuasi harga pada pasangan mata uang USD hingga lebih dari 50 pip.

Kelemahan dari strategi trading NFP yaitu harus menunggu rilis berita tiap bulan dan hanya bisa dilakukan dalam periode singkat. Artinya, trader hanya bisa trading NFP sekali dalam satu bulan. Karena periode singkatnya dan kesulitan yang ditawarkan, strategi ini masuk strategi tingkat lanjut.

Beberapa jam sebelum berita NFP dirilis, market umumnya akan mengalami fluktuasi hebat. Tujuan strategi ini yaitu mencoba menebak hasil dari NFP, lalu melihat seberapa besar perbedaan harga prediksi dan harga sebelumnya. Untuk satu ini, trader bisa mengobservasi dari forex calendar.

Trader juga harus mempunyai cukup margin untuk bertahan jika market mengalami fluktuasi harga sebelum hasil NFP dirilis. Saat berita sudah keluar, harga suatu pasangan mata uang bisa saja berubah drastis. Jika arah perubahan sesuai dengan harapan, trader bisa saja peroleh profit besar hanya dari sekali trading dalam beberapa jam saja.

Sebaliknya, semisal perubahan harga terjadi ke arah sebaliknya, maka oder stop-loss akan tersentuh. Dalam kata lain, trading NFP adalah tentang menghasilkan banyak pip dari sekali trading yang dimenangkan, lalu membatasi kekalahan semisal prediksi market tak sesuai harapan.

#3. Forex Scalping

Trading forex bisa saja sangat menyulitkan dan merupakan area investasi yang begitu dinamis, karena hanya informasi tepat dari kompleksitas market yang dapat menyuburkan uang. Sangat penting untuk diingat, bahwa tak ada teknik trading yang bisa memberi garansi sukses secara absolut.

Tiap teknik pasti mempunyai risiko, dan tak ada sistem trading yang bebas dari kekalahan. Hanya ada sedikit teknik trading tingkat lanjut yang dapat memberi kepuasan dalam bentuk profit, salah satunya yaitu forex scalping. Tujuan dari strategi ini yaitu untuk mendapat potensi profit secara cepat.

Karena dianggap sebagai salah satu metode trading tingkat lanjut, teknik ini dilakukan dalam time frame singkat (seperti M1, M5) dengan frekuensi trading tinggi saat terjadi pergerakan cepat dalam market. Strategi ini bisa dikatakan sangat impresif dan inovatif, meski butuh analisa mendetil tentang market.

Jenis trading seperti ini paling cocok dipraktikkan oleh trader harian yang biasa terpapar risiko. Padahal bisa dikatakan, bahwa banyak trader yang memakai metode sebaliknya saat trading. Scalping terjadi saat trader keluar posisi dalam durasi pendek. Tapi seberapa pendek, tak ada yang pasti.

Strategi ini punya potensi tinggi untuk membantu trader mendapat profit secara cepat dan efisien. Pada dasarnya, trader harus keluar posisi trading tak lebih dari 5 menit. Harap diingat, inilah kunci utama strategi ini. Semisal trading dengan time frame pendek, trader tak akan mendapat profit yang layak.

Satu sebab yaitu karena pasangan mata uang hanya bergerak naik turun sebesar 2 pip, padahal banyak pip berarti banyak profit. Untuk alasan ini, trader scalping cenderung membuka trading secara massal dalam sekali waktu. Jadi, semakin bagus kemampuan trading yang dipunya, hasilnya makin baik.

Scalping merupakan teknik yang banyak dipakai trader musiman. Taktik ini bergantung pada fluktuasi harga pecahan mata uang. Umumnya, waktu untuk membuka dan menutup posisi dilakukan dalam beberapa menit saja. Profit yang didapat dari strategi ini cenderung rendah, tapi jika dikali dengan jumlah trading massal yang dilakukan, jumlahnya bisa luar biasa besar.

Beberapa trader kadang membuka posisi hingga 200 trading tiap hari. Memang, tak semua open posisi yang dilakukan trader bisa memberi profit. Tapi tujuan utamanya yaitu mendapat profit secara keseluruhan dari kombinasi semua posisi yang diambil.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :